Medixon Tablet 4 mg

Medixon tablet adalah obat untuk mengatasi alergi, seperti gatal-gatal dan peradangan

Deskripsi obat

Medixon tablet adalah obat untuk mengatasi alergi, seperti gatal-gatal dan mengobati berbagai peradangan, seperti radang sendi (arthritis), penyakit kolagen, peradangan pada kulit atau dermatitis, penyakit mata, gangguan sistem kekebalan tubuh, jenis kanker tertentu, dan asma. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Medixon tablet mengandung zat aktif methylprednisolone.
Methylprednisolone digunakan untuk menekan peradangan serta mengatasi gatal-gatal, kemerahan, dan kekeringan pada kulit. Methylprednisolone juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit saluran pernapasan dan kulit, gangguan endokrin, penyakit autoimun, gangguan pada darah, dan sindroma nefrotik atau kerusakan ginjal yang menyebabkan kadar protein tinggi di dalam urine.

Medixon Tablet 4 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 36.675/strip per November 2019
Kandungan utamaMethylprednisolone.
Kelas terapiHormon kortikosteroid.
Klasifikasi obatGlukokortikoid.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (4 mg)
ProdusenFerron Par Pharmaceuticals

Informasi zat aktif

Methylprednisolone bekerja pada sistem kekebalan tubuh untuk membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, methylprednisolone memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan mudah setelah pemberian oral atau melalui mulut.
  • Distribusi: Didistribusikan dengan cepat ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi metabolit tidak aktif,
  • Ekskresi: Metabolit tidak aktif dan sejumlah kecil obat yang tidak termetabolisme dibuang oleh ginjal. Jumlah obat yang tidak signifikan dikeluarkan melalui feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi terminal) adalah 18 hingga 36 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi asma bronkial.
  • Mengatasi rheumatoid arthritis, yaitu penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri.
  • Mengatasi gangguan pada kulit, seperti gatal-gatal, kemerahan pada kulit, peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson), dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid.
  • Mengobati kelainan endokrin.
  • Mengobati alergi parah.
  • Mengobati penyakit kelainan pada darah.
  • Mengatasi peradangan sendi (artritis), gangguan kulit, sel darah, ginjal, mata, dan tiroid, serta peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis).
  • Mengobati jenis kanker tertentu.
  • Mengobati gangguan kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik.

Methylprednisolone merupakan obat golongan glukokortikoid. Glukokortikoid adalah golongan hormon steroid yang mampu mengobati peradangan. Obat ini dapat mengurangi berbagai gejala peradangan, seperti bengkak, panas, kemerahan, dan nyeri.

Komposisi obat

Methylprednisolone 4 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas:

  • Dosis awal: 4-48 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
  • Dosis pemeliharaan: 4-16 mg/hari.

Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah: 0,8-1,5 mg/kgBB/hari.

  • Dosis maksimal: 80 mg/hari.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi bersama makakan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda pusing.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
  • Mudah berkeringat.
    Penggunaan methylprednisolone dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah yang akan memperburuk penderita diabetes. Jadi, konsultasilah dengan dokter jika mengalami gejala kadar gula darah tinggi, seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Metylprednisolone juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi. Konsultasikan juga kepada dokter jika memiliki gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, dan batuk.
  • Sakit kepala.
    Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih relaks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
  • Gangguan tidur.
  • Rasa terbakar pada dada.
  • Gatal-gatal.
  • Diare.
  • Kesulitan buang air besar (sembelit).
  • Keringat berlebih.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Perubahan nafsu makan.
  • Kesulitan bernapas.
  • Luka pada dinding lambung (tukak lambung).

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 30°C dan terlindung dari cahaya matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Bayi.
  • Pasien dengan riwayat pembedahan pada saluran pencernaan, peradangan berupa kantung-kantung kecil (divertikula) yang muncul pada dinding saluran pencernaan (divertikulitis), luka pada dinding lambung (tukak peptik) aktif atau laten, gangguan ginjal (insufisiensi ginjal), tekanan darah tinggi (hipertensi), pengeroposan tulang (osteoporosis), dan kelemahan otot (myasthenia gravis).
  • Penggunaan jangka panjang.
  • Pasien penderita tuberkulosis.
  • Anak-anak.
  • Pasien penderita peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif non spesifik).
  • Pasien dengan kondisi ketika tubuh hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid (hipotiroid).
  • Pasien yang mengalami kerusakan pada organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis).
  • Penggunaan bersama asam asetilsalisilat dapat meningkatkan risiko efek samping pada saluran pencernaan, seperti peradangan, perdarahan, dan maag.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Medixon tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap methylprednisolone.
  • Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata menjadi terlalu tinggi (glaukoma sudut tertutup).
  • Pasien penderita infeksi parasit di dalam usus besar (amubiasis).
  • Pasien penderita penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (poliomielitis).
  • Pasien yang mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Pasien penderita gangguan mental.
  • Pasien penderita infeksi virus.
  • Pasien penderita infeksi jamur sistemik.
  • Pasien penderita luka pada dinding lambung (tukak lambung).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Ketoconazole, boseprevir, ciclosporin, erythromycin, rifampicin, phenytoin, phenobarbital, dan telaprevir.
    Penggunaan obat di atas bersama methylprednisolone dapat menyebabkan terganggunya kerja methylprednisolone.
  • Aldesleukin, mifepriston, klopidogrel, warfarin, ibuprofen, celecoxib, aspirin, dan salisilat.
    Penggunaan obat di atas bersama methylprednisolone dapat menyebabkan pendarahan atau timbul memar.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Sesak napas bahkan dengan aktivitas ringan, pembengkakan, dan penambahan berat badan yang cepat.
  • Memar, kulit menipis, atau luka apa pun yang tidak akan sembuh.
  • Penglihatan kabur, sakit mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
  • Depresi berat, perubahan kepribadian, pikiran atau perilaku yang tidak biasa.
  • Nyeri baru atau tidak biasa di lengan atau kaki atau di punggung Anda.
  • Feses berdarah, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
  • Kejang.
  • Kadar kalium rendah dalam tubuh disertai kram kaki, sembelit, detak jantung tidak teratur, dada berdebar-debar, peningkatan rasa haus atau buang air kecil, serta mati rasa atau kesemutan.

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6470/methylprednisolone-oral/details
Diakses pada 23 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/international/methylprednisolone.html
Diakses pada 23 Desember 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682795.html#:~:text=It%20relieves%20inflammation%20(swelling%2C%20heat,treat%20certain%20types%20of%20cancer.
Diakses pada 23 Desember 2020

GlowM. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/m036.html
Diakses pada 23 Desember 2020

Rxlist. https://www.rxlist.com/medrol-drug.htm
Diakses pada 23 Desember 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/methylprednisolone-oral-tablet#side-effects
Diakses pada 23 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email