Methadone

07 Feb 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Methadone termasuk golongan analgesik opioid (narkotika) untuk mengobati kecanduan terhadap heroin

Methadone digunakan untuk mengobati kecanduan heroin

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Methadone

Deskripsi obat

Methadone adalah obat  yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dari sedang sampai parah seperti rasa nyeri yang dihasilkan pascaoperasi. Obat ini juga digunakan untuk mengobati kecanduan terhadap heroin.

Methadone termasuk golongan analgesik opioid (narkotika). Obat ini bekerja pada sistem saraf untuk menghilangkan rasa sakit.

Methadone (Metadon)
Golongan

Analgesik opioid

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, bubuk, cairan

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

oral

Analgesik (pereda nyeri pada kasus nyeri yang parah):

  • Dewasa: 2,5-10 mg sebagai dosis awal, setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan. Dosis dapat ditingkatkan perlahan, berdasarkan respons tubuh terhadap pengobatan. Obat juga bisa diberikan melalui suntikan. Jangan gunakan obat lebih dari 2 kali sehari untuk jangka panjang.

Ketergantungan opioid (narkotika):

  • Dewasa
    • Dosis awal: 10-40 mg 
    • Dosis lanjutan:  5-10 mg hingga maksimal 330 mg/minggu. 
    •  

Parenteral 

Analgesik (pereda nyeri pada kasus nyeri yang parah):

 

  • Dewasa: 2,5-10 mg setiap 6-8 jam melalui injeksi IM/SC/IV.

 

Ketergantungan opioid (narkotika):

 

  • Dewasa: 

 

    • Dosis awal: 10-40 mg/hari 
    • Dosis lanjutan: Dapat ditingkatkan dengan penambahan 5-10 mg hingga peningkatan mingguan maksimal 30 mg. Dosis diberikan melalui inj IM/SC/IV.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan methadone sebelum penggunaan.

Gunakan obat methadone sesuai yang dianjurkan dokter. Obat ini dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, atau berdasarkan rekomendasi dokter. Dosis akan diberikan sesuai kondisi medis. Konsumsi methadone secara teratur dalam jangka waktu lama dan dosis tinggi, dapat menyebabkan gejala putus obat.

Mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan gejala putus obat jika digunakan secara teratur dalam waktu yang lama dan dosis yang tinggi. Gejala putus obat berupa mual, nyeri otot, gelisah, dan hidung berair dapat terjadi jika pemakaian methadone dihentikan tiba-tiba. Oleh karena itu, dokter akan mengurangi dosis secara bertahap.

Obat ini kadang-kadang dapat mengakibatkan kecanduan. Konsumsi obat ini sesuai yang disarankan dokter untuk mengurangi kecanduan. Beri tahu dokter jika kondisi tidak membaik, atau malah memburuk.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Methadone dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Mual 
  • Muntah
  • Konstipasi
  • Pusing
  • Mulut kering

Segera cari pertolongan medis jika mengalami efek samping berikut ini yang meski jarang, tapi sifatnya serius.

  • Kesulitan buang air kecil
  • Sakit perut
  • Perubahan mental
  • Kelelahan yang tidak biasa

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Gangguan hati dan gangguan ginjal
  • Masalah pernapasan
  • Penyakit pankreas
  • Penyakit kandung empedu

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan methadone jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Masalah pernapasan akut
  • Cedera kepala

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan obat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi methadone dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

Jenis ObatInteraksi
Naloxone, naltrexone, pentazocine, nalbuphine, butorphanol, buprenorphinePotensi gejala putus obat
Antiretrovirals (abacavir, amprenavir, efavirenz, nelfinavir, nevirapine, ritonavir, lopinavir), rifampin, phenytoin, phenobarbital, carbamazepinePenurunan efektivitas obat
CYP3A4 inhibitor (ketoconazole, voriconazole, sertraline, fluvoxamine)Peningkatan toksisitas
Pengatur ritme jantungPeningkatan risiko toksisitas kardiak
Alkohol, opioid lain, depresan CNSPeningkatan depresi central nervous system (CNS)
Desipramine, zidovudinePeningkatan kadar desipramine dan zidovudine dalam darah

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Web MD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-2671-1194/methadone-oral/methadone-dispersible-tablet-oral/details
Diakses pada 5 Januari 2023

Mayoclinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/methadone-oral-route/description/drg-20075806
Diakses pada 5 Januari 2023

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methadone/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 5 Januari 2023

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email