Mirasic Kaplet 500 mg

Mirasic kaplet adalah obat untuk meringankan sakit kepala dan sakit gigi, serta menurunkan demam

Deskripsi obat

Mirasic kaplet berfungsi untuk mengobati penyakit nyeri ringan hingga sedang, serta menurunkan demam. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Mirasic kaplet mengandung zat aktif paracetamol.
Parasetamol adalah obat yang berfungsi sebagai pereda nyeri pada berbagai kondisi, seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, dan sakit gigi. Paracetamol juga mampu mengurangi rasa sakit pada radang sendi ringan.
Selain meredakan rasa sakit, paracetamol juga berguna untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi atau demam. Misalnya, demam saat pilek atau setelah imunisasi masa kanak-kanak.

Mirasic Kaplet 500 mg
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
HETRp 8.800/strip (500 mg) per Oktober 2019
Kandungan utamaParacetamol.
Kelas terapiAnalgesik dan antipiretik.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet (500 mg)
ProdusenSampharindo Perdana

Informasi zat aktif

Paracetamol termasuk dalam kelompok obat yang dikenal sebagai analgesik, yaitu obat yang digunakan untuk meredakan nyeri atau rasa sakit. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, paracetamol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma adalag 10-60 menit.
  • Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma sekitar 10-25%.
  • Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui urine (5% sebagai obat yang tidak berubah, 60-80% sebagai metabolit glukuronida, dan 20-30% sebagai metabolit sulfat). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-3 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Menurunkan demam.
  • Meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, sakit gigi, dan nyeri punggung.
  • Meringankan nyeri akibat radang sendi (osteoarthritis).

Paracetamol dapat mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan ambang rasa sakit. Obat ini juga dapat meredakan demam dengan bekerja langsung pada pusat pengatur panas di otak.Paracetamol juga mampu mengurangi produksi prostaglandin di otak. Prostaglandin merupakan bahan kimia yang menyebabkan terjadinya peradangan, seperti demam, nyeri, dan pembengkakan.

Komposisi obat

Paracetamol 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: 1 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.

Anak-anak:

  • 1 tahun ke bawah: 60 mg sebanyak 3-4 kali sehari.
  • 1-6 tahun: ¼ kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 6-12 tahun: ½ kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
  • Menurunkan tekanan darah.
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Perubahan pada warna kulit atau sklera mata menjadi kekuningan.
  • Sakit pada perut bagian atas.
  • Ruam pada kulit.
  • Feses berwarna coklat atau kemerahan.
  • Penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pembengkakan yang disebabkan penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh, seperti di sekitar bibir, mata, dan pipi (angioedema).
  • Ruam pada kulit.
  • Detak jantung cepat.
  • Kerusakan hati.
  • Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
  • Asma.
  • Syok anafilaksis.
  • Alergi kulit.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Urine berwarna gelap
  • Biduran (urtikaria).
  • Kesulitan tidur (insomnia).
  • Rendahnya jumlah trombosit di dalam tubuh (trombositopenia).
  • Rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 30 °C serta terlindung dari cahaya matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Dapat menyebabkan kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, rongga mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Hentikan penggunaan jika terjadi anafilaksis atau reaksi alergi berat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal berat.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Hentikan penggunaan jika demam tidak turun setelah tiga hari atau nyeri tidak hilang setelah lima hari mengonsumsi obat ini.
  • Pasien yang mengalami kekurangan gizi kronis.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita penyakit hati berat.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap paracetamol.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Chloramphenicol.
    Penggunaan chloramphenicol bersama paracetamol dapat meningkatkan kadar chloramphenicol dalam tubuh, sehingga efektivitas chloramphenicol dalam mengatasi infeksi akan meningkat dan menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala.
  • Kolestiramin.
    Penggunaan bersama kolestiramin dapat menurunkan penyerapan paracetamol, sehingga efektivitas paracetamol dalam mengatasi demam akan berkurang.
  • Rifampicin, phenytoin, carbamazepine, dan phenobarbital.
    Paracetamol dapat menurunkan konsentrasi obat di atas dan menurunkan efektivitas obat dalam mengatasi tuberkulosis dan kejang.
  • Metoklopramid dan domperidone.
    Jika dikonsumsi bersama metoklopramid dan domperidon dapat meningkatkan penyerapan paracetamol, sehingga dapat menyebabkan efek samping, seperti mual dan muntah.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Demam rendah dengan mual, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan.
  • Urine gelap dan feses berwarna tanah liat.
  • Menguningnya kulit dan mata.
  • Demam setelah 3 hari penggunaan.
  • Nyeri setelah 7 hari penggunaan, atau 5 hari untuk anak-anak.
  • Ruam kulit, sakit kepala terus-menerus, kemerahan atau bengkak.
  • Gejala memburuk atau timbul gejala baru.

Drugs. https://www.drugs.com/paracetamol.html
Diakses pada 23 Desember 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-adults/
Diakses pada 23 Desember 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-57595/paracetamol-oral/details
Diakses pada 23 Desember 2020

Patient. https://patient.info/medicine/paracetamol-calpol-disprol-hedex-panadol
Diakses pada 23 Desember 2020

Health Navigator. https://www.healthnavigator.org.nz/medicines/p/paracetamol/
Diakses pada 23 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email