Lacophen Sirup Kering 60 ml

Lacophen kapsul adalah obat untuk mengatasi berbagai masalah infeksi.

Deskripsi obat

Lacophen kapsul adalah obat untuk mengatasi berbagai masalah infeksi seperti pada infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi pada saluran kemih. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Lacophen kapsul mengandung zat aktif tiamfenikol. Tiamfenikol merupakan antibiotik yang berspektrum luas, obat ini mampu menghambat proses pertumbuuhan bakteri dengan mekanisme kerja menghambat sintesis protein dari bekteri tersebut.

Lacophen Sirup Kering 60 ml
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 12.500/botol per Juli 2020
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenLapi Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi:

  • Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi (demam tifoid).
  • Infeksi yang disebabkan oleh Salmonella sp., Hemophilus influenzae terutama infeksi meningeal, Rickettsia, lyphogranuloma-psittacosis, dan bakteri Gram negatif penyebab infeksi bakteri meningitis pada darah.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Infeksi saluran pernapasan.
  • Infeksi saluran pencernaan.
  • Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella parathyphi (demam paratifoid).
  • Kencing nanah (gonore).

Komposisi obat

Tiap 5 ml: tiamfenikol 125 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 500 mg/8 jam.
  • Anak-anak: 30-50 mg/kb BB/hari dalam 4 dosis terbagi.
    (Dihitung dengan mengalikan berat badan pasien)

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.

  • Tuangkan air minum sampai sedikit di bawah tanda.
  • Tutup botol erat-erat, balikkan botol, kocok sampai semua granul terdispersi.
  • Tambahkan lagi air minum secukupnya sampai tanda batas (60 ml) dan kocok baik-baik.

Efek samping obat

  • Gangguan pada saluran pencernaan:
    • Mual.
    • Muntah.
    • Diare.
    • Infeksi pada lidah (glositis).
    • Peradangan pada mukosa mulut (stomatitis).
    • Depresi sumsum tulang yang reversibel.
  • Gangguan pada darah:
    • Kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah baru (anemia aplastik dan anemia hipoplastik).
    • Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia).
    • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).
  • Reaksi alergi seperti:
    • Demam.
    • Ruam.
    • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
    • Biduran (urtikaria).
  • Sakit kepala.
  • Depresi mental.
  • Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada mata dan kerusakan pada saraf perifer (neuritis optik dan perifer).
  • Dapat menyebabkan kulit berwarna abu-abu (sindrom gray) pada bayi.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat.
  • Pada penggunaan jangka panjang harus dilakukan pemantauan hitung darah secara rutin.
  • Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan timbulnya mikroorganisme yang tidak sensitif termasuk jamur dan bakteri.
  • Hanya dikonsumsi untuk infeksi yang sudah diketahui penyebabnya.
  • Lakukan penyesuaian dosis pada pasien gangguan fungsi ginjal.
  • Hentikan penggunaan apabila terjadi penurunan jumlah eritrosit muda (retikulositopenia), penurunan jumal sel darah putih (leukopenia), penurunan jumlah trombosit (trombositopenia), atau anemia.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori C. Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita. Atau, belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan percobaan. Obat hanya boleh diberikan jika manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien dengan gangguan darah atau gangguan sumsum tulang.
  • Bayi.
  • Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Dapat mempercepat metabolisme jika dikonsumsi bersama fenobarbital dan rifampisin.
  • Penggunaan bersama dengan kloramfenikol dapat menyebabkan terjadinya resistensi silang.
  • Penggunaan bersama dengan fenitoin dapat menyebabkan peningkatan kadar fenitoin dalam plasma.
  • Penggunaan bersama warfarin dan sulfonilurea dapat menyebabkan peningkatan risiko pendarahan.
  • Penggunaan bersama dengan obat yang mendepresi kerja sumsum tulang dapat berpotensi fatal.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lacophen?type=brief&lang=id
Diakses pada 6 Juli 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamphenicol?mtype=generic
Diakses pada 6 Juli 2020

Pionas. http://pionas.pom.go.id/monografi/tiamfenikol
Diakses pada 6 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email