Mesaflukin Sirup 60 ml

15 Jul 2020| Dina Rahmawati
Mesaflukin sirup adalah obat untuk meringankan gejala-gejala flu.

Deskripsi obat

Mesaflukin sirup adalah obat untuk meringankan gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk. Obat ini merupakan golongan obat bebas terbatas yang mengandung zat aktif parasetamol, dekstrometorfan HBr, klorfeniramin maleat, dan fenilpropanilamin HCl.
Parasetamol adalah obat yang mampu mengatasi nyeri dan menurunkan demam, parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin atau zat penyebab peradangan, penurunan prostaglandin dalam tubuh akan mengurangi gejela peradangan seperti demam dan nyeri.
Dekstrometorfan HBr adalah obat untuk mengatasi batuk kering, obat ini bekerja dengan menekan batuk.
Guaifenesin adalah obat untuk mengatasi batuk dan sesak napas yang disebabkan oleh gangguan saluran pernapasan, obat ini bekerja dengan mengencerkan dahak seningga mampu melegakan pernapasan.
Klorfeniramin maleat adalah obat untuk mengatasi alergi yang bekerja dengan menghambat produksi histamin dalam tubuh saat mengalami reaksi alergi.
Fenilpropanolamin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat, obat ini bekerja dengan menciutkan pembuluh darah, sehingga dengan adanya penyempitan pembuluh darah pada hidung, sinus, dan dada akan melancarkan daerah-daerah tersebut dan mengurangi hidung tersumbat.

Mesaflukin Sirup 60 ml
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenMega Esa Farma

Indikasi (manfaat) obat

Meringankan gejala-gejala flu seperti:

Komposisi obat

Tiap 5 ml:

  • Parasetamol 120 mg.
  • Dekstrometorfan HBr 5 mg.
  • Klorfeniramin maleat 1 mg.
  • Fenilpropanolamin HCl 5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas: 3 sendok takar 5 ml (15 ml) sebanyak 3 kali/sehari.
  • Anak-anak 6-12 tahun: 1½ sendok takar 5 ml (7,5 ml)  sebanyak 3 kali/sehari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
  • Gangguan pencernaan.
  • Gangguan psikomotor.
  • Detak jantung melebihi 100 kali per menit (takikardia).
  • Gangguan yang terjadi pada irama jantung (aritmia).
  • Mulut kering.
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).
  • Gangguan pada kandung kemih untuk mengeluarkan urin (retensi urin).
  • Pengunaan Dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita dengan gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Pasien kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata (glaukoma).
  • Pasien penderita hipertrofi prostat.
  • Pasien dengan produksi hormon tiroid berlebihan akibat adanya gangguan pada kelenjar tiroid (hipertiroid).
  • Pasien gangguan pada kandung kemih untuk mengeluarkan urin (retensi urin).
  • Anak-anak 6 tahun ke bawah.
  • Pasien yang mengkonsumsi obat-obat lain yang menekan susunan syaraf pusat.
  • Pasien yang akan mengendarai kendaraan bermotor, atau menjalankan mesin.
  • Pasien penderita debil dan kekurangan oksigen (hipoksia).
  • Pasien dengan gangguan fungsi pernafasan (misalnya, asma dan emfisema).
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori C. Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita. Atau, belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan percobaan. Obat hanya boleh diberikan jika manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita gangguan jantung.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati yang berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Metoklopramid dapat meningkatkan efek dari parasetamol.
  • Karbamazin, fenobarbital, dan fenitoin dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
  • Kolestiramin dapat mengurangi efek parasetamol.
  • Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan) seperti warfarin dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.
  • Penggunaan bersama penghambat monoamin oksidase seperti furozolidon, linezolid, fenelzin, dan transilpromin dapat meningkatkan tekanan darah.

Sesuai kemasan per Desember 2019

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/phenylpropanolamine.html
Diakses pada 6 Juli 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346#0
Diakses pada 6 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 6 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email