Ondansetron

27 Apr 2021| Aby Rachman
Ondansetron digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi dan operasi

Ondansetron digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi dan operasi

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Ceteron, Dantroxal, Entron, Frazon, Fudanton, Lametic, Mefoz, Narfoz, Ondavell, Odanostin/Odanostin Forte, ODR, Ondarin, Onetic 4/Onetic 8, Onetic, Trovensis, Tronadex, Vomceran, Vometraz, Vometron

Deskripsi obat

Ondansetron digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat menjalani tindakan medis. Beberapa tindakan medis yang menimbulkan mual dan muntah, antara lain pengobatan kanker (kemoterapi), terapi radiasi untuk penyakit kanker (radioterapi), dan operasi.

Obat ini termasuk dalam obat golongan antiemetik yang mampu menghalangi terbentuknya senyawa alami di tubuh yang bernama serotonin. Dengan terhambatnya aksi serotonin, maka sensasi rasa mual akan berkurang dan keinginan untuk muntah akan berhenti.

Ondansetron biasanya mulai bekerja sekitar satu hingga dua jam setelah dikonsumsi.

Ondansetron (Ondansetron)
GolonganKelas terapi: Antiemetik Klasifikasi obat: Antagonis reseptor 5-HT3
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet, sirup, injeksi, suppositoria
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Oral
Mual dan muntah yang terjadi pada kemoterapi

  • Dewasa: 24 mg sebagai dosis tunggal, 30 menit sebelum dimulainya kemoterapi satu hari
  • Anak-anak berusia 4-11 tahun: 4 mg 30 menit sebelum kemoterapi. Ulangi dosis 4 dan 8 jam setelah dosis awal, kemudian 4 mg tiga kali sehari selama 1-2 hari setelah selesainya kemoterapi.

Pencegahan mual dan muntah pascaoperasi

  • Dewasa: 16 mg dikonsumsi 1 jam sebelum anestesi atau 8 mg diminum 1 jam sebelum anestesi, dilanjutkan 2 dosis lagi sebanyak 8 mg selang 8 jam

Rektal atau suppositoria
Mual dan muntah terkait dengan kemoterapi kanker

  • Dewasa: 16 mg diberikan 1-2 jam sebelum perawatan

Parenteral atau melalui jaringan kulit
Mual dan muntah terkait dengan kemoterapi kanker

  • Dewasa: 8 mg sebagai dosis tunggal, diberikan injeksi pada otot intramuskular atau injeksi pembuluh darah vena (intravena) lambat, sesegera mungkin sebelum perawatan dimulai. Atau, diberikan dosis sebanyak 8 mg melalui intramuskular atau injeksi intravena lambat segera sebelum perawatan, diikuti dengan infus intravena berkelanjutan 1 mg/jam sampai 24 jam atau 2 dosis lagi sebanyak 8 mg dengan selang 2-4 jam.
  • Anak-anak berusia 6 bulan ke atas: 150 mcg/kgBB melalui infus pembuluh darah vena (intravena) 30 menit sebelum dimulainya kemoterapi. Ulangi dosis 4 dan 8 jam setelah dosis awal.

Aturan pakai obat

  • Oral: Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
  • Suppositoria atau rektal:
    • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat
    • Buka bungkus suppositoria
    • Gosokkan pelumas berbahan dasar air ke bagian ujung atau celupkan ke dalam air agar dapat memasukkan suppositoria dengan lancar
    • Anda dapat berdiri dengan satu kaki di atas kursi atau berbaring miring dengan satu kaki lurus dan kaki lainnya ditekuk ke arah perut
    • Buka bokong Anda dengan perlahan
    • Dorong suppositoria dengan hati-hati, asukkan ujung runcing terlebih dahulu, sekitar 1 inci ke bagian bawah Anda
    • Tutup kaki Anda, lalu duduk atau berbaring selama sekitar 15 menit untuk membiarkannya larut
    • Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun
  • Parenteral: Dilakukan secara langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan ondansetron adalah:

  • Mual
    Minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
  • Sakit kepala
    Jika sakit kepala bertambah parah atau berlanjut, segera bicarakan dengan dokter Anda. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk kondisi Anda.
  • Diare
  • Konstipasi (sembelit)
  • Mulut kering
  • Merasa gelisah, gugup, atau gemetar
  • Kesulitan tidur
  • Kehilangan nafsu makan

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan ondansetron pada:

  • Penderita kadar kalium rendah dalam darah (hipokalemia)
  • Penderita kadar magnesium rendah dalam darah (hipomagnesemia)
  • Penderita gagal jantung kongestif
  • Pasien dengan kondisi detak jantung lebih lambat (bradiaritmia)
  • Pasien dengan kelainan genetik yang menyebabkan penumpukan asam amino fenilalanin (fenilketonuria)
  • Penderita penyumbatan (obstruksi) usus subakut dan operasi perut
  • Penderita gangguan hati sedang sampai berat
  • Pasien lanjut usia
  • Anak-anak
  • Ibu hamil dan menyusui

Penyimpanan

  • Oral: Simpan pada suhu antara 20-25°C serta terlindung dari cahaya matahari langsung
  • Rektal atau suppositoria: Simpan pada suhu di bawah 30°C
  • Parenteral: Simpan pada suhu antara 2-30°C

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan ondansetron pada pasien dengan kondisi:

  • Memiliki alergi terhadap komponen obat ini
  • Mengonsumsi obat apomorfin
  • Memiliki gangguan irama jantung

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda memiliki:

  • Sembelit parah, sakit perut, atau kembung
  • Sakit kepala dengan nyeri dada dan pusing parah, pingsan, serta detak jantung cepat atau berdebar-debar
  • Kulit atau mata menguning
  • Penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan sementara yang berlangsung mulai dari beberapa menit sampai beberapa jam
  • Kadar serotonin tinggi dalam tubuh yang ditandai dengan perasaan gelisah, jengkel, dan marah (agitasi), halusinasi, demam, detak jantung cepat, refleks terlalu aktif, mual, muntah, diare, kehilangan koordinasi, dan pingsan

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti dengan obat lain.

Menggunakan ondansetron dengan obat-obatan lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi seperti:

  • Dexamethasone natrium fosfat
    Penggunaan bersama dexamethasone natrium fosfat dapat meningkatkan efek antimuntah.
  • Apomorfin
    Penggunaan bersama apomorfin dapat menurunkan tekanan darah hingga di bawah batas normal (hipotensi) yang parah dan menyebabkan kehilangan kesadaran.
  • Phenytoin, carbamazepine, dan rifampicin
    Penggunaan bersama obat di atas dapat mengurangi kadar obat dalam plasma dan meningkatkan pembersihan ondansetron, sehingga efektivitas ondansetron akan berkurang.
  • Obat-obatan SSRI, MAOI, mirtazapin, fentanil, lithium, metilen blue, dan serotonin noradrenaline reuptake inhibitor (SNRI)
    Penggunaan ondansetron dengan obat di atas dapat mengembangkan sindrom serotonin, seperti perubahan status mental, ketidakstabilan otonom, dan kelainan neuromuskuler (gangguan pada sistem saraf dan otot).
  • Antiaritmia seperti amiodaron, atenolol, antrasiklin seperti doksorubisin dan daunorubisin, eritromisin dan ketoconazole
    Penggunaan obat di atas dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung (aritmia).
  • Tramadol
    Penggunaan ondansetron dapat menurunkan efek antinyeri tramadol, sehingga efektivitas tramadol akan berkurang.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ondansetron?mtype=generic
Diakses pada 18 Januari 2021

Drugs. https://www.drugs.com/ondansetron.html
Diakses pada 18 Januari 2021

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/ondansetron#drug-warnings
Diakses pada 18 Januari 2021

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-833/ondansetron-hcl-oral/details
Diakses pada 18 Januari 2021

Healthline. https://www.healthline.com/health/ondansetron-orally-disintegrating-solid#about
Diakses pada 18 Januari 2021

Patient. https://patient.info/medicine/ondansetron-for-nausea-and-vomiting-sickness
Diakses pada 18 Januari 2021

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601209.html
Diakses pada 18 Januari 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email