Lacoldin Sirup 60 ml

14 Jul 2020| Maria Yuniar
Lacoldin sirup adalah obat untuk meringankan gejala-gejala flu.

Deskripsi obat

Lacoldin sirup adalah obat untuk meringankan gejala-gejala flu. Obat ini termasuk dalam golongan obat bebas terbatas. Lacoldin sirup mengandung zat aktif parasetamol, fenilpropanolamin HCl, dekstrometorfan HBr, dan klorfeniramin maleat.
Parasetamol adalah obat untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam, parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin atau zat penyebab peradangan, penurunan prostaglandin dalam tubuh akan mengurangi gejela peradangan seperti demam dan nyeri.
Fenilpropanolamin adalah obat untuk meringankan gejala hidung tersumbat yang bekerja dengan menciutkan pembuluh darah pada hidung, sinus, dan dada sehingga akan melancarkan daerah-daerah tersebut, serta mengurangi penyumbatan pada hidung.
Dekstrometorfan HBr adalah obat yang mampu mengatasi batuk kering, obat ini bekerja dengan menekan batuk, serta kandungan klorfeniramin yang dapat mengatasi alergi yang bekerja dengan menghambat produksi histamin dalam tubuh saat terjadi reaksi alergi.

Lacoldin Sirup 60 ml
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenLapi Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

Meringankan gejala flu seperti:

Komposisi obat

Tiap 5 ml:

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas: 2 sendok takar 5 ml (10 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.

  • Anak-anak:
    • 6 bulan-1 tahun: ½-1 sendok takar 5 ml (2,5-5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
    • 2-6 tahun: 1-2 sendok takar 5 ml (5-10 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
    • 6-12 tahun: 2 sendok takar 5 ml (10 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
  • Gangguan pencernaan.
  • Gangguan gerakan dan reaksi menjadi lambat (psikomotor).
  • Detak jantung melebihi 100 kali/menit (takikardia).
  • Gangguan irama jantung (aritmia).
  • Mulut kering.
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).
  • Kesulitan buang air kecil (retensi urin).
  • Pada penggunaan dosis besar dan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) atau stroke seperti pasien dengan berat badan yang berlebih atau pasien lanjut usia.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita gangguan fungsi gijal.
  • Pasien yang mengalami peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Pasien yang mengalami pembesaran kelenjar prostat (hipertrofi prostat).
  • Pasien yang memiliki kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh (hipertiroid).
  • Pasien yang mengalami kesulitan buang air kecil (retensi urin).
  • Pasien dalam kondisi lemah.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien kekurangan oksigen (hipoksia).
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
  • Anak-anak 2 tahun ke bawah.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori C. Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita. Atau, belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan percobaan. Obat hanya boleh diberikan jika manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita tekanan darah tinggi yang berat (hipertensi berat).
  • Pasien penderita penyakit jantung.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Metoklopramid dapat meningkatkan efek dari parasetamol.
  • Karbamazin, fenobarbital, dan fenitoin dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
  • Kolestiramin dapat mengurangi efek parasetamol.
  • Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan) seperti warfarin dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.
  • Penggunaan bersama penghambat monoamin oksidase seperti furozolidon, linezolid, fenelzin, dan transilpromin dapat meningkatkan tekanan darah.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lacoldin?type=brief&lang=id
Diakses pada 7 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/phenylpropanolamine.html
Diakses pada 7 Juli 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346#0
Diakses pada 7 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 7 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email