Kalium

24 Des 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kalium digunakan untuk mengobati dan mencegah kekurangan kalium

Kalium digunakan untuk mengobati dan mencegah kekurangan kalium

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

spar-K, Kalipar, Ksr-600, Otsu KCL 7,46

Deskripsi obat

Kalium adalah suplemen yang digunakan untuk mengobati dan mencegah kekurangan kalium. Mineral ini memiliki peran penting dalam menjaga fungsi jantung, ginjal, otot, saraf, dan sistem pencernaan, serta memelihara keseimbangan cairan, dan berbagai reaksi kimia dalam tubuh.

Kadar kalium dalam tubuh bisa berkurang karena penyakit tertentu, misalnya penyakit ginjal dan penyakit saluran cerna dengan muntah dan diare, serta penggunaan obat-obatan, terutama diuretik atau peluruh air seni.

Suplemen kalium dikonsumsi untuk menggantikan kehilangan kalium dan mencegah kekurangan kalium. Kekurangan kalium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, batu ginjal, kelemahan dan kram otot, gangguan irama jantung (aritmia), perubahan suasana hati, gangguan pernapasan, serta mual dan muntah.

Belum ada standar angka kecukupan gizi (AKG) kalium per hari yang digunakan secara universal. Akan tetapi, asupan kalium dalam jumlah yang direkomendasikan untuk orang dewasa per harinya adalah 1600 hingga 2000 mg atau 40-50 mEq (miliekuivalen).

Kalium
Golongan

Kelas terapi : Suplemen. Klasifikasi Obat : Suplemen mineral.

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Angka Kecukupan Gizi di Indonesia

  • 0–6 bulan: 500 mg/hari
  • 7–11 bulan: 700 mg/hari
  • 1–3 tahun: 3000 mg/hari
  • 4–6 tahun: 3800 mg/hari
  • 7–12 tahun: 4500 mg/hari
  • 13–18 tahun: 4500–4700 mg/hari
  • >18 tahun: 4700 mg/hari
  • Menyusui: 5100 mg/hari

Oral

Hipokalemia

  • Anak-anak: 1–4 mEq/kg/hari dibagi dalam 2–4 dosis per hari. Pantau kadar kalium dalam darah.
  • Dewasa: Sebagai pengobatan: 40-100 mEq/hari dalam 2–4 dosis terbagi. Sebagai profilaksis: 20 mEq setiap hari.

Intravena atau melalui pembuluh darah vena (Pantau secara ketat kadar kalium dalam darah)

Hipokalemia

  • Anak-anak: 0,5–1 mEq/kgBB/dosis diberikan dalam infus 0,5 mEq/KgBB/jam. Laju kecepatan pemberian infus maksimal: 1 mg/kgBB/jam. Kecepatan ini dapat diberikan pada keadaan hipokalemia dengan gangguan irama jantung.
  • Dewasa:
    • Kadar K darah ≥2,5 mEq/L: Penggantian Kalium hingga 10 mEq/jam. Total dosis tidak melebihi 200 mEq/hari.
    • Kadar K darah <2 mEq/L: Penggantian kalium hingga 40 mEq/jam. Total dosis tidak melebihi 400 mEq/hari.
    • Konsentrasi maksimal pemberian K melalui jalur perifer: 40 mEq/L
    • Konsentrasi maksimal pemberian K melalui jalur sentral: 150–200 mEq/L

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan kalium sebelum penggunaan.

Kalium dapat digunakan dengan cara berikut:

  • Oral: 
    • Kalium dapat diminum sebelum atau sesudah makan
    • Telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
  • Injeksi: Diberikan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Kalium  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Diare
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu sering. Bicaralah dengan apoteker, jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat.
    Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Muntah
    Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis karena minuman mengandung gula dapat membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur
  • Mual
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
    Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Sakit perutIstirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu mengurangi sakit perut. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan atau botol air panas
  • Perut kembung
  • Kelebihan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia berat)
  • Sakit pinggang
  • Infus atau injeksi: nyeri, perih, dan peradangan pada pembuluh darah

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Gangguan ginjal dan hati ringan
  • Gangguan keseimbangan asam basa
  • Kerusakan hati yang menyebabkan terbentuknya jaringan parut (sirosis hati)
  • Gangguan kelenjar adrenal
  • Diabetes
  • Anak-anak
  • Kehamilan dan menyusui
  • Penyakit jantung, seperti gagal jantung, denyut jantung tidak teratur, blok jantung, dan tekanan arah tinggi
  • Perdarahan pada lambung atau usus
  • Diare kronis, seperti pada kondisi peradangan usus besar (kolitis ulserativa) dan peradangan usus menahun (penyakit Crohn)

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan kalium dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Kebingungan, kecemasan, dan perasaan seperti akan pingsan
  • Detak jantung tidak merata
  • Rasa haus yang ekstrim dan peningkatan buang air kecil
  • Ketidaknyamanan kaki
  • Kelemahan otot atau perasaan lemas
  • Mati rasa dan perasaan geli di tangan, kaki, atau sekitar mulut
  • Sakit perut yang parah, diare, atau muntah berkelanjutan
  • Batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi

Penyimpanan

  • Tablet: Simpan pada suhu di bawah 20-25°C
  • Injeksi intravena, intramuskular, dan obat tetes: 15-30°C

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan kalium jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Penyakit ginjal tahap lanjut atau gangguan ginjal berat
  • Kerusakan kelenjar adrenal, sehingga tidak mampu memproduksi hormon yang memadai untuk tubuh (penyakit Addison) dan tidak diobati
  • Cedera jaringan besar, seperti luka bakar parah
  • Dehidrasi akut
  • Penggunaan bersama diuretik hemat kalium, misalnya amiloride, spironolakton, dan triamterene
  • Kadar kalium tinggi dalam tubuh (hiperkalemia)
  • Penyumbatan saluran pencernaan
  • Alergi terhadap kalium

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi kalium dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Infus glukosa
    Penggunaan kalium bersama infus glukosa dapat menurunkan konsentrasi kalium dalam darah.
  • Inhibitor ACE misalnya captopril, antagonis reseptor angiotensin II, dan cyclosporin
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko kelebihan kalium atau hiperkalemia.
  • Agen antikolinergik
    Penggunaan kalsium dalam bentuk oral padat bersama obat di atas dapat meningkatkan efek yang menyebabkan terbentuknya ulser atau luka.
  • Diuretik hemat kalium, misalnya amiloride, spironolakton, dan triamterene
    Berpotensi fatal: Peningkatan risiko kelebihan kalium (hiperkalemia).

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-851/potassium
Diakses pada 13 Desember 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601099.html
Diakses pada 13 Desember 2022

Drugs. https://www.drugs.com/potassium.html
Diakses pada 13 Desember 2022

MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/potassium-supplement-oral-route-parenteral-route/description/drg-20070753
Diakses pada 13 Desember 2022

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/potassium%20chloride?mtype=generic
Diakses pada 13 Desember 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email