Neuralgin RX Kaplet

25 Nov 2020| Maria Yuniar
Neuralgin RX kaplet adalah obat untuk mengatasi nyeri ringan hingga berat.

Deskripsi obat

Neuralgin RX kaplet adalah obat untuk mengatasi nyeri ringan hingga berat, seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri haid. Obat ini termasuk dalam golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Neuralgin RX kaplet mengandung zat aktif metampiron, vitamin B1, B6, dan B12, serta kafein. Metampiron bekerja dengan cara menghambat enzim cyclooxygenase-3 (COX-3). Enzim ini berperan dalam proses pembentukan senyawa prostaglandin yang menyebabkan peradangan. Dengan terhambatnya enzim ini, maka pembentukan senyawa prostaglandin pun turut terhambat. Itu sebabnya, gejala peradangan, seperti demam dan nyeri pun akan berkurang. Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat. Zat ini bekerja dengan cara merangsang otak. Kafein ditemukan secara alami dalam makanan dan minuman, seperti kopi, teh, cola, dan cokelat.
Neuralgin RX Kaplet
HETRp 9.574/strip (10 kaplet) per Maret 2019
Kandungan utamaMetampiron, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, dan kafein.
Kelas terapiAnalgesik dan antiinflamasi.
Klasifikasi obatNon-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID).
Kemasan1 box isi 1 strip @ 10 kaplet
ProdusenKalbe Farma

Informasi zat aktif

Metampiron termasuk dalam golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) yang memiliki sifat antinyeri (analgesik), menurunkan demam (antipiretik), dan mengatasi peradangan (antiinflamasi) yang  bekerja dengan menghambat siklooksigenase (COX)-1 dan 2. Dengan demikian, juga menghambat sintesis prostaglandin atau zat yang menyebabkan peradangan.

  • Absorpsi: Di saluran pencernaan menjadi metabolit aktif 4-methyl-amino-antipyrine (MAA). Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 90% dan waktu ketika obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) selama 1-2 jam.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. I
  • Metabolisme: Dimetabolisme dalam hati.
  • Ekskresi: Diekskresi terutama melalui urine dalam bentuk metabolit sebanyak 90% dan feses sebanyak 10%.

Vitamin B1 atau tiamin adalah vitamin yang mampu mengolah karbohidrat menjadi energi. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme glukosa, menjaga fungsi saraf otot, dan jantung.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B1 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Tersebar luas di sebagian besar jaringan tubuh dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Kelebihan tiamin diekskresikan dalam urin sebagai metabolit dan obat tidak berubah.

Vitamin B6 atau piridoksin adalah vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini berperan dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat, serta pembentukan sel darah merah dan neurotransmitter.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B6 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Dikonversi menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat yang disimpan dan dimetabolisme terutama di hati.
  • Ekskresi: asam 4-piridoksat dan metabolit aktif lainnya diekskresikan melalui urin.

Vitamin B12 atau sianokobalamin adalah vitamin yang diperlukan untuk memelihara kesehatan saraf, fungsi otak, dan produksi sel darah merah.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B12 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mengikat faktor intrinsik yang disekresikan oleh mukosa lambung, melalui saluran GI secara aktif atau dengan difusi pasif.
  • Distribusi: Di dalam darah, terikat pada transcobalamin II (protein pembawa B-globulin spesifik), didistribusikan dan disimpan di hati dan sumsum tulang. Melintasi plasenta dan sejumlah kecil masuk ke dalam ASI.
  • Ekskresi: melalui empedu dengan daur ulang enterohepatik, melalui urin (sebagai B12 tidak terikat dan dalam fraksi kecil).

Indikasi (manfaat) obat

  • Meringankan nyeri ringan sampai dengan berat.
  • Mengatasi sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri haid.
  • Meringankan gejala peradangan pada sendi (osteoarthritis).
  • Meredakan gejala peradangan sendi yang disebabkan karena kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).
  • Meringankan nyeri karena kanker.
  • Meringankan nyeri setelah menjalani operasi.
  • Mengatasi nyeri akibat peradangan pada saraf (neuritis).
  • Mengatasi nyeri akibat gangguan saraf (neuralgia).

Metampiron memiliki fungsi sebagai anti-peradangan (antiinflamasi) dan meringankan rasa sakit (analgesik). Vitamin B membantu mengatasi nyeri yang berkaitan dengan gangguan pada saraf. Kafein bekerja dengan cara merangsang sistem saraf pusat (SSP), jantung, otot, dan pusat yang mengontrol tekanan darah.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 1-2 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.
  • Anak-anak: ½-1 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi setelah makan.

Efek samping obat

  • Gangguan pada saluran pencernaan, seperti mual atau muntah.
    Tetaplah mengonsumsi makanan sederhana dan hindari makanan pedas. Jangan makan dalam porsi besar. Minumlah cukup air untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi.
  • Gangguan pembekuan darah.
  • Gangguan kardiovaskuler.
  • Reaksi alergi.
  • Gangguan fungsi ginjal.

Perhatian Khusus

  • Hindari penggunaan pada ibu hamil trimester ketiga karena dapat menyebabkan penutupan dini pada katup jantung janin.
  • Pasien yang mengonsumsi obat yang termasuk dalam golongan pereda nyeri dan mengurangi peradangan (obat antiinflamasi nonsteroid atau NSAID) lain, seperti aspirin, ibuprofen, dan diklofenak.

Kategori kehamilan

Pada trimester pertama dan kedua:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Neuralgin RX kaplet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Oleh karena itu, penggunaan pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Pada trimester ketiga:
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia.
Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, tetapi obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung atau usus 12 jari (ulkus peptikum).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang mengalami penyempitan saluran pernapasan (bronkospasme), peradangan pada rongga hidung yang disebabkan karena reaksi alergi (rhinitis alergi), dan biduran (urtikaria) yang disebabkan karena penggunaan asam asetilsalisilat.
  • Anak-anak 14 tahun ke bawah.
  • Pasien penderita kegagalan sumsum tulang dalam membentuk granulosit (agranulositosis).
  • Pasien yang memiliki jumlah sel darah putih di bawah batas normal (leukopenia).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Fenotiazin dan klorpromazin.
    Penggunaan bersama metampiron meningkatkan risiko penurunan suhu tubuh secara drastis (hipotermia).
  • Obat metotreksat.
    Penggunaan bersama metampiron meningkatkan efek keracunan darah (hematotoksisitas).
  • Obat antidiabetik oral, sulfonamid, dan fenitoin.
    Penggunaan bersama metampiron dapat meningkatkan efek dari obat antidiabetik oral, sulfonamid, dan fenitoin.
  • Bupropion dan siklosporin.
    Penggunaan obat di atas bersama metampiron mengurangi kadar dari bupropion dan siklosporin.
  • Obat antidepresan trisiklik, kontrasepsi oral, monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), dan allopurinol.
    Penggunaan bersama metampiron meningkatkan efek keracunan (toksisitas) obat-obat tersebut.
  • Barbiturat, glutetimid ,dan fenilbutazon.
    Penggunaan bersama metampiron dapat menurunkan efektivitas dari barbiturat, glutetimid ,dan fenilbutazon.
  • Obat antikoagulan.
    Penggunaan bersama metampiron meningkatkan risiko terjadinya penurunan kadar trombosit di bawah nilai normal (trombositopenia).

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi yang parah, seperti pembengkakan pada lidah, bibir, ataupun tenggorokan, serta ruam pada kulit, kesulitan bernapas, dan gatal.

Kalbe. https://www.kalbe.co.id/products/ArtMID/456/ArticleID/11/Neuralgin-RX
Diakses pada 3 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-979/caffeine
Diakses pada 3 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/caffeine?mtype=generic
Diakses pada 3 November 2020

Pediatriconcall. https://www.pediatriconcall.com/drugs/dipyrone/503 Diakses pada 13 Agustus 2020
Diakses pada 3 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metamizole Diakses pada 13 Agustus 2020
Diakses pada 3 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamine?mtype=generic
Diakses pada 3 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pyridoxine?mtype=generic
Diakses pada 3 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cyanocobalamin?mtype=generic
Diakses pada 3 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/thiamine.html
Diakses pada 3 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/pyridoxine.html
Diakses pada 3 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/cyanocobalamin.html
Diakses pada 3 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/caffeine.html
Diakses pada 3 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email