Lexzepam Tablet 3 mg

08 Des 2020
Lexzepam tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan (ansietas).

Deskripsi obat

Lexzepam tablet adalah obat penenang yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan (ansietas). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resp dokter. Lexotan tablet mengandung zat aktif bromazepam.

Lexzepam Tablet 3 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaBromazepam.
Kelas terapiAntikonvulsan.
Klasifikasi obatBenzodiazepin.
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 tablet (3 mg)
ProdusenMersifarma

Informasi zat aktif

Bromazepam atau obat golongan benzodiazepin adalah obat bekerja dengan meningkatkan aktivitas neurotransmiter reseptor gamma aminobutyric acid (GABA) di otak. Neurotransmiter merupakan senyawa yang ada di sel-sel saraf di otak dan sistem saraf. GABA adalah neurotransmitter yang bertindak sebagai penenang saraf alami dan membantu menjaga aktivitas saraf di otak agar tetap seimbang, terlibat dalam mengurangi kecemasan, mengendurkan otot, dan menyebabkan kantuk.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, bromazepam diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi secara cepat dari saluran pencernaan. Konsentrasi serum dapat menurun jika terdapat makanan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) adalah 80%. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) adalah kurang dari 2 jam.
  • Distribusi: Volume distribusi adalah 50 liter dan ikatan protein plasma adalah 70%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme melalui hati.
  • Ekskresi: Sebanyak 69% dalam bentuk metabolit dieskresi melalui urin. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 20 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Sebagai penenang saraf alami dan membantu menjaga aktivitas saraf di otak agar tetep seimbang sehingga dapat mengatasi gangguan kecemasan (ansietas).

Bromazepam bekerja dengan meningkatkan aktivitas neurotransmiter reseptor gamma aminobutyric acid (GABA) di otak yang bertindak di sel-sel saraf otak.

Komposisi obat

Bromazepam 3 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa:
    • Dosis umum: 1,5-3 mg sebanyak 3 kali/hari.
      Untuk beberapa kasus: 6-12 mg/hari diberikan dalam 2-3 kali/hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 60 mg/hari dalam dosis terbagi.
  • Lansia dan pasien dengan kondisi medis yang lemah: 3 mg/hari dalam dosis terbagi.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan koordinasi otot dan kontrol gerakan (ataksia).
  • Kejang.
  • Tremor.
  • Keadaan kebingungan.
  • Gangguan emosi.
  • Gangguan libido.
  • Kelemahan dan kejang otot.
  • Depresi.
  • Gangguan perilaku, bicara dan tidur.
  • Gelisah.
  • Perasaan marah dan gelisah tanpa sebab (agitasi).
  • Tidak dapat membedakan kenyataan atau imajinasi (delusi).
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus) dan kemerahan (ruam) di kulit.
  • Gangguan makan dengan rasa takut berlebihan pada berat badan (anoreksia).
  • Gangguan pencernaan seperti mual dan muntah.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang memiliki penyakit pembuluh darah di otak (cerebrovascular).
  • Pasien yang memiliki penyakit pernapasan yang kronik.
  • Pasien yang memiliki penyakit tekanan pada bola mata (glaukoma sudut sempit akut).
  • Gangguan refleks muntah.
  • Pasien dengan riwayat konsumsi alkohol atau penyalahgunaan obat.
  • Tidak dimaksudkan sebagai terapi utama depresi, kegelisahan dan pada keadaan sulit membedakan kenyataan dan imajinasi (psikosis).
  • Hindari penghentian konsumsi obat secara mendadak.
  • Pasien dengan gangguan hati dan ginjal ringan sampai sedang.
  • Lansia.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia.
Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien dengan kondisi lemah otot (myasthenia gravis).
  • Pasien dengan kondisi napas berhenti selama beberapa saat ketika tidur (sleep apnea).
  • Pasien dengan gangguan hati.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Simetidin dan warfarin.
    Penggunaan bersama bromazepam menurunkan ekskresi dari bromazepam yang akan menyebabkan tingginya kadar serum di dalam darah.
  • Atropin, obat antihistamin, dan antidepresan.
    Penggunaan bersama bromazepam dapat mempotensiasi atau menurunkan efek antikolinergi dari atropin, obat antihistamin, dan antidepresan.
  • Diazepam, alprazolam, dan triazolam.
    Penggunaan bersama bromazepam meningkatkan beberapa efek samping dari masing-masing obat tersebut.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Berhenti mengonsumsi obat dan segera cari pertolongan medis jika terjadi salah satu tanda-tanda reaksi alergi yang serius misalnya, kram perut, kesulitan bernapas, mual dan muntah, atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan.

Mersifarma. https://www.mersifarma.com/?p=1244
Diakses pada 5 Agustus 2020

Drugbank. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01558
Diakses pada 5 Agustus 2020

Pionas. http://pionas.pom.go.id/obat/lexotan
Diakses pada 5 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email