Morphine

08 Feb 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Morphine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri berat

Morphine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri berat

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

MST Continus

Deskripsi obat

Morphine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri berat. Morphine termasuk ke dalam golongan obat analgesik opioid yang digunakan untuk mengobati nyeri hebat, misalnya rasa sakit setelah operasi dan cedera serius, serta nyeri akibat kanker atau serangan jantung.

Morphine juga digunakan untuk mengatasi jenis nyeri jangka panjang lainnya, saat obat penghilang rasa sakit lain atau yang kekuatannya lebih lemah dibandingkan morphine tidak dapat lagi bekerja. Di dalam tubuh, morphine memiliki beberapa efek, seperti mengurangi rasa sakit, menghilangkan rasa lapar, dan menekan batuk.

Morphine termasuk obat yang penggunaannya diawasi di beberapa negara untuk mencegah penyalahgunaan obat. Mintalah surat keterangan dari dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan morphine jika berencana melakukan perjalanan ke luar negeri.

Morphine (Morfina)
Golongan

Kelas terapi : Analgesik Klasifikasi Obat : Opioid.

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan lansia

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Oral

Nyeri sedang hingga hebat

  • Dewasa: 5-20 mg tiap 4 jam. Sebagai tab/cap lepas-lambat: Dosis awal yang direkomendasikan: 1 atau 2 (10 mg) tab setiap 12-24 jam.
  • Anak:

    • Usia 1-5 tahun: 5 mg per 4 jam (maksimal 30 mg setiap hari)
    • Usia 6-12 tahun: 5-10 mg per 4 jam (maksimal 60 mg setiap hari)
    • Usia di atas 13 tahun: sama dengan dosis dewasa.

Penyuntikan atau injeksi melalui sumsum tulang belakang (intraspinal)

Nyeri sedang hingga nyeri hebat

  • Dewasa: Dosis awal injeksi epidural 5 mg, jika efek pereda nyeri tidak tercapai dalam 1 jam, dosis tambahan 1-2 mg dapat diberikan hingga 10 mg/24 jam.

Nyeri pasca operasi

  • Dewasa:10-20 mg untuk pemberian lumbar hanya tergantung pada jenis operasi. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan sesuai respons individu.

Penyuntikan atau injeksi melalui tulang di tulang punggung bagian bawah dan ke dalam ruang di sekitar sumsum tulang belakang (intratekal)

Nyeri sedang sampai berat

  • Dewasa: Dosis tunggal 0,2-1 mg dalam 24 jam. Dosis bersifat individual berdasarkan tingkat keparahan nyeri, respons pasien, dan pengalaman analgesik sebelumnya.

Penyuntikan atau injeksi melalui pembuluh darah vena (intravena)

Nyeri sedang hingga berat, nyeri yang terkait dengan serangan jantung, nyeri setelah operasi, dan nyeri karena kanker berat

  • Dewasa:
    • Patient-Controlled Analgesia (PCA): 1-10 mg (maksimal 15 mg) melalui infus intravena selama 4-5 menit, kemudian 1 mg sesuai kebutuhan dengan jeda waktu tanpa obat (lockout) 5-10 menit.
  • Lansia: pengurangan dosis diperlukan.

Penyuntikan atau injeksi melalui jaringan tubuh (parenteral)

Nyeri berat

  • Dewasa: 10-20 mg tiap 4-6 jam
  • Lansia: pengurangan dosis diperlukan.

Penumpukan cairan di paru (edema paru) akut dan premedikasi dalam pembedahan

  • Dewasa: 10 mg per 4 jam jika diperlukan (dosis dapat bervariasi dari 5-20 mg) melalui subkutan atau intramuskular. Juga dapat diberikan melalui infus intravena dengan dosis sesuai ¼ - ½ dosis intramuskular tidak lebih dari 4 jam.
  • Lansia: Pengurangan dosis diperlukan.

Nyeri kanker berat

  • Dewasa: 5-20 mg tiap 4-6 jam melalui injeksi subkutan atau intramuskular. Jika menginginkan efek yang cepat, dapat memberikan 2,5-15 mg melalui injeksi intravena lambat selama 4-5 menit.
    • Patient-Controlled Analgesia (PCA): 1 mg/jam diberikan dengan interval tanpa obat atau lockout 6-10 menit dan 0,5 (maksimal 1,5 mg) dosis permintaan.
  • Anak: 0,1-0,2 mg/kgBB 4-6 per jam melalui injeksi subkutan atau intramuskular. Dosis maksimal 15 mg. Jika mengiginkan efek yang cepat, dapat memberikan 0,05-0,1 mg/kgBB melalui injeksi intravena secara bertahap selama 5-15 menit.

Nyeri rektal yang parah

  • Dewasa: 10-20 mg setiap 4 jam

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan morphine sebelum penggunaan.

Morphine dapat digunakan dengan cara berikut: 

  • Oral: Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi bersama makanan untuk mengurangi gangguan pencernaan.
  • Injeksi: Dilakukan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

morphine dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Sakit perut.
    Cobalah istirahat agar tubuh Anda lebih rileks. Kompreslah perut Anda menggunakan handuk hangat atau botol berisi air panas.
  • Diare.
    Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar.
  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
    Anda juga bisa meletakkan biskuit di samping tempat tidur Anda dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah.
    Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis karena minuman dengan gula di dalamnya bisa membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur.
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi) berat.
  • Konstipasi (sembelit).
  • Pingsan (sinkop).
  • Kekurangan sel darah merah (anemia).
  • Gangguan pada irama jantung.
  • Penglihatan kabur.
  • Kecemasan.
  • Kebingungan.
  • Ketergantungan.
  • Halusinasi.
  • Kesulitan tidur (insomnia).
  • Perubahan suasana hati.
  • Kemerahan (ruam) kulit.
  • Mulut kering.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Kekurangan jumlah darah dan cairan tubuh (hipovolemia).
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), seperti serangan jantung.
  • Kerusakan kelenjar adrenal, sehingga tidak dapat memproduksi hormon (penyakit Addison). 
  • Gangguan saluran empedu.
  • Peradangan pankreas (pankreatitis) akut.
  • Pembesaran prostat (hiperplasia prostat).
  • Kelemahan otot rangka (myasthenia gravis).
  • Kondisi kesehatan mental, misalnya depresi, kecemasan, dan gangguan stres setelah trauma.
  • Kejang.
  • Gangguan tiroid.
  • Riwayat penyalahgunaan obat-obatan atau alkoholisme akut.
  • Penumpukan lemak berlebihan (obesitas).
  • Gangguan hati dan ginjal berat.
  • Ibu hamil dan menyusui.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika telah menggunakan morphine selama beberapa minggu. Hal tersebut dapat menimbulkan gejala putus obat, yaitu efek fisik dan mental yang akan timbul jika menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba.

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25°C, serta terlindung dari cahaya matahari langsung. Jangan simpan di tempat lembap.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan morphine jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap morphine.
  • Penyakit saluran napas obstruktif.
  • Gangguan pergerakan usus akibat kelumpuhan otot usus (ileus paralitik).
  • Penyakit hati akut.
  • Cedera kepala.
  • Peningkatan tekanan rongga kepala (intrakranial).
  • Asma bronkial akut atau berat.
  • Gagal jantung sekunder akibat penyakit paru-paru kronis.
  • Penggunaan bersama selama atau dalam 14 hari setelah terapi obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi morphine dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Codeine, oxycodone, buprenorfin, nalbuphine, pentazocine.
    Menggunakan morphine bersama obat pereda nyeri di atas akan mengurangi efektivitas masing-masing obat dalam meredakan nyeri.
  • Obat tidur atau gangguan kecemasan, seperti alprazolam, lorazepam, dan zolpidem.
    Menggunakan morphine bersama obat di atas dapat meningkatkan efek samping obat tersebut.
  • Obat antialergi atau antihistamin, seperti cetirizine dan diphenhydramine.
    Menggunakan morphine bersama obat di atas akan mengurangi efektivitas obat dalam mengurangi gejala alergi.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/morphine/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 13 Januari 2023

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-327-819/morphine-oral/morphine-oral/details
Diakses pada 13 Januari 2023

MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/morphine-oral-route/side-effects/drg-20074216
Diakses pada 13 Januari 2023

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682133.html
Diakses pada 13 Januari 2023

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email