Nodrof Kaplet

17 Jul 2020| Maria Yuniar
Nodrof kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai gejala flu.

Deskripsi obat

Nodrof kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai gejala flu. Obat ini termasuk dalam golongan obat bebas terbatas. Nodrof kaplet mengandung zat aktif parasetamol dan fenilpropanolamin.
Parasetamol adalah obat untuk meredakan nyeri seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, nyeri punggung, sakit gigi, dan menurunkan demam, parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin atau zat penyebab peradangan, penurunan prostaglandin dalam tubuh akan mengurangi gejela peradangan seperti demam dan nyeri.
Fenilpropanolamin adalah obat untuk meringankan gejala hidung tersumbat, alergi, demam, iritasi pada sinus, dan flu. Obat ini yang bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah pada hidung, sinus, dan dada sehingga akan melancarkan daerah-daerah tersebut, serta mengurangi penyumbatan pada hidung.

Nodrof Kaplet
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet
ProdusenTempo Scan Pacific

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati bebagai gejala flu seperti:

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas: 1 kaplet sebanyak 3 kali/hari.
  • Anak-anak 6-12 tahun: ½ kaplet sebanyak 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
  • Gangguan gemetar yang tidak terkendali (tremor).
  • Mual.
  • Muntah.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Gangguan kecemasan.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
  • Mulut kering.
  • Gangguan kesulitan bauang air kecil (retensi urin).
  • Detak jantung melebihi 100 kali/menit (takikardi).
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).
  • Gangguan irama jantung (aritmia).

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan riwayat asma.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien yang memiliki risiko terkena tekanan darah tinggi (hipertensi) atau stroke seperti pasien dengan berat badan yang berlebih (obesitas) dan pasien lanjut usia.
  • Pasien yang mengalami peningkatan tekanan pada bola mata (glaukoma).
  • Pasien yang mengalami pembesaran pada kelenjar prostat (hipertrofi prostat).
  • Pasien yang melebihi kadar hormon tiroid yang tinggi dalam tubuh (hipertiroid).
  • Pasien penderita gangguan funsi hati dan ginjal.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori C. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek buruk terhadap janin dan tidak ditemukan studi yang memadai pada manusia. Namun, mengingat efektivitasnya, penggunaannya dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi yang berat (hipertensi berat).
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Metoklopramid dapat meningkatkan efek dari parasetamol.
  • Karbamazin, fenobarbital, dan fenitoin dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
  • Kolestiramin dapat mengurangi efek parasetamol.
  • Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan) seperti warfarin dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.
  • Penggunaan bersama penghambat monoamin oksidase seperti furozolidon, linezolid, fenelzin, dan transilpromin dapat meningkatkan tekanan darah.

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/phenylpropanolamine.html
Diakses pada 15 Juli 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346#0
Diakses pada 15 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 15 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email