Norizec Tablet

27 Okt 2020
no-image-drug

Deskripsi obat

Norizec tablet adalah obat untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Norizec tablet mengandung zat aktif glimepirid.

Norizec Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaGlimepirid.
Kelas terapiAntidiabetes.
Klasifikasi obatSulfonilurea.
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet (1 mg; 2 mg; 3 mg; 4 mg)
ProdusenDarya-Varia

Informasi zat aktif

Glimepirid merupakan obat antidiabetes yang termasuk dalam golongan sulfonilurea, obat ini bekerja dengan mengurangi glukosa darah dengan menstimulasi pelepasan insulin dari sel beta pankreas dan menurunkan keluaran glukosa dari hati. Obat ini juga meningkatkan sensitivitas insulin di situs target perifer.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, glimepirid diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap seluruhnya dari saluran gastrointestinal. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) selama 2-3 jam.
  • Distribusi: Volume distribusi sekitar 8,8 L. Pengikatan protein plasma lebih dari 99,5%
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif di hati menjadi senaywa kimia turunan sikloheksil hidroksi metil (M1) dan selanjutnya dimetabolisme menjadi turunan karboksil tidak aktif (M2).
  • Ekskresi: Terutama melalui urin (sekitar 60%, 80-90% sebagai metabolit M1 dan M2), sebagai feses (sekitar 40%, 70% sebagai metabolit M1 dan M2). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) selama kira-kira 9 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Glimepirid bekerja dengan cara mendorong pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin sehingga dapat menurunkan kadar gula dalam darah, dengan terjadinya penurunan kadar gula darah dapat mencegah kerusakan ginjal, mencegah terjadinya gangguan penglihatan bahkan kebutaan, mencegah terjadinya masalah saraf, mencegah kehilangan anggota tubuh, dan masalah fungsi seksual, dan dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung atau stroke.

Komposisi obat

  • Norizec tablet 1 mg: glimepirid 1 mg.
  • Norizec tablet 2 mg: glimepirid 2 mg.
  • Norizec tablet 4 mg: glimepirid 3 mg.
  • Norizec tablet 8 mg: glimepirid 4 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dosis awal: 1 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan dengan interval 1-2 minggu.

Dosis pemeliharaan: 4 mg/hari.

Dosis maksimal: 6 mg/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan. Konsumsi sebelum atau pada saat sarapan.

Efek samping obat

  • Kadar gula darah di bawah normal (hipoglikemia).
    Untuk mencegah gejala, konsumsi makanan secara teratur termasuk sarapan. Jika berencana untuk berolah raga, konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sebelum, selama, atau setelah berolahraga.
  • Mual dan gangguan saluran pencernaan.
    Konsumsi glimepirid bersama dengan makanan dan hindari makanan yang gurih atau pedas.
  • Diare.
    Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi yang ditandai dengan sulit buang air kecil atau kencing yang berbau kuat. Jangan mengonsumsi obat untuk mengobati diare tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit perut.
  • Peningkatan berat badan.
  • Kerontokan rambut.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah.
  • Kelelahan.
  • Penurunan kadar natrium dalam darah (hiponatremia).

Perhatian Khusus

  • Pasien yang akan melakukan tindakan operasi.
  • Pasien yang mengalami demam, infeksi dan trauma.
  • Pasien yang menderita kekurangan (defisiensi) enzim G6PD yaitu kondisi yang menyebabkan sel darah merah hancur sebelum waktunya.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal dan hati yang ringan hingga sedang.
  • Pasien lanjut usia.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan norizec tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap glimepirid atau obat golongan sulfonilurea.
  • Pasien penderita diabetes melitus tipe 1.
  • Pasien yang mengalami (diabetik ketoasidosis) yang dengan atau tanpa disertai koma.
  • Pasien penderita gangguan ginjal dan hati yang berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • NSAID seperti fenilbutazon, insulin, antidiabetes oral seperti metformin, salisilat, fluoksetin, steroid anabolik, dan androgen, serta antibiotik kloramfenikol, sulfonamida, tetrasiklin, kuinolon, klaritromisin, antikoagulan kumarin, disopiramid, fibrat, penghambat ACE, penghambat monoamin oksidase seperti fenelzin, allopurinol, probenesid, sulfinpirazon, siklosfamid, flukonazol, dan pentoksifilin.
    Obat di atas meningkatkan efek penurunan kadar gula darah yang sangat rendah atau di bawah batas normal.
  • Estrogen, kontrasepsi oral, diuretik tiazid, glukokortikoid, derivat fenotiazin seperti klorpromazin, simpatomimetik seperti epinefrin, albuterol, dan terbutalin, asam nikotinat dalam dosis tinggi, derivat asam nikotinat, obat pencahar dalam jangka panjang, fenitoin, diazoksid, glukagon, barbiturat, rifampisin, dan isoniazid.
    Penggunaan obat di atas bersama dengan glibenklamid dapat menurunkan efek penurunan kadar gula darah.
  • Beta blocker misalnya propanolol.
    Penggunaan bersamaan dengan glimepirid mengganggu kadar gula darah seperti menyebabkan penurunan kadar gula darah dari batas normal dan menyebabkan sulit terdeteksi jika terjadi masalah atau gangguan tertentu.
  • Kolesevelam.
    Penggunaan bersamaan dengan glimepirid dapat mengurangi penyerapan glimepirid, sehingga sebaiknya glimepirid dikonsumsi minimal 4 jam sebelum mengonsumsi kolesevelam.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Kulit pucat atau menguning dan urine berwarna gelap.
  • Kebingungan, kelemahan, atau demam.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/glimepiride
Diakses pada 20 Juli 2020

Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_glimepiride_amaryl/drugs-condition.htm
Diakses pada 20 Juli 2020

Webmd. https://www.webmd.com/diabetes/qa/how-does-glimepiride-amaryl-work
Diakses pada 20 Juli 2020

Sdrugs. https://www.sdrugs.com/?c=drug&s=anpiride
Diakses pada 20 Juli 2020

Wdrugs. https://www.wdrugs.com/?s=anpiride
Diakses pada 20 Juli 2020

. Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/glimepiride/
Diakses pada 20 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email

Penyakit Terkait