Lapimuc Tablet 30 mg

08 Jul 2020| Dina Rahmawati
Lapimuc tablet adalah obat untuk mengencerkan dahak (sekretolitik).

Deskripsi obat

Lapimuc sirup adalah obat untuk mengencerkan dahak (sekretolitik). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Lapimuc drop mengandung zat aktif ambroksol hidroklorida yang bekerja sebagai mukolitik atau mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dari saluran pernapasan.

Lapimuc Tablet 30 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 70.000/box per Juni 2020
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (30 mg)
ProdusenLapi Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati:

  • Gangguan saluran pernapasan yang terkait dengan lendir kental atau berlebihan (sekretolitik).
  • Gangguan saluran napas akut dan kronik terutama pada saat kambuh atau keadaan dimana penyakit (yang biasanya kronis) tiba-tiba menjadi lebih buruk daripada biasanya (eksaserbasi) pada bronkitis kronik dan bronkitis asmatik.
  • Asma umum yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran udara (bronkus) atau yang biasa disebut dengan asma bronkial.

Komposisi obat

Ambroksol hidroklorida 30 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas: 1 tablet sebanyak 3 kali/hari.

  • Anak-anak: ½ tablet sebanyak 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.

Efek samping obat

  • Gangguan saluran pencernaan ringan.
  • Reaksi alergi.
  • Pembengkakan pada wajah.
  • Sesak napas (dispnea).
  • Demam.
  • Kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Kondisi timbulnya ruam yang sering kali disebabkan oleh infeksi (eritema multiformis).
  • Ganggguan saluran pencernaan:
    • Mual.
    • Diare.
    • Pusing.
    • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Mulut dan tenggorokan kering.
  • Nyeri pada perut.
  • Sensasi dimana dada terasa panas dan seperti terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan (heartburn).
  • Reaksi alergi berat (reaksi anafilaksis).
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Ruam pada kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan penyakit keturunan (herediter) langka intoleransi fruktosa sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini.
  • Pemakaian jangka panjang.
  • Dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori C. Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita. Atau, belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan percobaan. Obat hanya boleh diberikan jika manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung (tukak lambung).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Amoksisilin.
  • Sefuroksim.
  • Eritromisin.
  • Doksisiklin.
  • Glikosida jantung.
  • Golongan obat yang meningkatkan pengeluaran urin (diuretik).
  • Golongan obat yang meningkatkan hormon steroid untuk mengatasi peradangan (kortikosteroid).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lapimuc?type=brief&lang=id
Diakses pada 30 Juni 2020

Pionas. http://pionas.pom.go.id/monografi/ambroksol
Diakses pada 30 Juni 2020

Drugs. https://www.drugs.com/ambroxol.html
Diakses pada 30 Juni 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ambroxol
Diakses pada 30 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email