Janumet XR Tablet

12 Jun 2020| Lenny Tan
Janumet XR tablet digunakan sebagai terapi tambahan untuk memperbaiki kontrol gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Deskripsi obat

Janumet XR tablet digunakan sebagai terapi tambahan terhadap diet dan olahraga untuk memperbaiki kontrol gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Janumet XR tablet mengandung zat aktif sitagliptin yang mampu mengatur kadar insulin yang diproduksi tubuh setelah makan dan metformin lepas lambat yang membantu mengurangi produksi gula di hati.

Janumet XR Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 28 tablet (50 mg/500 mg; 50 mg/1000 mg; 100 mg/1000 mg)
ProdusenMerck Sharp & Dohme

Indikasi (manfaat) obat

Sebagai terapi tambahan pada diet dan olahraga untuk memperbaiki kontrol gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang tidak dapat dikendalikan dengan metformin atau sitagliptin saja, atau pasien yang telah mendapat terapi kombinasi metformin dan sitagliptin, atau kombinasi ketiga dengan sulfonilurea.

Komposisi obat

  • Janumet XR tablet 50 mg/500 mg: sitagliptin 50 mg dan metformin 500 mg.
  • Janumet XR tablet 50 mg/850 mg: sitagliptin 50 mg dan metformin 850 mg.
  • Janumet XR tablet 100 mg/1000 mg: sitagliptin 100 mg dan metformin 1000 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dosis bersifat individual.

  • Dosis maksimal harian: sitagliptin 100 mg/metformin HCL lepas lambat 2000 mg.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan. Diaknjurkan agar dikonsumsi pada malam hari, tablet ditelan secara utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.

Efek samping obat

  • Diare.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Perut kembung.
  • Gangguan pencernaan.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Infeksi saluran pernapasan bagian atas.
  • Batuk pilek (nasofaringitis).
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Nyeri sendi.
  • Nyeri otot.
  • Nyeri pada ekstremitas.
  • Sakit punggung.
  • Penurunan kadar gula di bawah normal (hipoglikemia).
  • Reaksi alergi.
  • Anafilaksis.
  • Pembengkakan di bawah kulit akibat reaksi alergi (angioedema).
  • Ruam.
  • Biduran (urtikaria).
  • Peradangan pada pembuluh darah yang berlangsung dalam jangka pendek (vaskulitis kulit).
  • Kondisi pengelupasan kulit (eksfoliatif).
  • Sindrom Stevens-Johnson.
  • Peningkatan enzim hati.
  • Peradangan pada kelenjar pankreas (pankreatitis akut).
  • Kematian sel dan kematian jaringan pada tubuh (nekrosis fatal dan non fatal).
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Penyakit autoimun yang menyebabkan kulit ruam dan benjolan melepuh pada lansia (pemfigoid).

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus) tipe 1.
  • Pasien yang diduga adanya peradangan pada kelenjar pankreas (pankreatitis).
  • Pasien yang mengalami kerusakan pada ginjal dan hati.
  • Pasien yang mengalami penurunan glukosa darah hingga di bawah normal akibat mengonsumsi sulfonilurea atau insulin.
  • Risiko asidosis laktik.
  • Pasien yang mengalami kekurangan oksigen (hipoksia).
  • Pasien yang melakukan operasi atau pembedahan.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien yang mengalami penurunan penyerapan vitamin B12.
  • Penurunan kontrol glikemik.
  • Wanita hamil dan menyusui.
  • Anak-anak 18 tahun ke bawah.
  • Pasien penderita lanjut usia.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang memiliki kadar asam sangat tinggi di dalam tubuh (asidosis metabolik akut atau kronis).
  • Pemberian material kontras iodinasi secara intravena.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Amilorida.
  • Digoksin.
  • Morfin.
  • Prokainamid.
  • Kuinidin.
  • Kina.
  • Ranitidin.
  • Triameter.
  • Trimetoprim.
  • Vankomisin.
  • Furosemid.
  • Nifedipin.
  • Tiazid dan diuretik lainnya.
  • Kortikosteroid.
  • Fenotiazin.
  • Produk tiroid.
  • Esgtrogen.
  • Kontrasepsi oral.
  • Fenitoin.
  • Asam nikotinat.
  • Simpatomimetik.
  • Antagonis kalsium.
  • Isoniazid.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/janumet%20xr?type=brief&lang=id
Diakses pada 11 Juni 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/janumet-janumet-xr-metformin-sitagliptin-342731#0
Diakses pada 11 Juni 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/metformin-and-sitagliptin.html
Diakses pada 11 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email