Nature's Plus Mega B-100 Tablet

19 Jan 2021
Nature's Plus Mega B-100 tablet adalah suplemen untuk menjaga kesehatan tubuh

Deskripsi obat

Nature's Plus Mega B-100 tablet adalah suplemen untuk menjaga kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan vitamin B. Suplemen ini merupakan produk konsumen yang dapat dibeli secara bebas. Nature's Plus Mega B-100 tablet mengandung vitamin B1, vitamin B2, niacinamide, vitamin B6, folat, vitamin B12, biotin, dan vitamin B5. Kombinasi dari vitamin B1, B2, B5, dan B6 membantu mendukung fungsi sistem saraf yang sehat dan produksi energi sel. Vitamin B12 membantu mendukung produksi darah normal. Niacinamide terlibat dalam perbaikan DNA dan mendukung kesehatan kulit. Asam folat membantu tubuh memproduksi dan memelihara sel-sel baru, serta membantu mencegah perubahan pada DNA yang dapat menyebabkan kanker. Biotin digunakan untuk mencegah dan mengobati kekurangan biotin yang berhubungan dengan kehamilan, malnutrisi, dan penurunan berat badan yang cepat.

Nature's Plus Mega B-100 Tablet
Golongan ObatProduk konsumen. Produk yang dapat dibeli secara bebas.
Kandungan utamaVitamin B1, vitamin B2, niacinamide, vitamin B6, folat, vitamin B12, biotin, dan asam pantotenat.
Kelas terapiSuplemen dan terapi penunjang.
Klasifikasi obatSuplemen
Kemasan1 botol @ 60 tablet
ProdusenNatural Organics Laboratories

Informasi zat aktif

Vitamin B1 atau tiamin penting dalam pemecahan karbohidrat dari makanan menjadi produk yang diperlukan tubuh. Vitamin B1 ditemukan dalam makanan, seperti sereal, biji-bijian, daging, dan kacang-kacangan.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B1 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral
  • Distribusi: Tersebar luas di sebagian besar jaringan tubuh dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Kelebihan tiamin diekskresikan dalam urine sebagai metabolit dan obat tidak berubah.

Vitamin B2 dibutuhkan untuk pemanfaatan energi dari makanan. Vitamin ini penting untuk respirasi jaringan normal dan diperlukan untuk aktivasi piridoksin dan konversi triptofan menjadi asam nikotinat.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B2 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran GI bagian atas.
  • Distribusi: Tersebar luas, termasuk eritrosit dan hati. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Sekitar 9% diekskresikan dalam urine sebagai obat tidak berubah. Vitamin B6 penting untuk banyak proses dalam tubuh.

Vitamin B6 diperlukan untuk fungsi gula, lemak, dan protein yang tepat dalam tubuh. Vitamin ini juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak, saraf, kulit, dan banyak bagian tubuh lainnya. Vitamin B6 terjadi secara alami dalam makanan, seperti daging, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, dan alpukat.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B6 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Dikonversi menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat, yang disimpan dan dimetabolisme terutama di hati.
  • Ekskresi: asam 4-piridoksat dan metabolit aktif lainnya diekskresikan melalui urine.

Niacinamide adalah turunan vitamin B3. Zat ini dimasukkan ke dalam koenzim nicotinamide adenine dinucleotide (NAD) dan nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADP), yang terlibat dalam beberapa jalur metabolisme seluler (misalnya respirasi jaringan, metabolisme lipid, dan glikogenolisis). Zat ini juga memiliki aktivitas antiinflamasi yang signifikan.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B3 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak: 20-70 menit.
  • Distribusi: Tersebar luas di jaringan tubuh. Memasuki ASI.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi turunan N-methylnicotinamide, 2-pyridone dan 4-pyridone dan asam nikotinuric.
  • Ekskresi: Melalui urine (sebagai obat yang tidak berubah dan sebagai metabolit). Waktu paruh eliminasi: 45 menit.

Vitamin B5 atau asam pantotenat adalah zat vitamin B. Sebagai komponen koenzim A, sangat penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B5 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Tersebar luas di jaringan tubuh dan ASI.
  • Ekskresi: Sekitar 70% (diekskresikan tidak berubah dalam urine) dan 30% (feses). 

Indikasi (manfaat) obat

  • Memenuhi kebutuhan vitamin untuk tubuh.
  • Mengatasi kondisi gizi yang tidak seimbang atau malnutrisi.
  • Membantu metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
  • Menjaga kesehatan sistem saraf, kulit, rambut, hati, mulut, usus, peredaran darah, dan untuk fungsi otak serta mengurangi rasa cemas.
  • Suplementasi pasien yang mengalami gangguan absorpsi.
  • Menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh pada wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Membantu memenuhi nutrisi pasien yang menderita penyakit kronis.
  • Membantu memenuhi kebutuhan gizi penderita penyakit beri-beri.
  • Membantu meningkatkan kesehatan pasien anemia.
  • Menyeimbangkan nutrisi penderita kelebihan berat badan (obesitas).
  • Meningkatkan kesehatan penderita peradangan saraf (neuritis) dan gangguan pada sistem saraf (neuralgia).
  • Meningkatkan gizi pasien yang mengalami luka pada dinding lambung atau usus 12 jari (ulkus peptikum) dan peradangan pada usus besar dan rektum (kolitis).

Vitamin B1 digunakan untuk mencegah atau mengobati rendahnya kadar vitamin B1 pada orang yang tidak mendapatkan cukup vitamin dari makanannya. Beberapa kondisi (seperti alkoholisme, sirosis, dan masalah perut atau usus) dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin B1. Vitamin B1 diperlukan untuk menjaga kesehatan saraf dan jantung. Kadar vitamin B1 yang rendah dapat menyebabkan gagal jantung dan masalah mental atau saraf.
Vitamin B2 diperlukan untuk perkembangan banyak hal di tubuh, termasuk kulit, lapisan saluran pencernaan, sel darah, dan fungsi otak. Vitamin B2 digunakan untuk mencegah atau mengobati rendahnya kadar vitamin B2 pada orang yang tidak mendapatkan cukup vitamin dari makanannya. Vitamin ini diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit, mata, saraf, dan sel darah merah.
Niacinamide atau nicotinamide merupakan bentuk vitamin B3 (niacin) yang digunakan untuk mencegah dan mengobati defisiensi niacin (pellagra). Kekurangan niacin dapat menyebabkan diare, penurunan kemampuan berpikir dan fungsi otak (demensia), lidah kemerahan atau bengkak, dan kulit merah mengelupas. Niacinamide digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Vitamin B6 digunakan untuk mencegah atau mengobati rendahnya vitamin B6 pada orang yang tidak mendapatkan cukup vitamin dari makanannya. Beberapa kondisi (seperti alkoholisme, penyakit hati, tiroid yang terlalu aktif, dan gagal jantung) atau obat-obatan (seperti isoniazid, sikloserin, hidralazin, dan penisilamin) dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin B6. Vitamin B6 digunakan untuk menjaga kesehatan saraf, kulit, dan sel darah merah. Vitamin B6 telah digunakan untuk mencegah atau mengobati gangguan saraf tertentu (neuropati perifer) yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu (seperti isoniazid).
Folat atau asam folat adalah bentuk vitamin B kompleks yang dapat larut dalam air. Asam folat diperlukan dalam proses pembentukan DNA dan sel darah merah. Asam folat berasal berbagai sumber makanan, seperti bayam, brokoli, selada, kacang-kacangan seperti kacang polong, melon, pisang, dan lemon.
Vitamin B12 berperan penting dalam pembentukan protein, jaringan, dan sel darah. Vitamin B12 memproduksi sel darah merah, sehingga mencegah terjadinya kondisi kekurangan darah yang disertai gejala lesu, letih, lemah, dan kulit pucat. Vitamin B12 dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan, seperti kepiting, salmon, daging sapi, kerang, tuna, yoghurt, dan susu.
Biotin, yang juga dikenal sebagai vitamin H, adalah salah satu vitamin B kompleks yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Biotin meningkatkan kesehatan rambut dan kuku, mendukung kehamilan yang sehat, dan membantu mengatur kadar gula darah.
Vitamin B5 atau asam pantotenat adalah komponen koenzim A (CoA) dan bagian dari vitamin B kompleks. Vitamin B5 merupakan faktor pertumbuhan dan penting untuk berbagai fungsi metabolisme, termasuk metabolisme karbohidrat, protein, dan asam lemak. Vitamin ini juga terlibat dalam sintesis kolesterol, lipid, neurotransmiter, hormon steroid, dan hemoglobin.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

1 tablet/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan atau dokter.

Efek samping obat

  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan. Duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami efek samping ini.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air tetapi dalam waktu yang sering. Jika Anda mengalami gejala dehidrasi seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urin berwarna gelap dan berbau menyengat segera hubungi dokter Anda. Hindari mengonsumsi obat lain untuk menghentikan diare tanpa konsultasi dengan apoteker atau dokter terlebih dahulu.
  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sediki sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah.
    Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis. Minuman yang mengandung gula dapat membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur.
  • Penggunaan vitamin B2 dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan urine berubah warna menjadi kuning cerah
  • Ruam kulit dan gatal.
  • Kram perut.
  • Gangguan tidur.
  • Mudah marah.
  • Perut kembung.

Cara penyimpanan obat

Simpan dalam wadah tertutup rapat di tempat yang sejuk dan kering. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gagal jantung.
  • Pasien yang menjalani prosedur cuci darah (hemodialisis).
  • Pasien penderita sindrom ketika tubuh sulit menyerap nutrisi (sindrom  malabsorpsi).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes).
  • Pasien penderita penyakit kandung kemih.
  • Pasien dengan kondisi el darah merah abnormal (anemia megaloblastik).
  • Pasien dengan jumlah sel darah merah yang tinggi (polisitemia vera).
  • Pasien penderita radang usus (kolitis ulseratif).
  • Pasien penderita kejang.
  • Pasien yang merokok.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori A: Hasil penelitian menunjukkan obat cukup aman dan tidak mengganggu perkembangan janin di trimester pertama, maupun trimester selanjutnya.

Bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Nature's Plus Mega B-100 tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita pembekuan darah (hemofilia).
  • Pasien penderita kelainan yang menyebabkan penurunan tajam pengeliahatan (Leber's Hereditary Optic Neuropathy (LHON)).
  • Pasien yang menderita penyakit perut atau usus.
  • Pasien yang akan melakukan operasi.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat antidepresan trisiklik.
    Beberapa obat untuk depresi dapat menurunkan jumlah riboflavin dalam tubuh. Interaksi ini bukanlah masalah besar karena hanya terjadi dengan sejumlah besar obat untuk depresi.
  • Altretamin.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat kemoterapi ini dapat mengurangi keefektifannya, terutama bila juga dikombinasikan dengan obat kemoterapi cisplatin.
  • Levodopa.
    Penggunaan levodopa bersama vitamin B1 dan vitamin B6 dapat mengurangi efek terapi dari levodopa.
  • Fenobarbital.
    Fenobarbital dapat meningkatkan kecepatan tubuh memecah vitamin B2.
  • Probenesid.
    Probenesid dapat meningkatkan jumlah vitamin B2 di dalam tubuh, sehingga mungkin menyebabkan terlalu banyak vitamin B2 di dalam tubuh.
  • Obat antikolinergik.
    Penggunaan antikolinergik ini dengan vitamin B2 dapat meningkatkan kadar riboflavin yang diserap dalam tubuh.
  • Barbiturat.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat (barbiturat) dapat menurunkan durasi dan intensitas obat.
  • Antikonvulsan.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan fosfenitoin atau fenitoin dapat menurunkan durasi dan intensitas obat.
  • Chloramphenicol.
    Mengonsumsi kloramfenikol dalam waktu lama dapat menurunkan efek vitamin B12.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika efek samping tetap ada, maka Anda harus berhenti mengonsumsi obat ini dan hubungi ahli kesehatan Anda.

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-965/thiamine-vitamin-b1
Diakses pada 12 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-957/riboflavin
Diakses pada 12 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1534/niacinamide
Diakses pada 12 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5427/pyridoxine-vitamin-b6-oral/details
Diakses pada 12 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-926/vitamin-b12
Diakses pada 12 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1017/folic-acid
Diakses pada 12 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1017/folic-acid
Diakses pada 12 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-313/biotin
Diakses pada 12 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email