Nerilon Krim 10 g
18 Feb 2020| Lenny Tan
Deskripsi obat
Nerilon Krim digunakan untuk mengobati dermatitis responsif terhadap kortikosteroid yang tidak disertai infeksi. Krim ini termasuk dalam golongan obat keras yang harus dibeli dengan resep dokter. Krim ini mengandung zat aktif diflucortolone valerate.
| Nerilon Krim 10 g | |
| Golongan Obat |  Obat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. |
| HET | Rp 61.876/tube (10 g) per Februari 2020 |
| Kemasan | 1 box isi 1 tube @ 10 g |
| Produsen | Interbat |
Indikasi (manfaat) obat
Digunakan untuk mengobati dermatitis responsif terhadap kortikosteroid yang tidak disertai infeksi.
Komposisi obat
Tiap 1 g: diflucortolone valerate 1 mg.
Dosis obat
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
- Awal: 2-3 kali/hari.
- Perawatan: 1 kali/hari.
Aturan pakai obat
Oleskan ditempat yang sakit, tergantung keparahan penyakitnya.
Efek samping obat
- Reaksi alergi kulit.
- Penipisan (atrofi) kulit.
- Melebarnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit (telangiekstasis).
- Strech marks (striae).
- Pertumbuhan rambut yang tidak normal untuk umur, jenis kelamin, dan ras tertentu pada suatu bagian atau area tubuh tertentu (hipertrikosis).
- Kelainan pada kulit yang terjadi di sekitar mulut, kemerahan, seperti jerawat kecil-kecil (perioral dermatitis).
- Perubahan-perubahan bentuk jerawat.
- Efek kortikoid sistemik karena absorpsi.
Efek samping tersebut dapat terjadi terutama pada penggunaan jangka lama (4 minggu ke atas) dan terus menerus serta penggunaan pada daerah yang luas.
Perhatian Khusus
- Hindari penggunaan jangka panjang karena dapat menyebabkan penipisan (atrofi) pada kulit.
- Jika digunakan pada anak-anak atau pada muka, pemakaian tidak boleh lebih dari 5 hari dan sebaiknya jangan ditutup/dibalut.
- Hindari kontak dengan mata.
- Hati-hati pada penggunaan pada peradangan kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas (psoriasis).
- Sebaiknya tidak membalut atau membungkus area kulit yang diobati. Jika area kulit yang diobati ditutup, penutup tidak boleh menutupi luka 24 jam ke atas.
- Wanita hamil.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
- Infeksi yang disebabkan oleh virus, infeksi primer oleh bakteri dan jamur.
- Penyakit kulit yang menyerang wajah yang ditandai dengan kulit menjadi kemerahan, timbul bintil yang padat atau berisi nanah, dan pembuluh darah menjadi tampak jelas (rosacea) dan kelainan pada kulit yang terjadi di sekitar mulut, kemerahan, seperti jerawat kecil-kecil (dermatitis peroral).
- Jerawat (acne vulgaris), perianal dan rasa gatal yang bisa meliputi seluruh atau sebagian tubuh seseorang (pruritus) di bagian genital yang tidak terdiagnosa, kemerahan karena pembalut.
- Penderita yang hipersensitif terhadap diflucortolone valerate.
Sesuai kemasan per Februari 2020
Bagikan
