Anesject, Ivanes, Ketalar, Venilam.
Ketamine adalah obat bius yang digunakan untuk membuat pasien tertidur atau tidak sadarkan diri selama perawatan, prosedur diagnostik, atau operasi. Obat ini termasuk golongan obat anestesi umum.
Ketamin paling cocok digunakan untuk prosedur singkat tetapi dapat digunakan pada prosedur dengan durasi panjang dengan tambahan dosis. Obat ini biasanya biasanya dikombinasikan dengan pelemas otot.
Selain sebagai obat bius, ketamine juga dapat menghasilkan efek halusinogen sehingga sering disalahgunakan penggunaanya. Oleh sebab itu, obat ini hanya bisa didapatkan berdasarkan resep dokter.
Ketamine (Ketamin) | |
---|---|
Golongan | Obat bius/anestesi |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Suntik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, tapi penelitian terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan efek samping obat (selain penurunan fertilitas), yang tidak muncul dalam penelitian terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya). |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. Induksi anestesi
|
Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan ketamine sebelum penggunaan.
Obat Ketamine diberikan langsung oleh dokter. Obat akan diberikan melalui suntikan ke otot atau pembuluh darah, sesuai kondisi pasien. Beri tahu dokter jika kondisi memburuk.
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Ketamine dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:
Jangan menggunakan ketamine jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:
Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan obat.
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi ketamine dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:
Jenis Obat | Interaksi |
Anestesi terhalogenasi | Peningkatan risiko bradikardia, hipotensi, penurunan detak jantung |
Barbiturat atau narkotika | Memperlambat pemulihan kesadaran |
Selain itu, efek hipnotik thiopental juga bisa terjadi jika ketamine digunakan bersamaan obat lain.
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Drugs. https://www.drugs.com/cdi/kanamycin.html
Diakses pada 9 November 2022
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/kanamycin-injection-route/precautions/drg-20074528
Diakses pada 9 November 2022
MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/kanamycin
Diakses pada 9 November 2022