Isoric Tablet

13 Jan 2021
Isoric tablet adalah obat untuk mengatasi kadar asam urat yang berlebih dalam tubuh.

Deskripsi obat

Isoric tablet adalah obat untuk mengatasi kadar asam urat yang berlebih dalam tubuh dan mengobati batu saluran kemih. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Isoric tablet mengandung zat aktif allopurinol.

Isoric Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaAllopurinol.
Kelas terapiHiperurisemia.
Klasifikasi obatInhibitor Xanthine Oxidase.
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 tablet (100 mg; 300 mg)
ProdusenInterbat

Informasi zat aktif

Allopurinol adalah obat yang menghambat xanthine oksidase, enzim yang mengkatalisis konversi hipoksantin menjadi xantin kemudian menjadi asam urat. Allopurinol digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal jenis tertentu. Obat ini juga digunakan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien yang menjalani kemoterapi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, allopurinol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan (hingga 90%). Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 49-53%. Waktu puncak konsentrasi plasma: 1,5 jam untuk allopurinol dan 4,5 jam untuk oxipurinol.
  • Distribusi: Didistribusikan secara seragam dalam total air jaringan kecuali untuk otak. Melintasi plasenta dan memasuki ASI
  • Metabolisme: Metabolisme cepat menjadi oksipurinol (metabolit aktif)
  • Ekskresi: Terutama melalui urin (sekitar 70% sebagai oxipurinol, kira-kira 10% sebagai allopurinol); sisanya melalui feses (sekitar 20%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira 1-2 jam (allopurinol); sekitar 15 jam ke atas (oxipurinol).

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengobati batu saluran kemih.
  • Menurunkan kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia) akibat pengobatan kanker.
  • Mengobati kadar asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia).

Allopurinol digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal jenis tertentu. Obat ini juga digunakan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien yang menjalani kemoterapi. Allopurinol adalah obat asam urat bekerja dengan cara menurunkan kadar asam urat melalui mekanisme penghambat enzim xanthine oxidase, enzim xanthine oxidase ini bekerja dengan menghambat hipoksantin menjadi xanthine dan selanjutnya menjadi asam urat. Peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat menyebabkan masalah pada ginjal.

Komposisi obat

  • Isoric tablet 100 mg: allopurinol 100 mg.
  • Isoric tablet 300 mg: allopurinol 300 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Hiperurisemia yang disebabkan pengobatan kanker: 600-800 mg/hari dikonsumsi dalam dosis terbagi, dikonsumsi selama 2-3 hari sebelum dilakukan pengobatan kanker.
  • Batu saluran kemih: 200-300 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi.
  • Hiperurisemia:
    • Dosis awal: 100 mg/hari.
    • Perawatan:
      • Ringan: 100-300 mg/hari.
      • Cukup parah: 600 mg/hari.
    • Dosis maksimal: 900 mg/hari. Dosis 300 mg ke atas harus dikonsumsi dalam dosis terbagi.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
    Pastikan Anda beristirahat dan minum banyak cairan dan sebaiknya jangan mengonsumsi alkohol karena akan menimbulkan efek samping mengantuk serta mintalah Apoteker untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Hubungi dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari satu minggu atau jika kondisi bertambah parah.
  • Diare.
    Minum banyak cairan, seperti air untuk menghindari dehidrasi. Minumlah sedikit-sedikit, sesering mungkin jika Anda sedang sakit. Tanda-tanda dehidrasi termasuk buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau kencing berwarna gelap dan berbau tajam.
  • Mual.
    Tetap berpegang pada makanan sederhana dan jangan makan makanan kaya atau pedas. Jika Anda sedang sakit, cobalah sedikit air untuk menghindari dehidrasi.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia)
  • Nyeri sendi.
  • Kelelahan.
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Kerontokan rambut (alopecia).
  • Nyeri otot.
  • Gagal ginjal.
  • Muntah.
  • Nyeri pada perut.
  • Demam.
  • Kesemutan (parestesia).
  • Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia).
  • Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia).
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson). Sindrom Stevens-Johnson adalah efek samping langka dari allopurinol yang ditandai dengan gejala seperti flu, diikuti oleh ruam merah atau ungu yang menyebar, dan membentuk lepuh. Kulit yang terkena akhirnya mati dan mengelupas dapat terjadi dalam 8 minggu pertama penggunaan allopurinol, atau ketika dosis ditingkatkan terlalu cepat. Ini juga dapat terjadi jika allopurinol dihentikan tiba-tiba selama beberapa hari dan kemudian dimulai kembali dengan dosis yang sama seperti sebelumnya. Hentikan penggunaan obat ini secara perlahan.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan riwayat pembedahan anatomosis intestinal, peradangan divertikula yang terdapat pada saluran pencernaan (divertikulitis), luka pada dinding lambung (tukak peptik) aktif atau laten, gangguan ginjal (insufisiensi ginjal), tekanan darah tinggi (hipertensi), pengeroposan tulang (osteoporosis), dan kelemahan otot (miastenia gravis).
  • Pasien dengan kondisi ketika tubuh hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid (hipotiroid).
  • Pasien penderita peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif non spesifik).
  • Penggunaan bersama dengan asam asetilsalisilat.
  • Rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Penggunaan jangka panjang.
  • Anak-anak.
  • Bayi.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan isoric tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap allopurinol.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Diuretik tiazid.
    Allopurinol dapat meningkatkan risiko alergo pada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal.
  • Teofilin.
    Allopurinol dapat menghambat metabolisme teofilin.
  • Dikumarol, klorpropamid, dan vidarabin.
    Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh dari obat-obat di atas.
  • Siklosporin.
    Allopurinol dapat meningkatkan kadar siklosporin.
  • Aziatiopirin dan merkaptopurin.
    Allopurinol dapat mengurangi metabolisme aziatiopirin dan merkaptopurin sehingga meningkatkan risiko terjadinya kerusakan sumsum tulang yang parah.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Gejala flu, nyeri sendi, mudah memar, dan perdarahan yang tidak biasa.
  • Nyeri ketika buang air kecil atau terdapat darah dalam urine.
  • Penurunan frekuensi dan jumlah urine.
  • Mati rasa, kesemutan, dan nyeri terbakar.
  • Gejala asam urat yang memburuk, atau
  • Terjadinya masalah hati yang ditandai dengan kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, sakit perut (sisi kanan atas), gatal, urine berwarna gelap, feses berwarna tanah liat, penyakit kuning atau menguningnya kulit atau mata.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/allopurinol
Diakses pada 28 September 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/allopurinol/
Diakses pada 28 September 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682673.html
Diakses pada 28 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/allopurinol.html
Diakses pada 28 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8610/allopurinol-oral/details
Diakses pada 28 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email