Jointace Tablet

25 Nov 2020
Jointace tablet adalah suplemen untuk memelihara kesehatan persendian.

Deskripsi obat

Jointace tablet adalah suplemen untuk memelihara kesehatan persendian. Suplemen ini merupakan produk konsumen yang dapat dibeli bebas. Jointace tablet mengandung zat aktif glukosamin sulfat, metil sulfonil metan (MSM), mangan, zinc, boron, tembaga, serta vitamin C dan D3. Jointace dapat dikonsumsi untuk meringankan peradangan pada sendi yang disebabkan karena adanya gesekan pada ujung tulang penyusun sendi, sehingga menyebabkan nyeri (osteoarthritis). Selain itu, suplemen ini juga berfungsi untuk meredakan peradangan pada sendi yang disebabkan karena kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri (rematik) serta gangguan pada persendian lainnya.
Jointace Tablet
Golongan ObatProduk konsumen. Produk yang dapat dibeli secara bebas.
Kandungan utamaGlukosamin sulfat, metil sulfonil metan (MSM), mangan, zinc, boron, tembaga, vitamin C, dan vitamin D3.
Kelas terapiSuplemen dan terapi penunjang.
Klasifikasi obatSuplemen
Kemasan1 box isi 5 strip @ 6 tablet
ProdusenVitabiotics Healthcare

Informasi zat aktif

Glukosamin adalah zat alami yang ditemukan di mukoprotein, kitin, dan mukopolisakarida. Zat ini merangsang sintesis glikosaminoglikan yang bertanggung jawab untuk pembentukan tulang rawan dalam tubuh. Zat ini juga dapat digunakan sebagai suplemen kesehatan dalam pengelolaan gangguan muskuloskeletal dan sendi untuk aktivitas kondroprotektif yang seharusnya.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, glukosamin diketahui memiliki status:

  • Distribusi: Volume distribusi: Kira-kira 2,5-5 L.
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif di hati.
  • Ekskresi: Melalui urine.

Mangan adalah aktivator enzim, seperti polisakarida polimerase, arginase hati, kolinesterase, dan karboksilase piruvat. Ini juga bisa menjadi kofaktor dalam metabolisme lipid, protein, dan karbohidrat.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, mangan diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: 3 hingga 50%.
  • Ekskresi: Terutama melalui empedu, tetapi dapat dieliminasi dalam pankreas atau dikembalikan ke lumen duodenum, jejunum, atau ileum jika terjadi obstruksi bilier. Ekskresi urine dapat diabaikan.

Zinc adalah kofaktor dari berbagai enzim yang terlibat dalam pembelahan dan pertumbuhan sel, penghilangan radikal bebas berbahaya, perkembangan normal, serta pemeliharaan sistem kekebalan.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, zinc diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Tidak terserap secara sempurna di saluran pencernaan. Penyerapan berkurang dengan fitat. Ketersediaan hayati: Sekitar 20-30%.
  • Distribusi: Tersebar luas ke seluruh tubuh dengan konsentrasi tertinggi di otot, tulang, kulit, mata, dan cairan prostat. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Pengikatan protein plasma: Sekitar 55% terikat pada albumin; 40% terikat pada alfa-1-globulin.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses. Jumlah kecil melalui urine dan keringat.

Tembaga adalah elemen penting dan memiliki banyak fungsi. Zat ini juga berperan dalam pergantian zat besi, metabolisme asam askorbat dan fosfolipid, pembentukan mielin, homeostasis glukosa, dan pertahanan kekebalan seluler.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, tembaga diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Terutama diserap di usus kecil.
  • Ekskresi: 80% dihilangkan melalui empedu. Sedikit ekskresi oleh ginjal.

Vitamin C adalah vitamin yang dapat larut dalam air, serta bertindak sebagai kofaktor dan antioksidan. Vitamin ini penting untuk perbaikan jaringan serta pembentukan kolagen dan bahan antar sel. Selain itu, vitamin C (asam askorbat) terlibat dalam perubahan asam folat menjadi asam folinat, sintesis lipid dan protein, metabolisme karbohidrat, penyerapan dan penyimpanan zat besi, serta respirasi sel.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin C diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Setelah pemberian oral, vitamin C diserap dengan mudah. Absorbsi juga dapat dikurangi pada pasien dengan diare atau penyakit saluran cerna.
  • Distribusi: Tersebar luas di tubuh, dengan konsentrasi besar ditemukan di hati, leukosit, trombosit, jaringan kelenjar, dan lensa mata. Asam askorbat melintasi penghalang plasenta. Asam askorbat didistribusikan ke dalam ASI.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Dioksidasi secara reversibel menjadi asam dehidroaskorbat. Beberapa dimetabolisme menjadi senyawa tidak aktif yang diekskresikan dalam urine. Ketika tubuh jenuh dan kadar dalam darah melebihi ambang batas, asam askorbat yang tidak berubah akan dikeluarkan melalui urin. Ekskresi ginjal berbanding lurus dengan kadar darah.

Kalsitriol atau vitamin D3 atau cholecalciferol yang diaktifkan bekerja dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari usus dengan membentuk protein pengikat kalsium.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin D3 diketahui memiliki status:

  • Absopsi: Diserap dengan mudah setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Tersebar luas dan terikat protein.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati dan ginjal, dengan waktu paruh 3 hingga 8 jam. Tidak diperlukan langkah aktivasi.
  • Ekskresi: Dikeluarkan terutama dalam feses.

Indikasi (manfaat) obat

  • Memelihara kesehatan persendian.
  • Mengatasi peradangan pada sendi yang menyebabkan nyeri (osteoarthritis).
  • Meringankan pembengkakan, kekakuan, dan nyeri sendi.
  • Meredakan peradangan pada sendi yang disebabkan karena kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).
  • Mengatasi peradangan sendi (arthritis).

Metil sulfonil metan (MSM) merupakan bahan kimia yang ditemukan pada tumbuhan hijau, hewan, dan manusia. MSM dapat digunakan untuk osteoartritis. Ini juga digunakan untuk nyeri, bengkak, penuaan kulit, dan banyak kondisi lainnya.
Glukosamin dalam tubuh membantu menjaga kesehatan tulang rawan, jaringan yang menjadi bantalan tulang di persendian. Kadar senyawa glukosamin akan mengalami penurunan  seiring bertambahnya usia dan akan menyebabkan kerusakan sendi secara bertahap.
Vitamin dan mineral bekerja sebagai asupan fosfor yang memiliki peran penting dalam regenerasi sel tulang pada masa pertumbuhan, atau saat pemulihan dari sakit atau cedera.

Komposisi obat

  • Glukosamin sulfat 750 mg.
  • Metil sulfonil metan (MSM) 200 mg.
  • Mangan (sebagai mangan sulfat) 2,5 mg.
  • Zinc (sebagai zinc sulphate) 3 mg.
  • Boron (sebagai natrium borat) 0,5 mg.
  • Tembaga (tembaga sulfat) 0,5 mg.
  • Vitamin C (asam askorbat) 50 mg.
  • Vitamin D3 (cholecalciferol) 200 IU.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

1 tablet sebanyak 1-2 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi setelah makan. Diminum bersama dengan segelas air putih dan jangan dikunyah.

Efek samping obat

  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Jika Anda mengalami gejala dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat, segera hubungi dokter Anda. Hindari mengonsumsi obat lain untuk menghentikan diare tanpa konsultasi dengan apoteker atau dokter terlebih dahulu.
  • Mual dan muntah.
    Konsumsi banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
  • Kesulitan buang air besar (sembelit).
    Konsumsi banyak makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayuran segar, serta sereal. Jangan lupa juga meminum banyak air. Berolahraga, misalnya berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Hubungi dokter atau apoteker Anda jika ini tidak membantu.
  • Sakit perut.
    Istirahat agar Anda merasa lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi gejala. Letakkan bantalan atau botol air panas tertutup di perut Anda juga dapat membantu.
  • Sakit kepala.
    Berisitirahatlah hingga kondisi Anda membaik. Hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Hindari juga mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Mengantuk.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).

Cara penyimpanan obat

Simpan di tempat kering dengan suhu di bawah 30°C. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Perhatian Khusus

  • Hindari mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin.
  • Pasien penderita penyakit hati kronis.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Penggunaan suplemen ini pada wanita hamil sebaiknya tidak dilakukan karena studi klinis penggunaan obat ini terhadap wanita hamil masih kurang.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen jointace tablet.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Warfarin.
    Penggunaan suplemen ini bersama warfarin dapat meningkatkan efek warfarin dalam memperlambat proses pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami ruam pada kulit atau timbul reaksi alergi lainnya, detak jantung tidak teratur, dan pembengkakan pada kaki.

Sesuai kemasan per November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/glucosamine?mtype=generic
Diakses pada 4 November 2020

Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/manganese-benefits#
Diakses pada 4 November 2020

American Bone Health. https://americanbonehealth.org/nutrition/minerals-for-bone-health/
Diakses pada 4 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-894/boron
Diakses pada 4 November 2020

Glowm. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/c003.html
Diakses pada 4 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-522/methylsulfonylmethane-msm
Diakses pada 4 November 2020

WebMD. https://www.everydayhealth.com/drugs/vitamin-b6
Diakses pada 4 November 2020

WebMD. https://www.drugs.com/mtm/vitamin-b6.html
Diakses pada 4 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/thiamine.html
Diakses pada 4 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/vitamin%20e?mtype=generic
Diakses pada 4 November 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/thiamine?mtype=generic
Diakses pada 4 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email