Lexapro Tablet

14 Jan 2021
Lexapro tablet adalah obat untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan.

Deskripsi obat

Lexapro tablet adalah obat untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan yang dengan atau tanpa disertai agarofobia. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Lexapro tablet mengandung zat aktif esitalopram.

Lexapro Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaEsitalopram.
Kelas terapiAntidepresan.
Klasifikasi obatSelective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI).
Kemasan1 box isi 2 strip @ 14 tablet (10 mg; 20 mg)
ProdusenForest Pharmaceuticals

Informasi zat aktif

Escitalopram, S-enansiomer dari racemic citalopram, secara selektif menghambat pengambilan kembali (reuptake) serotonin sehingga meningkatkan efek aktivitas serotonergik di sistem saraf pusat.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, escitalopram diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 80% dan waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 5 jam.
  • Distribusi: Melewati plasenta dan terdapat di dalam ASI. Volume distribusi sekitar 12-26 L/kg dan ikatan protein plasma sekitar 56%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Melalui urin dan waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 27-32 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi depresi dan gangguan kecemasan.
  • Mengobati gangguan kecemasan sosial.
  • Mengatasi gangguan kecemasan yang dengan atau tanpa disertai rasa takut berlebihan pada ruangan terbuka atau tempat umum (agorafobia).

Esitalopram bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat alami (serotonin) di otak. Escitalopram termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini dapat meningkatkan tingkat energi dan perasaan tenang dan mengurangi kegugupan.

Komposisi obat

  • Lexapro 10 mg: esitalopram 10 mg.
  • Lexapro 20 mg: esitalopram 20 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Depresi, gangguan kecemasan umum, dan gangguan obsesif kompulsif:

  • Dosis lazim: 10 mg sebanyak 1 kali/hari.
  • Dosis maksimal: 20 mg/hari.


Gangguan kecemasan sosial: 10 mg/hari, dosis dapat diturunkan hingga 5 mg/hari atau dapat ditingkatkan hingga 20 mg/hari dengan melihat respon pasien setelah mengonsumsi obat ini selama 1 minggu.

Gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia:

  • Dosis awal: 5 mg selama minggu pertama sebelum dosis ditingkatkan hingga 10 mg/hari.
  • Dosis maksimal: 20 mg/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Diare.
  • Peningkatan gas pada perut.
  • Sensasi rasa panas dan seperti terbakar pada dada (heartburn).
  • Gangguan bipolar.
  • Kelainan perdarahan.
  • Demam.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri sendi.
  • Nyeri otot.
  • Kesemutan.
  • Peningkatan berat badan.
  • Penurunan kadar natrium dalam darah (hiponatremia).
  • Perpanjangan interval QT.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan gerakan gemetar yang tidak dapat dikendalikan (tremor).
  • Peningkatan pengeluaran keringat.
  • Peradangan pada sinus (sinusitis).
  • Mulut kering.
    Untuk mengatasi terjadinya efek samping mulut kering dapat dilakukan dengan mengunyah permen karet atau menghisap permen bebas gula.
  • Keringat berlebih.
    Gunakan pakaian yang longgar, gunakan antiprespiran, dan menggunakan kipas angin. Jika tidak dapat diatasi, segera hubungi dokter Anda.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
    Minum esiltalopram pada pagi hari.
  • Mengantuk.
    Esitalopram dikonsumsi pada malam hari dan hindari mengonsumsi alkohol, hindari mengemudi atau menjalankan mesin. Jika tidak dapat diatasi, segera hubungi dokter Anda.
  • Kelelahan atau lemah.
    Hentikan aktivitas dan duduk atau berbaring sampai merasa lebih baik. Hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Hindari  minum alkohol karena akan memperburuk keadaaan.

Perhatian Khusus

  • Anak-anak.
  • Remaja 18 tahun ke bawah.
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat.
  • Pasien penderita penyakit jantung koroner.
  • Pasien yang mengalami kejang.
  • Pasien penderita bipolar.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien yang memiliki risiko terjadinya perdarahan.
  • Pasien (bradikardia).
  • Pasien yang mengalami serangan jantung.
  • Pasien penderita gagal jantung.
  • Pasien dengan gangguan elektrolit seperti kondisi kadar kalium yang tinggi atau di atas normal dalam darah (hiperkalemia).
  • Pasien lanjut usia.
  • Hindari penghentian terapi secara mendadak.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan hytrin tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang mengonsumsi obat penghambat monoamin oksidase (MAOI).
  • Pasien penderita epilepsi yang tidak stabil.
  • Pasien dengan sindrom perpanjangan interval QT.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

    • Warfarin, tiklopidin, aspirin, dipiridamol, anpsikosis, dan NSAID.
      Obat di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
    • TCA, sumatriptan, tramadol, triptofan, lithium, buspiron, dan fentanil.
      Obat di atas meningkatkan efek serotogenik.
    • Antidepresan lain, neuroleptik seperti fenotiazin, tioxanthenes, butirofenon, meflokuinon, dan bupropion.
      Obat di atast meningkatkan risiko terjadinya kejang.
    • Omeprazol, flukonazol, fluvoksamin, atau simetidin.
      Esitalopram dapat meningkatkan konsentrasi serum sehingga akan meningkatkan risiko efek samping.
    • Metoprolol dan desipramin.
      Meningkatkan konsentrasi plasma.
    • Obat antidiabetes.
      Esitalopram dapat meningkatkan efek penurunan kadar gula darah hingga di bawah batas normal (hipoglikemia).
    • Penghambat monoamin oksidase (MAOI) seperti meklobemid, linezolid, metilen blue.
      Obat di atas dapat meningkatkan efek seratogenik.
    • Pimozide, antibiotik seperti sparfloksasin, moksifloksasin, eritromisin, pentamidin, antimalaria seperti halofantrin, dan antihistamin seperti astemizol dan mizolastin.
      Obat di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya perpanjangan interval QT.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.

Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.

  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.

Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.

  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.

Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.

  • Sering lupa mengonsumsi obat.

Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Penglihatan kabur, penglihatan terowongan, sakit mata atau bengkak, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
  • Gangguan pikiran, perilaku mengambil risiko yang tidak biasa, dan perasaan sangat bahagia atau sedih.
  • Kadar natrium yang rendah dalam tubuh seperti sakit kepala, kebingungan, bicara cadel, kelemahan parah, muntah, kehilangan koordinasi, perasaan tidak stabil.
  • Reaksi sistem saraf yang parah seperti otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat, kebingungan, detak jantung cepat atau tidak seimbang, tremor, perasaan seperti Anda akan pingsan.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/escitalopram Diakses pada 21 Juli 2020 Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/escitalopram/#:~:text=If%20you%20do%20forget%20to,and%20carry%20on%20as%20usual. Diakses pada 21 Juli 2020 WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-63990/lexapro-oral/details Diakses pada 21 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email