Melidox Tablet

17 Jul 2020| Maria Yuniar
no-image-drug

Deskripsi obat

Melidox tablet adalah obat untuk terapi tambahan pada luka dinding lambung dan usus serta mengobati sindrom iritasi usus. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Melidox tablet mengandung zat aktif klinidium dan klordiazepoksid.
Klinidium dan klordiazepoksid adalah kombinasi obat yang efektif dalam mengobati luka pada dinding lambung (tukak lambung), sindrom iritasi usus atau gejala yang berhubungan dengan infeksi usus.
Klinidium mampu mengurangi asam lambung dan mengurangi kejang pada usus.
Klordiazepoksid mampu mempengaruhi bahan kimia di otak yang mungkin tidak seimbang dan memberikan efek relaksasi.

Melidox Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 20 strip @ 10 tablet
ProdusenMeprofarm

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati:

Komposisi obat

  • Klinidium bromida 2,5 mg.
  • Klordiazepoksid 5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 1-2 tablet sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong atau 30 menit hingga 1 jam sebelum makan.

Efek samping obat

  • Mulut kering.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Kegagalan sumsum tulang belakang membentuk granulosit (granulositopenia).
  • Reaksi alergi.
  • Mengantuk.
  • Mual.
  • Perubahan pada sklera mata dan kulit menjadi berwarna kekuningan (jaundice).
  • Pembengkakan akibat adanya penumpukan cairan pada jaringan tubuh (edema).
  • Kebingungan.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang mengalami pembesaran pada kelenjar prostat (hipertrofi prostat).
  • Pasien yang mengalami kelemahan otot tubuh akibat gangguan pada saraf dan otot (myastenia gravis).
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
  • Wanita hamil pada trimester awal.
  • Dapat menyebabkan ketergantungan.
  • Hindari penghentian penggunaan obat ini secara mendadak karena dapat menyebabkan terjadinya reaksi putus obat.
  • Perlu adanya pengurangan dosis pada pasien dengan kondisi lemah atau pasien lanjut usia.
  • Dapat menyebabkan terjadinya reaksi paradoksikal misalnya rasa gembira, stimulasi, dan rasa marah yang berlebihan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang mengalami peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Pasien penderita depresi pernapasan yang parah.
  • Pasien penderita penyumbatan (obstruksi) pada kandung kemih.
  • Pasien yang mengalami masalah dengan buang air kecil.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Penggunaan bersama simetidin dapat menghambat proses metabolisme obat ini.
  • Penggunaan bersama alkohol dapat menyebabkan efek obat antidepresan sistem saraf pusat.
  • Penggunaan bersama dengan kodein, morfin, dan oksikodon dapat meningkatkan efek samping yang buruk bahkan hingga menyebabkan kematian.
  • Penggunaan bersama metoklopramid dan aluminim hidroksida dapat meningkatkan penyerapan.
  • Penggunaan bersama dengan obat antialergi dan kunidin dapat meningkatkan efek antikolinergik.

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/chlordiazepoxide-and-clidinium.html
Diakses pada 15 Juli 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/librax-chlordiazepoxide-clidinium-999569#10
Diakses pada 15 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email