Mezatrin Kaplet 500 mg

25 Nov 2020
Mezatrin kaplet adalah obat untuk mengobati infeksi bakteri

Deskripsi obat

Mezatrin kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Mezatrin kaplet mengandung zat aktif azithromycin. Azithromycin merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan makrolida, yaitu jenis antibiotik yang dapat mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi telinga, peradangan pada paru-paru yang disebabkan karena infeksi (pneumonia), dan radang panggul. Obat ini juga termasuk dalam kelompok spektrum luas yang mampu mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram positif maupun Gram negatif. Azithromycin digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri tersebut.
Mezatrin Kaplet 500 mg
HETRp 180.000/box per Agustus 2020
Kandungan utamaAzithromycin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatMakrolida.
Kemasan1 box isi 1 strip @ 6 kaplet (500 mg)
ProdusenSanbe Farma

Informasi zat aktif

Azithromycin merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan makrolida. Zat aktif ini dapat menghambat sintesis protein yang bergantung pada RNA dengan mengikat subunit ribosom 50, sehingga mampu menghentikan pertumbuhan bakteri.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, Azithromycin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 37%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi puncak plasma) selama 2-3 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas di jaringan (kulit, paru-paru, amandel, serviks) dan dahak (sputum). Masuk ke dalam ASI. Volume distribusi sebanyak 31-33 L/kg. Pengikatan protein plasma sebanyak 7-51%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi metabolit tidak aktif.
  • Ekskresi: Melalui empedu (50%, sebagai obat tidak berubah); urine (6-14%, sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi terminal) sekitar 68-72 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati infeksi bakteri, seperti:

  • Infeksi saluran nafas atas dan bawah, seperti gejala penyakit peradangan paru yang berkembang semakin memburuk (eksaserbasi akut) dan bronkitis kronis yang disebabkan oleh bakteri H. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae.
  • Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus pyogenes, dan Staphylococcus agalaticae.
  • Infeksi menular seksual.
  • Infeksi yang disebabkan karena peradangan pada paru (pneumonia).
  • Peradangan pada dinding sinus (sinusitis) yang disebabkan oleh bakteri H. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae.
  • Peradangan pada daerah serviks (servisitis).
  • Peradangan pada saluran untuk mengeluarkan urine (uretra) yang disebabkan oleh bakteri, tetapi tidak menyebabkan terjadinya kencing nanah atau gonorrhea (uretritis nongonokokal). Bakteri yang dapat menyebabkan uretritis, di antaranya C. trachomatis atau N. gonorrhoeae.
  • Peradangan pada faring (faringitis) yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.
  • Radang amandel (tonsilitis) yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.

Azitromisin termasuk dalam golongan makrolida yang dapat menghambat sintesis protein. Obat ini bekerja dengan merusak siklus perpanjangan komponen penyusun dinding sel (rantai peptidil) dengan secara khusus mengikat tempat sintesis protein, yaitu subunit 50 S, dari ribosom, sehingga akan menghambat proses penerjemahan atau translasi mRNA tersebut menjadi protein. Dengan terhambatnya translasi mRNA, maka perkembangbiakan bakteri akan turut terhambat, sehingga dapat membunuh bakteri dan mengobati infeksi tersebut.

Komposisi obat

Azithromycin 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan remaja berusia 16 tahun ke atas:

  • Servisitis dan uretritis non-gonokokal: 1000 mg dikonsumsi dalam dosis tunggal.
  • Infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, serta infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi:
    • Hari ke 1: 500 mg dikonsumsi dalam dosis tunggal.
    • Hari ke 2-5: 250 mg/hari.

Anak-anak: 10 mg/kg BB/hari, dikonsumsi selama 3 hari.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong. Dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

Efek samping obat

  • Pusing atau lelah.
    Jika merasa pusing saat berdiri, cobalah bangun perlahan atau tetap duduk sampai merasa lebih baik. Jika merasa mulai pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduk hingga merasa lebih baik. Jangan mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin ketika merasa pusing. Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat memperburuk keadaan.
  • Mual.
    Konsumsi makanan ringan dan jangan makan terlalu banyak. Hindarilah makanan pedas.
  • Diare atau muntah.
    Konsumsi banyak cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi ditandai dengan gejala buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya dan urine berbau tajam. Minumlah air sedikit demi sedikit saat sedang merasa sakit. Jangan minum obat lain untuk mengatasi diare atau muntah tanpa konsultasi ke dokter.
  • Kehilangan nafsu makan.
    Makanlah ketika merasa lapar dalam porsi kecil dan lebih sering dari biasanya. Konsumsilah makanan ringan ketika merasa lapar. Pilihlah makanan ringan bergizi dengan kandungan tinggi kalori dan protein, seperti buah kering dan kacang-kacangan.
  • Sakit kepala.
    Pastikan untuk istirahat dan minum banyak cairan. Jika hal tersebut mengganggu, mintalah apoteker untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Bicaralah dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
  • Gangguan pengecapan rasa.
    Jika Anda mengalami gangguan pada indera perasa, segera hubungi dokter.
  • Rasa tidak enak pada perut (dispepsia).
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).
  • Gangguan irama jantung.
  • Nyeri dada.
  • Ruam pada kulit.
  • Pusing dan merasa sekelilingnya seperti berputar (vertigo).

Perhatian Khusus

  • Pasien kanker darah atau kelenjar getah bening yang menjalani transplantasi sumsum tulang (transplantasi sel punca hematopoietik).
  • Pasien penderita gangguan irama jantung (aritmia).
  • Pasien penderita gangguan fungsi jantung yang berat.
  • Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi alergi, seperti (angioedema) dan reaksi alergi berat (anafilaksis).
  • Pasien penderita gangguan ginjal berat.
  • Pasien dengan kondisi gangguan irama jantung.
  • Pasien penderita penyakit hati.
  • Wanita hamil dan menyusui.
  • Pasien lanjut usia atau pasien dengan kondisi lemah.
  • Pasien penderita kelemahan otot (myasthenia gravis).
  • Pasien penderita gangguan elektrolit terutama pasien yang memiliki kadar kalium yang rendah dalam darah (hipokalemia) dan kadar magnesium yang rendah dalam darah (hipomagnesia).
  • Pasien yang memiliki denyut jantung yang lebih lambat dari biasanya (bradikardia).
  • Pasien penderita gangguan ginjal berat.
  • Pada penggunaan jangka panjang.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap antibiotik golongan makrolida.
  • Pasien dengan riwayat gangguan fungsi hati yang disebabkan akibat penggunaan antibiotik.
  • Pasien yang mengonsumsi turunan (derivat) ergot, yaitu obat yang dapat mengatasi sakit kepala sebelah atau migrain.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Golongan obat untuk mengatasi gangguan irama jantung, seperti kuinidin, prokainamid, dofetilid, amiodaron, sotalol, pimozid, cisapride, dan terfenadin.
    Penggunaan azithromycin dan obat di atas dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang berkepanjangan (interval QT).
  • Digoksin yang dapat mengatasi penyakit jantung, obat untuk mengatasi asam urat seperti kolkisin, dan obat penekan sistem imun seperti siklosporin.
    Azithromycin dapat meningkatkan kadar obat di atas, sehingga dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping seperti sakit kepala, mual, dan muntah jika dikonsumsi secara bersamaan.
  • Warfarin.
    Azithromycin dapat meningkatkan penghambatan pembekuan darah (antikoagulan), sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Nyeri dada atau detak jantung lebih cepat atau tidak teratur, perubahan warna kulit atau bagian putih mata menjadi kuning, serta kotoran pucat dengan urine berwarna gelap bisa menjadi tanda masalah hati atau kandung empedu.
  • Telinga berdenging (tinnitus), gangguan pendengaran sementara, pusing hingga merasa seperti sekeliling Anda berputar (vertigo), dan sakit parah di perut atau punggung Anda bisa menjadi tanda terjadinya peradangan pankreas (pankreatitis).
  • Diare (mungkin disertai dengan kram otot) yang mengandung darah atau lendir. Segera hubungi dokter, jika Anda mengalami diare parah tanpa darah atau lendir selama lebih dari 4 hari.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mezatrin?type=brief&lang=id
Diakses pada 12 November 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/azithromycin/
Diakses pada 12 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/azithromycin.html
Diakses pada 12 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1527-3223/azithromycin-oral/azithromycin-250-500-mg-oral/details
Diakses pada 12 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/azithromycin?mtype=generic
Diakses pada 12 November 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a697037.html
Diakses pada 12 November 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/azithromycin-oral-tablet#overview
Diakses pada 18 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email