Lixiana Tablet

12 Jun 2020| Aby Rachman
Lixiana tablet digunakan untuk mengobati penyakit gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah, penyumbatan pada paru-paru, serta mencegah stroke.

Deskripsi obat

Lixiana tablet digunakan untuk mengobati penyakit gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah, penyumbatan pada paru-paru, serta mencegah stroke. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakna resep dokter. Lixiana tablet mengandung zat aktif edoksaban yang mampu memblokir aktivitas zat pembekuan tertentu dalam darah sehingga dapat mengencerkan darah.

Lixiana Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 2 strip @ 14 tablet (15 mg; 30 mg); 1 box isi 7 strip @ 14 tablet (60 mg)
ProdusenKalbe Farma

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati:

  • Penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam, umumnya terjadi pada paha atau betis (deep vein trombosis).
  • Penggumpalan darah pada pembuluh darah di paru-paru (emboli paru).
  • Mencegah stroke pada pasien yang mengalami gangguan pada serambi (atrium) jantung yang berdenyut dengan cepat dan tidak beraturan (fibrilasi atrium).

Komposisi obat

  • Lixiana tablet 15 mg: edoksoban 15 mg.
  • Lixiana tablet 30 mg: edoksoban 30 mg.
  • Lixiana tablet 60 mg: edoksoban 60 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Tromboemboli vena: 30mg atau 60 mg/hari setelah melakukan terapi awal dengan obat pengencer darah (antikoagulan) yang diberikan dengan penyuntikan ke dalam jaringan tubuh (parenteral).
  • Mencegah stroke pada fibrilasi atrium: 30 mg atau 60 mg sebanyak 1 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Anemia.
  • Pendarahan pada saluran pencernaan.
  • Pendarahan yang terjadi di hidung atau mimisan (epistaksis).
  • Pendarahan oral.
  • Mual.
  • Peningkatan bilirubin darah dan gamma glutamil transferase.
  • Sakit kepala.
  • Sakit perut.
  • Pusing.
  • Kulit pucat.
  • Kelelahan.
  • Kelamahan.
  • Pendarahan pada vagina di luar jadwal menstruasi.
  • Ruam pada kulit.
  • Pendarahan atau memar pada kulit.

Perhatian Khusus

  • Dapat meningkatkan terjadinya risiko pendarahan.
  • Hentikan penggunaan setidaknya 24 jam sebelum melakukan tindakan operasi.
  • Pasien penderita gangguan ginjal atau hati.
  • Pasien penderita lanjut usia.
  • Pasien penderita penyakit kelainam pada tulang belakang.
  • Pasien dengan riwayat menjalani tidakan operasi tulang belakang.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pendarahan aktif yang signifikan.
  • Pasien yang berisiko terjadi pendaraham berat.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi yang berat yang tidak terkontrol (hipertensi berat).
  • Pasien yang sedang terapi mengonsumsi antikoagulan lain.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Siklosporin.
  • Dronedarone.
  • Eritromisin.
  • Ketikonazol.
  • Defibrotid.
  • Aspirin.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/limoxin?type=brief&lang=id
Diakses pada 8 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email