Loratadine

07 Feb 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Loratadine digunakan untuk mengobati gejala alergi, seperti bersin, pilek, dan gatal-gatal

Loratadine digunakan untuk mengobati gejala alergi, seperti bersin, pilek, dan gatal-gatal

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Alernitis, Allohex, Alloris, Anhissen, Clarihis, Claritin, Clatatin, Cronitin, Dayhist, Folerin, Glodin, Gradine, Imunex, Inclarin, Inversyn, Klinset, Lesidas, Logista, Lolergi, Loracor, Loran, Loratadine Hexpharm, Loratadine Indo Farma, Nosedin, Nufalora, Picadin, Pylor, Rahistin, Rihest, Sohotin, Soneryl, Tinnic, Urtilar, Winatin, Xepalodin

Deskripsi obat

Loratadine adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala alergi, seperti bersin, pilek, mata berair, gatal-gatal, dan ruam kulit. Loratadine dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi akibat hay fever atau rhinitis alergi yang disebabkan serbuk sari, debu, atau zat lain di udara. Gejala rhinitis alergi lainnya yang dapat diatasi obat ini termasuk pilekhidung tersumbat, serta gatal pada mata, hidung, atau tenggorokan.

Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati gatal dan kemerahan yang disebabkan biduran atau urtikaria. Walau dapat mengobati gejala tersebut, loratadine tidak dapat digunakan untuk mencegah urtikaria atau reaksi alergi kulit lainnya. 

Loratadine berada dalam kelas obat yang disebut antihistamin yang bekerja dengan menghalangi aksi histamin, suatu zat dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi.

Loratadine (Loratadin)
Golongan

Kelas terapi : Anitihistamin dan antialergi Klasifikasi obat : Antihistamin generasi ke-2

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak berusia 2 tahun ke atas

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, tapi penelitian terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan efek samping obat (selain penurunan fertilitas), yang tidak muncul dalam penelitian terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Oral

Kondisi alergi

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 10 mg sekali sehari atau 5 mg, 2 kali/hari
  • Anak-anak 2-12 tahun:
    • Berat badan di bawah 30 kg: 5 mg sebanyak 1 kali/hari
    • Berat badan di atas 30 kg: 10 mg sebanyak 1 kali/hari

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan loratadine sebelum penggunaan.

Loratadine dapat digunakan dengan cara berikut: 

  • Loratadine dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
  • Untuk tablet biasa, Anda dapat meminumnya dengan air putih, susu atau jus. 
  • Jika tablet tersebut memiliki garis pembelah di tengahnya, Anda dapat mematahkannya menjadi dua jika merasa sulit untuk menelannya utuh, namun jangan mengunyahnya.
  • Untuk tablet kunyah, jangan telan tablet secara utuh. Tablet harus dikunyah sampai melarut di mulut. Minumlah segelas air putih, susu, atau jus setelahnya. 
  • Untuk tablet hisap, hisaplah perlahan tablet tersebut dalam mulut, jangan ditelan langsung maupun dikunyah. 
  • Untuk sirup, kocok larutan dengan baik sebelum digunakan agar obat dapat menyebar secara merata. Jangan gunakan sendok dapur untuk mengukur dosis. Gunakan gelas ukur atau sendok khusus obat yang biasanya telah disediakan dalam kemasan obat.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Loratadine  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Sakit kepala
    Istirahat dan minum banyak cairan. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi loratadine. Bicaralah dengan dokter Anda jika bertahan lebih lama atau bertambah parah.
  • Kelelahan
    Bicarakan dengan dokter atau apoteker jika efek samping ini tidak kunjung hilang. Anda mungkin akan diberikan obat antihistamin yang berbeda.
  • Mengantuk
    Cobalah obat antihistamin lain yang tidak menyebabkan kantuk. Jika tidak membantu, bicarakan dengan dokter Anda.
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Mulut kering
  • Merasa gugup
  • Hiperaktif

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Memiliki asma
  • Memiliki gangguan hati atau ginjal
  • Sedang dalam masa kehamilan dan menyusui

Jika digunakan dengan dosis sesuai, biasanya loratadine tidak akan menyebabkan rasa kantuk. Hindari melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, seperti mengemudi atau menggunakan mesin setelah mengonsumsi obat ini.

Obat ini tidak disarankan untuk digunakan pada anak usia di bawah 6 tahun, kecuali atas anjuran dokter. Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Berhenti menggunakan loratadine dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Detak jantung cepat atau tidak merata
  • Sakit kepala parah

Perasaan pusing, seperti akan pingsan

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25°C. Terlindung dari panas, cahaya matahari langsung, dan kelembaban.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan loratadine jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Riwayat alergi terhadap loratadine
  • Kerusakan hati
  • Bayi baru lahir atau bayi lahir prematur
  • Asma akut

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi loratadine dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Ketoconazole, fluconazole, cimetidine, chlarithromycin, dan erythromycin.
    Penggunaan loratadine dengan obat di atas dapat meningkatkan kadar obat dalam plasma, sehingga dapat menyebabkan toksisitas atau keracunan.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/loratadine/#
Diakses pada 26 Desember 2022

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-73-204/loratadine-oral/loratadine-oral/details
Diakses pada 26 Desember 2022

Drugs. https://www.drugs.com/loratadine.html
Diakses pada 26 Desember 2022

Healthline. https://www.healthline.com/health/haloperidol-oral-tablet
Diakses pada 26 Desember 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a697038.html
Diakses pada 26 Desember 2022

Health Navigator. https://www.healthnavigator.org.nz/medicines/l/loratadine/
Diakses pada 26 Desember 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682180.html
Diakses pada 26 Desember 2022

Drugbank. https://go.drugbank.com/drugs/DB00455
Diakses pada 26 Desember 2022

Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_loratidine_claritin/drugs-condition.htm
Diakses pada 26 Desember 2022

medicinenet. https://www.medicinenet.com/loratadine/article.htm
Diakses pada 26 Desember 2022

Patient. https://patient.info/medicine/loratadine-for-allergies
Diakses pada 26 Desember 2022

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/loratadine
Diakses pada 26 Desember 2022

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/loratadine?mtype=generic
Diakses pada 26 Desember 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email