Neosma Kaplet 2,5 mg

27 Okt 2020
Neosma kaplet adalah obat untuk mengatasi asma bronkial, bronkitis kronis, dan emfisema.

Deskripsi obat

Neosma kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai penyakit paru-paru seperti peradangan saluran napas yang menyebabkan sesak napas (asma bronkial), peradangan saluran pernapasan (bronkitis) kronis, dan kerusakan kantong udara di paru-paru (emfisema) atau penyakit paru-paru lain dengan komplikasi penyempitan saluran saluran pernapasan (bronkospasme). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Neosma kaplet mengandung zat aktif terbutalin sulfat.

Neosma Kaplet 2,5 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaTerbutalin sulfat.
Kelas terapiBronkodilator.
Klasifikasi obatAgonis adrenoseptor beta 2.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (2,5 mg)
ProdusenIfars Pharmaceutical Laboratories

Informasi zat aktif

Terbutalin bekerja langsung pada reseptor adrenergik beta 2 untuk mengendurkan otot polos saluran pernapasan, mecegah penyempitan saluran pernapasan (bronkospasme) sehingga membuat pernapasan lebih mudah.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, terbutalin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi secara bervariasi dari saluran cerna dan diabsorpsi dari saluran udara sebanyak kurang dari 10%. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 14-15% dan waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu konsentrasi puncak plasma) sekitar 1-4 jam.
  • Distribusi: Melewati plasenta dan memasuki ASI dan ikatan protein plasma sebanyak 25%.
  • Metabolisme: Menjalani metabolisme lintas pertama melalui proses perubahan senyawa tidak toksik dan mudah larut agar mudah diekskresi (konjugasi) oleh sulfat dan glukoronida di hati dan dinding usus.
  • Ekskresi: Diekskresi melalui urin dan waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 16-20 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi berbagai penyakit paru-paru seperti:

  • Peradangan saluran napas yang menyebabkan sesak napas (asma bronkial).
  • Peradangan saluran pernapasan (bronkitis) kronis.
  • Kerusakan kantong udara di paru-paru (emfisema).
  • Penyakit paru-paru lain dengan komplikasi penyempitan saluran saluran pernapasan (bronkospasme).

Terbutalin merupakan obat bronkodilator yang bekerja dengan melebarkan saluran udara di paru-paru. Terbutalin pada reseptor adrenergik beta pada otot yang mengelilingi saluran udara, menyebabkan otot untuk rileks dan melebarkan saluran udara. Saluran udara yang lebih lebar memungkinkan lebih banyak udara mengalir masuk dan keluar dari paru-paru sehingga peningkatan aliran udara mengurangi sesak napas, mengi, dan batuk.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 1-2 kaplet sebanyak 2-3 kali/hari.
  • Anak-anak 12-15 tahun: 1 kalpet sebanyak 2-3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
    Minum terbutalin di malam hari dan kurangi jumlah alkohol yang Anda minum. Jangan mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda merasa mengantuk. Jika ini tidak membantu, segera hubungi dengan dokter Anda.
  • Mual dan muntah.
    Konsumsi makanan sederhana, hindari konsumsi makanan yang kaya rasa seperti makanan pedas. Cobalah untuk mengonsumsi obat ini setelah makan untuk mengurangi rasa mual.
  • Pusing.
    Cobalah bangun dengan sangat lambat atau tetap duduk sampai Anda merasa lebih baik. Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik.
  • Sakit kepala.
    Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi sertralin. Bicaralah dengan dokter Anda jika berlangsung lebih dari seminggu atau parah.
  • Nyeri dada.
  • Sesak napas (dispnea).
  • Kadar gula darah tinggi yang sementara (hiperglikemia).
  • Kadar kalium tinggi yang sementara (hiperkalemia).
  • Gangguan irama jantung (aritmia jantung).
  • Penumpukan cairan dalam paru-paru (edema paru).
  • Gerakan tidak terkendali (tremor).
  • Jantung berdebar atau berdegup kencang (palpitasi).
  • Detak jantung yang cepat (takikardia).
  • Kekurangan aliran darah ke organ atau jaringan tubuh (iskemia miokard).

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan riwayat kejang.
  • Pasien dengan penyempitan pembuluh darah arteri (penyakit jantung iskemik).
  • Pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pasien dengan kadar gula darah tinggi (diabetes melitus).
  • Pasien dengan kadar tiroid yang tinggi (hipertiroidisme).
  • Anak-anak.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan neosma kaplet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien dengan kadar hormon tiroid yang meningkat dalam darah (tirtoksikosis).
  • Penggunaan bersama obat monoamine oxidase inhibitors (MAOI).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Prometazin, oksitosin, ondansetron.
    Menggunakan terbutalin bersama dengan obat-obat tersebut dapat meningkatkan risiko irama jantung tidak teratur yang mungkin serius dan berpotensi mengancam jiwa, meskipun ini adalah efek samping yang jarang terjadi.
  • Propanolol.
    Menggunakan propranolol bersama dengan terbutalin dapat mengurangi manfaat kedua obat tersebut karena memiliki efek berlawanan dalam tubuh. Selain itu, propranolol terkadang dapat menyebabkan penyempitan saluran udara yang dapat memperburuk masalah pernapasan Anda atau memicu serangan asma yang parah.
  • Epinefrin dan formoterol.
    Menggunakan terbutalin bersama dengan obat-obat tersebut dapat meningkatkan efek samping kardiovaskular seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah atau irama jantung tidak teratur.
  • Difilin.
    Menggunakan difilin bersama dengan terbutalin dapat meningkatkan efek samping kardiovaskular seperti jantung berdebar-debar, peningkatan denyut jantung dan denyut nadi, dan peningkatan tekanan darah. Menggabungkan obat-obatan ini juga dapat meningkatkan risiko penurunan kadar kalium (hipokalemia).
  • Furosemid.
    Menggunakan furosemid bersama dengan terbutalin dapat meningkatkan risiko penurunan kadar kalium (hipokalemia). Pada kasus yang parah, hipokalemia dapat menyebabkan kelemahan otot, kelumpuhan, kesulitan bernapas dan menelan (akibat kelumpuhan otot), dan irama jantung yang tidak teratur.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika Anda mengalami melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada (halusinasi), nyeri dada, nyeri otot, reaksi alergi seperti kemerahan, pembengkakan pada wajah, lidah, atau tenggorokan, dan kesulitan bernapas, segera hubungi dokter Anda.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/terbutaline?mtype=generic
Diakses pada 10 September 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/neosma
Diakses pada 10 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-12399/terbutaline-oral/details
Diakses pada 10 September 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682144.html
Diakses pada 10 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/terbutaline.html
Diakses pada 10 September 2020

MedicineNet. https://www.medicinenet.com/terbutaline/article.htm
Diakses pada 10 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email