Mycoral Tablet 200 mg

25 Nov 2020| Aby Rachman
Mycoral tablet adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa

Deskripsi obat

Mycoral tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi pada kulit yang disebabkan oleh jamur atau ragi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Mycoral tablet mengandung zat aktif ketoconazole. Ketoconazole termasuk dalam golongan obat azole yang digunakan dalam pencegahan dan pengobatan berbagai infeksi jamur, seperti panu (tinea versicolor), kurap (tinea corporis), dan kutu air (tinea pedis). Ketoconazole bekerja dengan cara mencegah produksi komponen membran sel jamur (ergosterol), sehingga menghambat pertumbuhan jamur dan pada akhirnya menyebabkan kematian pada sel.
Mycoral Tablet 200 mg
HETRp 274.560/box per Oktober 2019
Kandungan utamaKetoconazole.
Kelas terapiAntifungi.
Klasifikasi obatDerivat imidazol.
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 tablet (200 mg)
ProdusenKalbe Farma

Informasi zat aktif

Ketoconazol menghambat aktivitas jamur dengan menurunkan produksi komponen dinding sel (ergosterol) dan menghambat pembentukan membran sel jamur, sehingga pertumbuhan jamur terhenti dan jamur menjadi mati.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, ketoconazol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap secara bervariasi dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: Menurun seiring dengan peningkatan pH lambung. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) kira-kira 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke jaringan termasuk cairan sendi yang meradang, tendon, saliva, sebum, cerumen, empedu, feses, urine, testis, kulit dan jaringan lunak. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Pengikatan protein plasma kira-kira 99%, terutama pada albumin.
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses (57%); urin (13%, 2-4% sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) 2 jam (awal); 8 jam (terminal).

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi infeksi jamur dermatofita pada kulit atau kuku tangan, seperti:

  • Infeksi jamur yang terdapat pada kelenjar getah bening, selaput lendir, kulit, dan organ internal (paracoccidioidomycosis).
  • Infeksi yang disebabkan jamur Candida albicans yang bersifat berulang dan menetap (kandidiasis mukokutan kronis).
  • Infeksi jamur yang terdapat pada paru-paru akibat menghirup spora Histoplasma capsulatum (histoplasmosis).
  • Infeksi jamur yang terdapat pada permukaan kulit dan lapisan kulit (chromomycosis).
  • Infeksi yang disebabkan oleh jamur Coccidioides (coccidioidomycosis).
  • Infeksi yang disebabkan oleh jamur Blastomyces (blastomycosis).
  • Panu (tinea versikolor).
  • Kutu air (tinea pedis).

Ketoconazol bermanfaat menghambat aktivitas jamur, menurunkan produksi komponen dinding sel (ergosterol), dan menghambat pembentukan membran sel jamur. Ketoconazol termasuk dalam golongan obat yang disebut antijamur azole. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur.

Komposisi obat

Ketoconazole 200 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Infeksi kulit: 1 tablet (200 mg)/hari. Jika tidak ada reaksi, tingkatkan dosis menjadi 2 tablet (400 mg)/hari.
  • Pengobatan profilaksis: 1 tablet (200 mg)/hari.

Anak-anak: 

  • Berat badan 15 kg ke bawah: 20 mg sebanyak 3 kali/hari.
  • Berat badan 15-30 kg: 100 mg/hari.
  • Berat badan 30 kg ke atas: 1 tablet (200 mg)/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi saat makan.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
    Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
  • Mual.
    Cobalah mengonsumsi makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Konsumsilah lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran segar, dan sereal, serta minumlah banyak air. Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika ini tidak membantu, segera hubungi apoteker atau dokter Anda.
  • Kerusakan hati (hepatotoksisitas).
  • Pembesaran jaringan payudara pada pria (ginekomastia).
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Reaksi sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
  • Kerontokan rambut (alopesia).
  • Demam dan menggigil.
  • Kesemutan (parestesia).
  • Penurunan kesadaran (somnolen).
  • Ketidakmampuan mempertahankan ereksi (impotensi).
  • Ruam kulit.

Perhatian Khusus

  • Lakukan pemantauan fungsi hati pada penggunaan jangka panjang atau 14 hari ke atas.
  • Ketoconazole tidak digunakan pada pengobatan infeksi jamur berat dan akut.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak berusia 2 tahun ke bawah.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Mycoral tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Penggunaan bersama astemizol atau terfenadin.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap ketoconazole atau golongan imidazole lain.
  • Pasien penderita penyakit hati.
  • Wanita hamil.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Warfarin.
    Ketoconazole dapat meningkatkan kadar warfarin dalam plasma, sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Ciclosporin.
    Ketoconazole dapat meningkatkan kadar ciclosporin.
  • Rifampisin dan phenytoin.
    Ketoconazole dapat menurunkan kadar obat di atas, sehingga dapat menurunkan efek obat di atas.
  • Obat yang mempengaruhi fungsi saraf (antikolinergik), menetralkan asam lambung (antasida), menangani produksi asam lambung yang berlebihan (antagonis reseptor H-2), dan menangani keluhan sakit maag serta kram perut (klordiazepoksid).
    Penggunaan ketoconazol dapat mengurangi penyerapan obat di atas.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Kelemahan atau kelelahan yang tidak biasa.
  • Gangguan hati yang ditandai sakit perut bagian atas
  • Feses berwarna seperti tanah liat atau penyakit kuning (kulit atau mata menguning).
  • Pusing tiba-tiba seperti Anda ingin pingsan.
  • Detak jantung cepat atau berdebar-debar.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Demam.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Urine berwarna gelap.
  • Sesak napas.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketoconazole?mtype=generic
Diakses pada 13 November 2020

EverydayHealth. https://www.everydayhealth.com/drugs/ketoconazole
Diakses pada 13 November 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/ketoconazole-oral-tablet#interactions
Diakses pada 13 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/ketoconazole.html
Diakses pada 13 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email