Duvadilan, Proterine, Hystolan, Tonotan
Isoxsuprine digunakan untuk mengatasi gejala yang disebabkan gangguan aliran darah, seperti penyakit Buerger, yaitu peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah dan arteriosklerosis atau pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding arteri
Selain itu, obat ini juga dapat membantu mengobati sindrom Raynaud, yaitu kondisi yang disebabkan berkurangnya aliran darah ke bagian tubuh tertentu, dan kondisi lain yang melibatkan aliran darah yang buruk di pembuluh vena dan arteri.
Isoxsuprine termasuk dalam kelas obat vasodilator. Obat ini mampu membantu melemaskan pembuluh darah vena dan arteri, sehingga pembuluh darah menjadi lebih lebar. Jadi, darah dapat mengalir dengan lebih mudah.
Isoxsuprine | |
---|---|
Golongan | Kelas terapi: Vasodilator Klasifiaksi obat: Vasodilator periferal dan aktivator serebral |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin |
Dosis obat | Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. |
Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.
Oral
Penanganan penyakit pembuluh darah perifer dan serebrovaskular
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Minumlah obat ini dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan isoxsuprine adalah:
Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan isoxsuprine pada kondisi:
Simpan pada suhu antara 15-30°C.
Hindari penggunaan isoxsuprine pada pasien dengan kondisi medis, seperti:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan isoxsuprine pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Hentikan penggunaan isoxsuprine jika Anda mengalami ruam. Hubungi dokter jika Anda mengalami:
Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Menggunakan isoxsuprine dengan obat-obatan lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi seperti:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/isoxsuprine?mtype=generic
Diakses pada 12 Maret 2021
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682831.html
Diakses pada 12 Maret 2021
Drugs. https://www.drugs.com/mtm/isoxsuprine.html
Diakses pada 12 Maret 2021
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8667/isoxsuprine-oral/details
Diakses pada 12 Maret 2021
Medicinet. https://www.medicinenet.com/isoxsuprine-oral/article.htm
Diakses pada 12 Maret 2021