Lactulose

25 Des 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Lactulose digunakan untuk mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi)

Lactulose digunakan untuk mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi)

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Constipen, Constuloz, Duphalac, Dulcolactol, Graphalac, Lactofid, Lactulax, Lactulose, Lacons, Opilax, Pralax

Deskripsi obat

Lactulose adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kesulitan buang air besar atau konstipasi. Obat ini juga digunakan untuk membantu mengobati penyakit hati parah, yang disebut ensefalopati hepatik.

Lactulose adalah gula sintetis atau buatan manusia yang termasuk ke dalam golongan laksatif atau pencahar untuk  mengatasi sembelit. Obat ini akan dipecah atau dirusak di usus besar menjadi produk yang dapat menarik air ke dalam usus. Air inilah akan melunakkan feses agar lebih mudah dikeluarkan.

Selain itu, lactulose juga digunakan untuk mengurangi jumlah amonia dalam darah pada pasien penderita penyakit hati. Kadar amonia yang tinggi dapat menyebabkan ensefalopati portal-sistemik.

Dalam mengatasi tingginya kadar amonia, obat ini bekerja dengan menarik amonia dari darah ke usus besar. Usus besar kemudian mengeluarkan amonia melalui feses.

Lactulose (Laktulosa)
Golongan

Kelas terapi : Obat pencahar (laksatif).

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Sirup

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, tapi penelitian terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan efek samping obat (selain penurunan fertilitas), yang tidak muncul dalam penelitian terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Oral

Konstipasi (kesulitan buang air besar)

  • Dewasa dan anak anak usia di atas 14 tahun dalam bentuk larutan: 
    • Dosis awal: 15-45 mL (10-30 g atau 1-3 sachet) setiap hari, dapat disesuaikan menurut respons klinis. 
    • Dosis pemeliharaan: 15-30 mL (10-20 g atau 1-2 sachet) setiap hari. Semua dosis dapat diberikan sebagai dosis harian tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. Efek penyembuhan biasanya mulai muncul setelah 2-3 hari pengobatan.

 

  • Dewasa dan anak anak usia di atas 14 tahun dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan: 
    • Dosis awal: 10-20 gr/hari
    • Dosis lanjutan: dapat ditingkatkan menjadi 40 gr/hari 

 

  • Anak-anak usia di bawah 1 tahun: 
    • Dosis awal: 5-10 ml/hari 
    • Dosis pemeliharaan: 5-10 ml/hari 
  • Anak-anak usia 7-14 tahun: 
    • Dosis awal: 15 ml/hari (10 gr atau 1 sachet)
    • Dosis pemeliharaan: 10-15 ml/hari (10 gr atau 1 sachet)

Ensefalopati Hepatik

  • Bayi: 2,5–10 ml/hari dibagi dalam 3–4 dosis
  • Dewasa: 30-40 ml, 3-4 kali/hari  dapat disesuaikan sesuai kebutuhan untuk menghasilkan 2-3 feses lunak setiap harinya. 

Rektal

Ensefalopati Hepatik

  • Campurkan 200 gr (300 ml) larutan laktulosa dengan 700 ml air atau NaCl 0,9%: Berikan sebagai enema retensi melalui kateter balon selama 30-60 menit, dapat diulang setiap 4-6 jam tergantung respons terhadap pengobatan atau sampai pasien bisa meminum laktulosa.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan lactulose sebelum penggunaan.

Lactulose dapat digunakan dengan cara berikut:

  • Oral: 
    • Dapat diminum dengan atau tanpa makanan. 
    • Konsumsi bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan. 
    • Dapat diencerkan dengan air, susu, atau jus buah untuk meningkatkan rasa.
  • Rektal (enema dengan kateter balon):
    • Kateter dimasukkan ke dalam rektum sampai ujung bawah balon berada 1 cm di dalam anus. 

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Lactulose  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Diare
    Minum banyak cairan untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi, yaitu buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau air seni berbau tajam. Mengurangi dosis lactulose juga dapat membantu mengatasi diare. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Perut kembung
    Minum laktulosa di antara waktu makan, bukan sebelum atau sesudahnya. Hindari makanan yang mengandung gas, seperti lentil, kacang-kacangan, dan bawang bombay. Makanlah lebih sedikit, tetapi lebih sering. Jangan lupa berolahraga secara teratur.
  • Mual
    Cobalah minum lactulose bersama makanan, atau campur obat dengan air atau jus buah.
  • Muntah
    Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Sakit perut
    Cobalah istirahat dan rileks. Makan dan minum secara perlahan dan makan lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi gejala. Anda juga bisa mengompres perut dengan handuk hangat atau botol berisi air panas. Jika Anda sangat kesakitan, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

Hindari penggunaan bersama obat-obatan laksatif lainnya. Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-30°C dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Jangan didinginkan atau dibekukan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan lactulose jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap lactulose
  • Gangguan dalam mencerna galaktosa (galaktosemia)
  • Pasien dengan diet rendah galaktosa
  • Penyumbatan saluran cerna
  • Perforasi saluran cerna atau adanya risiko luka pada saluran pencernaan

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

  • Antasida, neomisin, atau obat antiinfeksi
    Lactulose dapat menurunkan penyerapan obat di atas, sehingga mengurangi efektivitas antasida dalam menurunkan asam lambung dan neomisin dalam mengatasi infeksi.
  • Glutamin
    Lactulose dapat mengurangi efek obat glutamin, sehingga obat tersebut tidak dapat bekerja efektif.
  • Glikosida jantung
    Lactulose dapat meningkatkan efek glikosida jantung, sehingga dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit kepala, depresi, dan gangguan pernapasan.
  • Tiazid, steroid, dan amfoterisin B
    Penggunaan lactulose dengan obat di atas dapat menyebabkan penurunan kadar kalium hingga di bawah normal (hipokalemia).

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lactulose?mtype=generic
Diakses pada 15 Desember 2022

Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM RI. https://pionas.pom.go.id/monografi/laktulosa
Diakses pada 15 Desember 2022

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/lactulose/
Diakses pada 15 Desember 2022

Healthline. https://www.healthline.com/health/lactulose-oral-solution#about
Diakses pada 15 Desember 2022

Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_lactulose/drugs-condition.htm
Diakses pada 15 Desember 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682338.html
Diakses pada 15 Desember 2022

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3367-7202/lactulose-oral/lactulose-liver-oral-rectal/details
Diakses pada 15 Desember 2022

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/lactulose.html
Diakses pada 15 Desember 2022

Clinical Trials. https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT01245153
Diakses pada 15 Desember 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email