Lactima Kaplet 225 mg

07 Nov 2020
Lactima Kaplet adalah obat untuk melancarkan produksi air susu ibu (ASI).

Deskripsi obat

Lactima Kaplet adalah obat untuk melancarkan produksi air susu ibu (ASI). Obat ini termasuk dalam golongan jamu.

Lactima Kaplet mengandung ekstrak daun katuk (Sauropi Folium extract). Daun katuk (Sauropus androgynus) merupakan tanaman obat tradisional yang digunakan di Asia Tenggara, khususnya di Malaysia yang dikenal sebagai herba multivitamin hijau. Tanaman ini berpotensi sebagai antioksidan, antimikroba, penyembuh luka, anti inflamasi, antidiabetes, dan antiobesitas, serta meningkatkan produksi air susu ibu (ASI).

Lactima Kaplet 225 mg
Golongan ObatJamu. Obat tradisional yang digunakan secara turun-menurun.
Kandungan utamaEkstrak daun katuk.
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 kaplet
ProdusenIfars Pharmaceutical Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

Memperlancar produksi air susu ibu (ASI).

Komposisi obat

Ekstrak daun katuk (Sauropus Folium extract) 225 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

2 kaplet sebanyak 2 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi selama masa menyusui.

Efek samping obat

Beberapa penelitian menjelaskan bahwa konsumsi daun katuk (Sauropus androgynus) yang berlebihan dapat menyebabkan:

  • Sulit buang air besar (sembelit).
    Konsumsilah lebih banyak makanan berserat tinggi seperti buah, sayuran segar, dan sereal, serta minumlah banyak air. Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika ini tidak membantu, segera hubungi apoteker atau dokter Anda.
  • Masalah paru-paru serius (bronchiolitis obliterans) serta dapat menyebabkan gagal napas.
  • Kantuk.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Informasi interaksi obat yang tersedia antara lactima kaplet dan obat-obatan lain terbatas. Dianjurkan agar pasien berkonsultasi dengan dokter, apoteker, atau penyedia perawatan kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen herbal atau kesehatan lainnya.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sesuai kemasan per Oktober 2020.

NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4564651/
Diakses pada 14 Oktober 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email