Lapicef Tetes Oral 15 ml

21 Sep 2020| Arif Putra
Lapicef tetes oral adalah obat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Deskripsi obat

Lapicef tetes oral adalah obat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram negatid dan Gram positif seperti infeksi saluran kemih dan infeksi kulit. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Lapicef tetes oral mengandung zat aktif sefadroksil.

Lapicef Tetes Oral 15 ml
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 71.500/botol per Oktober 2019
Kemasan1 box isi 1 botol @ 15 ml
ProdusenLapi Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi:

  • Peradangan pada faring (faringitis).
  • Infeksi pada tenggorokan.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Peradangan pada lapisan tipis yang berada dalam dinding perut atau peritoneum (peritonitis).
  • Peradangan pada amandel (tonsilitis).
  • Infeksi saluran pernapasan.
  • Keracunan pada darah yang disebabkan adanya bakeri pada aliran darah (septikemia).

Sefadroksil merupakan antibiotik yang mampu bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Sehingga dapat menghentikan terjadinya berbagai infeksi bakteri.

Komposisi obat

Tiap 1 ml: sefadroksil 150 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Anak-anak: 25 mg/kgBB/hari diberikan dalam dua dosis terbagi.
Dihitung dengan megalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Tambahkan 9 ml air di dalam botol lalu tutup botol dan kocok sampai semua bubuk larut. Setelah rekonstitusi hanya dapat disimpan selama 7 hari.

Efek samping obat

  • Demam.
  • Diare.
    Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang. Jika diare berlanjut, menjadi parah, atau mengandung darah, segera hubungi dokter Anda.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Mual, muntah, gangguan pencernaan, sakit perut, dan peradangan pada lidah (glositis).
    Hindari makanan berat. Hindari makan kaya rasa, panas, atau pedas. Cobalah untuk mengonsumsi obat setelah makan.
  • Ruam pada kulit dan reaksi alergi lainnya.
    Segera hubungi dokter mungkin perlu penggantian obat.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap pensilin atau obat golongan beta laktam lainnya.
  • Pasien dengan riwayat penyakit saluran pencernaan.
  • Pasien penderita asma.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap sefadroksil atau sefalosporin lainnya.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Antibiotik aminoglikosida, polimiksin B, kolistin atau diuretik loop dosis tinggi.
    Sefadroksil dapat memperkuat efek kerusakan pada ginjal jika dikonsumsi dengan obat di atas.
  • Antibiotik seperti tetrasiklin, eritromisin, sulfonamid, dan kloramfenikol.
    Penggunaan bersama antibiotik dapat menyebabkan efek antagonis.
  • Vaksin BCG, vaksin tifoid, dan natrium pikosulfat.
    Sefadroksil dapat mengurangi efek terapi BCG, vaksin tifoid, dan natrium pikosulfat.
  • Kontrasepsi oral.
    Sefadroksil dapat mengurangi efek kontrasepsi oral.
  • Kolestiramin.
    Sefadroksil dapat mengurangi ketersediaan hayati kolestiramin.
  • Vitamin K.
    Sefadroksil dapat meningkatkan efek antikoagulan antagonis dari vitamin K.
  • Probenesid.
    Sefadroksil dapat meningkatkan konsentrasi serum probenesid.

Sesuai kemasan per Oktober 2019

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefadroxil
Diakses pada 7 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/droxal
Diakses pada 7 Agustus 2020

Patient. https://patient.info/medicine/cefadroxil-for-infection
Diakses pada 7 Agustus 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/cefadroxil.html
Diakses pada 7 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email