Lexigo Tablet 6 mg
Deskripsi obat
Lexigo tablet adalah obat untuk mengobati vertigo dan gangguan pada bagian dalam telinga (penyakit meniere) seperti telinga berdering (tinnitus). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Lexigo tablet mengandung zat aktif betahistin mesilat.
| Lexigo Tablet 6 mg | |
| Golongan Obat |  Obat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. |
| Produk Halal | Ya |
| Kandungan utama | Betahistin mesilat. |
| Kelas terapi | Antivertigo. |
| Klasifikasi obat | Antihistamin generasi ke-1. |
| Kemasan | 1 box isi 3 strip; 10 strip @ 10 tablet (6 mg) |
| Produsen | Molex Ayus |
Informasi zat aktif
Betahistin merupakan analog histamin. Betahistin ini dikenal untuk bertindak sebagai agonis reseptor histamin H1 parsial dan antagonis reseptor histamin H3 di jaringan saraf dengan aktivitas reseptor histamin H2. Betahistin bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke bagian telinga Anda dan mengurangi jumlah cairan di sana dan frekuensi serangan penyebab vertigo khususnya penyakit meniere.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, betahistin diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan cepat dan sempurna dari saluran pencernaan. Penyerapan tertunda dengan makanan. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak plasma) selama 1 jam.
- Distribusi: Pengikatan protein plasma sekitar kurang dari 5%.
- Metabolisme: Dengan cepat dan hampir sepenuhnya dimetabolisme di hati menjadi metabolit tidak aktifnya, asam 2-piridilasetat.
- Ekskresi: Melalui urin (sekitar 91%, terutama sebagai metabolit tidak aktif). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 3,5 jam (2-pyridylacetic acid).
Indikasi (manfaat) obat
- Mengatasi penyakit gangguan pada telinga yang disebabkan karena tekanan cairan berlebih yang terdapat pada telinga bagian dalam (penyakit meniere) yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran seperti telinga berdering (tinnitus), dan pusing dengan sensasi berputar (vertigo).
Betahistin bekerja di sistem saraf pusat dan secara khusus di sistem neuron yang terlibat dalam pemulihan gangguan vestibular dengan mengaktifkan reseptor ini menyebabkan pembesaran pembuluh darah dan peningkatan sirkulasi darah yang membantu menghilangkan tekanan di dalam telinga dan frekuensi serangan penyebab vertigo khususnya penyakit meniere. Betahistin adalah obat golongan analog histamin yang bermanfaat sebagai agonis reseptor histamin H1 dan antagonis reseptor H3.
Komposisi obat
Betahistin mesilat 6 mg.
Dosis obat
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Dewasa: 1-2 tablet sebanyak 3 kali/hari.
Aturan pakai obat
Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan atau sesudah makan.
Efek samping obat
- Perut kembung atau sakit perut ringan.
Coba minum betahistin dengan atau setelah makan. Jika gejala ini terus mengganggu Anda, bicarakan dengan dokter Anda. - Sakit kepala.
Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Anda bisa minum obat penghilang rasa sakit setiap hari seperti parasetamol. Konsultasikan dengan dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau parah. - Gangguan pencernaan.
Minum betahistin dengan atau setelah makan. Jika Anda mengalami gangguan pencernaan berulang, segera hubungi dokter Anda mungkin. Jika Anda membutuhkan sesuatu untuk meredakan ketidaknyamanan ini, cobalah untuk minum antasid, tetapi jangan menunda untuk pergi ke dokter. - Mual.
Minum betahistin dengan atau setelah makan atau camilan. Mungkin juga membantu jika Anda tidak makan makanan yang kaya rasa atau mengonsumsi makanan pedas.
Perhatian Khusus
- Pasien yang mengalami luka pada dinding lambung (tukak lambung).
- Pasien penderita gangguan hati.
- Wanita hamil dan ibu menyusui.
- Pasien penderita asma bronkial.
- Pasien penderita penyakit kardiovaskular.
- Pasien yang memiliki luka pada saluran pencernaan.
- Pasien yang mengalami biduran (urtikaria) dan ruam pada kulit.
Kategori kehamilan
Kategori N: Keamanan penggunaan lexigo tablet pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
- Pasien yang memiliki tumor pada kelenjar adrenal yang menyebabkan kadar hormon berlebihan (freokromositoma).
- Pasien yang memiliki alergi terhadap betahistin.
Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)
- MAOI seperti selegilin.
Obat di atas dapat meningkatkan konsentrasi serum dari betahistin sehingga dapat menyebabkan terjadinya toksisitas. - Beta-2 agonis.
Betahistin dapat menurunkan efek melebarkan saluran pernapsan (bronkodilator) dari obat golongan beta2 agonis. - Antihistamin.
Antihistamin dapat mengurangi efek pada betahistin sehingga efek pengobatan betahistin dapat berkurang.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
Jika Anda merasa mual, gangguan pencernaan seperti naiknya asam lambung, perut kembung, atau sakit perut ringan dan sakit kepala.
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betahistine?mtype=generic
Diakses pada 17 September 2020
Patient. https://patient.info/medicine/betahistine-tablets-serc
Diakses pada 17 September 2020
Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/betahistine/
Diakses pada 17 September 2020
