Ofloxacin

Ofloxacin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri

Ofloxacin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Akilen, Betaflox, Danoflox, Ethiflox, Flotavid, Grafloxin, Loxinter, Mefoxa, Nilavid, Nufafloqo, Ostrid, Ofloxacin, Pharflox, Poncoquin, Rilox, Tarivid

Deskripsi obat

Ofloxacin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, misalnya, radang paru-paru (pneumonia) serta infeksi pada telinga, mata, kulit, dan prostat (kelenjar reproduksi pria). Obat ini juga digunakan untuk mengobati radang panggul serta penyakit menular seksual, seperti klamidia dan kencing nanah (gonore).

Obat ofloxacin termasuk golongan antibiotik kuinolon. Cara kerjanya adalah dengan mencegah pertumbuhan dan membunuh bakteri penyebab infeksi. Antibiotik seperti ofloxacin tidak akan bekerja untuk pilek, flu, atau infeksi virus lainnya.

Ofloxacin (Ofloksasin)
GolonganKelas terapi: Antiinfeksi Klasifikasi obat: Antibiotik kuinolon
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet, obat tetes, injeksi
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Oral
Servisitis non-gonococcal atau urethritis karena chlamydia trachomatis dan infeksi genital tanpa komplikasi karena chlamydia trachomatis

  • Dewasa: 400 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi, selama 7 hari

Infeksi saluran pernapasan bagian bawah

  • Dewasa: 400 mg/hari sebaiknya dikonsumsi di pagi hari, dapat ditingkatkan menjadi 400 mg sebanyak 2 kali/hari sesuai kebutuhan

Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease)

  • Dewasa: 400 mg sebanyak 2 kali/hari selama 14 hari

Gonore yang tidak terkomplikasi

  • Dewasa: 400 mg sebagai dosis tunggal

Infeksi saluran kemih

  • Dewasa: 200-400 mg/hari sebaiknya dikonsumsi di pagi hari. Jika perlu, dosis dapat ditingkatkan hingga 400 mg.

Kulit dan infeksi jaringan lunak

  • Dewasa: 400 mg sebanyak 2 kali/hari

Prostatitis

  • Dewasa: 200 mg sebanyak 2 kali/hari selama 28 hari

Tetes telinga
Otitis media akut

  • Anak-anak  1-12 tahun: Teteskan 5 tetes obat ke dalam saluran telinga yang terinfeksi sebanyak 2 kali sehari selama 10 hari. Setelah menggunakan obat, pasien disarankan untuk berbaring dengan liang telinga yang diteteskan menghadap ke atas selama 5 menit. Lakukan pompa targus telinga sebanyak 4 kali dengan mendorong ke dalam untuk memudahkan penetrasi obat tetes ke telinga.

Otitis eksterna

  • Dewasa: Teteskan 10 tetes obat ke dalam saluran telinga yang terinfeksi sebanyak sekali sehari selama 7 hari. Setelah menggunakan obat, pasien disarankan untuk berbaring dengan liang telinga yang diteteskan menghadap ke atas selama 5 menit untuk memfasilitasi penetrasi ke telinga.
  • Anak-anak
    • 6 bulan-13 tahun: Teteskan 5 tetes obat ke dalam saluran telinga yang terinfeksi sebanyak sekali sehari selama 7 hari
    • 13 tahun ke atas: Sama dengan dosis dewasa

Otitis media

  • Dewasa: Teteskan 10 tetes obat ke dalam saluran telinga yang terinfeksi sebanyak sekali sehari selama 14 hari. Berbaringlah dengan telinga yang terinfeksi menghadap ke atas selama 5 menit.
  • Anak-anak 12 tahun: Sama dengan dosis dewasa

Intravena
Infeksi kulit dan jaringan lunak

  • Dewasa: 400 mg sebanyak 2 kali/hari, diinfus selama setidaknya 1 jam

Infeksi saluran kemih berat

  • Dewasa: 200 mg/hari dengan infus selama minimal 30 menit. Maksimal 400 mg, diinfus setidaknya 1 jam

Infeksi saluran pernapasan bawah

  • Dewasa: 200 mg sebanyak 2 kali/hari melalui infus selama minimal 30 menit. Maksimal 400 mg, diinfus setidaknya 1 jam.

Tetes mata
Peradangan pada konjungtiva mata (konjungtivitis)

  • Dewasa: Teteskan 1-2 tetes obat pada mata yang terinfeksi setiap 2-4 jam untuk 2 hari pertama, kemudian 4 kali sehari. Durasi maksimal 10 hari.
  • Anak-anak 1 tahun ke atas: Sama dengan dosis dewasa

Aturan pakai obat

  • Oral: Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
  • Obat tetes: Teteskan pada mata atau telinga yang terinfeksi
  • Injeksi: Dilakukan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan ofloxacin adalah:

  • Diare
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Jika diare parah atau terus menjadi masalah, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.
  • Sakit kepala
    Minumlah banyak air dan mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Jika sakit kepala berlanjut, beri tahu dokter Anda.
  • Pusing
    Jangan mengemudi dan menggunakan alat atau mesin sampai Anda merasa sehat kembali.
  • Mual atau nyeri perut
    Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan pedas. Jika efek samping ini mengganggu, hubungi dokter Anda.
  • Masalah tidur, iritasi mata, batuk, dan gatal-gatal pada kulit

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan ofloxacin pada:

  • Penderita gangguan fungsi ginjal dan hati
  • Penderita gangguan mental
  • Penderita kejang
  • Penerima transplantasi organ
  • Penderita gangguan susunan saraf pusat
  • Pasien lanjut usia
  • Penderita penyakit kencing manis (diabetes)
  • Penderita gangguan otot
  • Penderita masalah sirkulasi darah dan penyempitan atau pengerasan pembuluh darah arteri
  • Penderita masalah jantung
  • Penderita tekanan darah tinggi
  • Ibu hamil dan menyusui

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25°C. Terlindung dari cahaya matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan ofloxacin pada pasien dengan kondisi medis, seperti:

  • Riwayat gangguan tendon yang berhubungan dengan penggunaan kuinolon, epilepsi, atau penurunan ambang kejang
  • Alergi terhadap ofloksasin atau derivat quinolone lain
  • Anak-anak

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan ofloxacin pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Gula darah rendah yang ditandai sakit kepala, lapar, berkeringat, mudah tersinggung, pusing, mual, detak jantung cepat, atau perasaan cemas
  • Gejala saraf di tangan, lengan, tungkai, atau kaki yang ditandai mati rasa, lemah, kesemutan, dan nyeri terbakar
  • Perubahan suasana hati atau perilaku yang serius, seperti gugup, kebingungan, halusinasi, masalah memori, kesulitan berkonsentrasi, dan pikiran untuk mengakhiri hidup
  • Tanda-tanda pecahnya tendon, seperti nyeri tiba-tiba, bengkak, memar, nyeri tekan, kaku, masalah gerakan, atau suara benturan di salah satu persendian

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti dengan obat lain.

Menggunakan ofloxacin dengan obat-obatan lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi, seperti:

  • Aspirin
    Ofloxacin jarang menyebabkan efek samping sistem saraf pusat, seperti tremor, gerakan otot yang tidak disengaja, kecemasan, kebingungan, depresi, halusinasi atau kejang. Menggunakannya bersama obat lain yang juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat, seperti aspirin dapat meningkatkan risiko tersebut.
  • Ginkgo biloba
    Bicaralah dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi ginkgo biloba bersama ofloxacin. Beberapa sediaan ginkgo biloba dapat menyebabkan kejang. Menggunakannya dengan obat lain yang juga dapat menyebabkan kejang, seperti ofloxacin dapat meningkatkan risiko tersebut.
  • Glibenklamid
    Penggunaan bersama ofloxacin dapat meningkatkan kadar glibenklamid, sehingga menimbulkan risiko efek samping penggunaan glibenklamid.
  • Antasida yang mengandung magnesium, kalsium atau aluminium, sediaan zink atau zat besi, sukralfat dan tab kunyah didanosin atau tab buffer
    Penggunaan ofloxacin dengan obat di atas dapat mengurangi penyerapan ofloxacin, sehingga efek obat akan berkurang.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ofloxacin?mtype=generic
Diakses pada 18 Maret 2021

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-7792/ofloxacin-oral/details
Diakses pada 18 Maret 2021

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/ofloxacin.html
Diakses pada 18 Maret 2021

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a691005.html
Diakses pada 18 Maret 2021

Patient. https://patient.info/medicine/ofloxacin-tablets-for-infection-tarivid
Diakses pada 18 Maret 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email