Metoprolol

08 Feb 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Metoprolol digunakan untuk mengobati

Tekanan darah tinggi dapat mengindikasikan masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke.

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Lopresor, Loprolol, Seloken

Deskripsi obat

Metoprolol adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi). Tekanan darah tinggi akan membebani kerja jantung dan arteri yang dapat merusak pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal. 

Metoprolol juga digunakan untuk mengobati angina (nyeri dada), menurunkan risiko serangan jantung, dan untuk mengobati pasien gagal jantung. Obat ini bekerja dengan menghambat zat kimia seperti epinefrin yang ada pada jantung dan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan denyut jantung, tekanan darah, dan tekanan pada jantung.

Metoprolol (Metoprolol)
Golongan

Beta bloker

Kategori obat

Obat resep  

Bentuk sediaan obat

Tablet, suntik

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Intravena

Pencegahan atau kontrol aritmia pada induksi anestesi

  • Dewasa: 2-4 mg sebagai injeksi lambat, dapat diulangi 2 mg sesuai kebutuhan hingga maksimal 10 mg.

Tambahan untuk infark miokard akut

  • Dewasa: suntikkan dalam 12 jam pada saat nyeri dada, 5 mg dengan interval 2 menit sampai mencapai total 15 mg. Setelah 15 menit, dilanjutkan dengan tablet 50 mg setiap 6 jam selama 2 hari. Dosis pemeliharaan dilanjutkan dengan 100 mg, 2 kali sehari.

Pengobatan darurat aritmia jantung

  • Dewasa: dosis awal 5 mg, dengan laju 1-2 mg/menit, dapat diulang dengan interval 5 menit jika diperlukan. (Maksimal total dosis 10-15 mg)

Oral

Terapi tambahan Hipertiroidisme

  • Dewasa: 50 mg, 4 kali/hari.

Angina pectoris

  • Dewasa: 50-100 mg, 2-3 kali/hari. (Maksimal 200 mg, 1 kali/hari)

Hipertensi

  • Dewasa: dosis awal 100 mg/hari untuk beberapa kali konsumsi atau 2 kali, dapat ditingkatkan hingga 400 mg/hari sesuai respon. Perawatan: 100-200 mg/hari.

Aritmia jantung

  • Dewasa: 50 mg, 2-3 kali/hari, dapat ditingkatkan hingga 300 mg/hari untuk beberapa kali konsumsi jika diperlukan.

Pencegahan migraine 

  • Dewasa: 100-200 mg/hari untuk beberapa kali konsumsi.

Gagal jantung simtomatik

  • Dewasa: dosis awal 12,5-25 mg 1 kali/hari, dapat ditingkatkan dengan interval 2 minggu hingga mencapai 200 mg untuk sekali sehari.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan metoprolol sebelum penggunaan.

Suntikan metoprolol hanya diberikan oleh petugas medis. Ikuti aturan cara pakai yang tertera pada kemasan. Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar Anda mendapatkan dosis yang sesuai dengan kondisi medis Anda.

Bentuk tablet dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Untuk mengurangi risiko efek samping, dokter mungkin akan menganjurkan untuk mulai mengonsumsi obat ini dengan dosis terendah dan secara bertahap meningkatkan dosisnya.

Mungkin diperlukan waktu beberapa minggu setelah mengonsumsi obat ini secara teratur sesuai anjuran dari dokter agar mendapatkan hasil yang maksimal. Anda bisa menggunakan alat pengingat (alarm) untuk membantu Anda mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap hari. Jangan berhenti mengonsumsi obat ini tanpa sepengetahuan dokter karena kondisi Anda mungkin bisa menjadi lebih buruk.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Metoprolol  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Pusing, insomnia, kelelahan, sakit kepala, vertigo, kebingungan, bradikardia, sesak napas, hipotensi, fenomena Raynaud, gagal jantung, edema perifer, sinkop, nyeri dada, palpitasi, gangren, klaudikasio, halusinasi, mimpi buruk, gangguan penglihatan; diare, konstipasi, perut kembung, nyeri saluran pencernaan, nyeri ulu hati, mual, cegukan, xerostomia; bronkokonstriksi, mengi, dyspnoea, kulit kering, maculopapular, psoriasiform, pruritus, perburukan psoriasis, ruam urtikaria.
  • Jarang terjadi: penyakit Peyronie, tinnitus, sindrom kaki gelisah, nyeri muskuloskeletal, sindrom seperti polymyalgia, penurunan libido, penglihatan kabur, selaput lendir kering, berkeringat; alopecia reversibel, trombositopenia, agranulositosis, fibrosis retroperitoneal, berat badan, arthritis, mata kering.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Miastenia gravis
  • Riwayat gagal jantung
  • Penyakit bronkospastik
  • Gangguan konduksi atrioventrikular
  • Hipertiroidisme dan hipoglikemia
  • Kerusakan hati
  • Kehamilan dan menyusui

Menghentikan pengobatan secara mendadak dapat memicu badai tiroid, dapat memperberat angina dan aritmia ventrikel.

Kontraindikasi

Jangan menggunakan metoprolol jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Blok atrioventrikular derajat 2 atau 3
  • Sindrom sinus
  • Hipotensi
  • Gagal jantung
  • Gagal jantung dekompensasi
  • Sinus bradikardia
  • Gangguan peredaran arteri perifer berat
  • Asma berat
  • Prinzmetal angina
  • Asidosis metabolik

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi metoprolol dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Meningkatkan efek samping metoprolol dengan obat antidepresan dan reserpine.
  • Meningkatkan kadar metoprolol dalam darah dengan bupropion, cimetidine.
  • Meningkatkan risiko hipotensi dan gagal jantung dengan anestesi umum depresan miokard.
  • Menurunkan kadar metoprolol dalam darah dengan rifampisin.
  • Mengurangi efek obat antihipertensi dengan indometasin.
  • Meningkatkan efek hipoglikemia.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus sesuai dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

BPOM. http://pionas.pom.go.id/monografi/metoprolol-tartrat
Diakses pada 13 Januari 2023

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/metoprolol-oral-route/description/drg-20071141
Diakses pada 13 Januari 2023

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metoprolol/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 13 Januari 2023

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11207/metoprolol-tartrate-oral/details
Diakses pada 13 Januari 2023

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email