Isoflurane

13 Des 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Isoflurane adalah obat yang digunakan untuk anestesi (pembiusan) umum

Isoflurane termasuk ke dalam anestesi (pembiusan) umum.

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Aerrane, Forane, Isoflurane Dexa Medica, Terrell

Deskripsi obat

Isoflurane adalah obat yang digunakan untuk anestesi (pembiusan) umum. Obat ini bekerja dengan membuat otot-otot menjadi rileks (lemas) dan mengurangi sensitivitas nyeri.

Isoflurane merupakan anestesi dengan tipe inhalasi (dihirup) yang umum digunakan sebelum pasien menjalani operasi. 

Isoflurane (Isofluran)
Golongan

Anestesi

Kategori obat

Obar resep

Bentuk sediaan obat

Cairan inhalasi

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Inhalasi

Induksi dan pemeliharaan anestesi umum

Dewasa

  • Dosis awal: 0,5% dengan oksigen (atau campuran oksigen dan nitrous oxide)
  • Dosis lanjutan: ditingkatkan menjadi 1,5-3%. 
  • Dosis pemeliharaan: 1-2,5% dengan campuran oksigen dan nitrous oxide, atau sebagai alternatif 1,5-3,5% dengan oksigen.

Untuk pemeliharaan anestesi selama operasi caesar: 0,5-0,75% dengan campuran oksigen dan nitrous oxide. Dosis diberikan melalui vaporiser terkalibrasi.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan isoflurane sebelum penggunaan.

Isoflurane digunakan oleh dokter untuk keperluan anestesi dengan cara inhalasi atau dihirup dengan bantuan alat vaporiser. Saat menggunakan isoflurane, dokter akan melakukan pemantauan terhadap tekanan darah, denyut nadi, kadar oksigen dalam darah, kadar kalium dalam darah, kadar isoflurane sebelum dan selama anestesi.

Efek samping obat

efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Isoflurane dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Gangguan saraf: Kejang, perubahan mood.
  • Gangguan pernapasan: Batuk, kesulitan bernapas.
  • Gangguan jantung dan pembuluh darah: Detak jantung melambat dan tekanan darah rendah, gelombang QT memanjang pada gambaran EKG, infark miokard / serangan jantung.
  • Gangguan saluran pencernaan: Mual dan muntah.
  • Menggigil.
  • Perubahan warna kulit menjadi kebiruan pada bibir, kuku, jari tangan, atau jari kaki.

Obat ini juga bisa memicu efek samping yang berpotensi fatal. Salah satunya adalah hipertermia maligna. Kondisi ini yang ditandai dengan kekakuan otot, nadi cepat, napas cepat, denyut jantung tidak teratur, tekanan darah tidak stabil, dan peningkatan suhu tubuh yang cepat

Sementara efek samping fatal lain yang lebih jarang terjadi meliputi denyut jantung tidak teratur, gangguan hati berat (ditandai dengan urine berwarna gelap, kulit atau bagian putih mata menguning), dan hiperkalemia (kondisi kadar kalium tinggi dalam darah dengan gejala berupa denyut jantung tidak teratur, kebingungan, lemas, kesemutan, hingga sesak napas).

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Peningkatan tekanan intrakranial, bronkokonstriksi.
  • Gelombang QT memanjang pada EKG.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah) dan hipovolemia (cairan dalam tubuh rendah) karena penggunaan isofluran dapat menyebabkan menurunnya alirah darah.
  • Penyakit neuromuskular (misalnya, duchene muscular dystrophy, myastenia gravies  mytochondrial disorder,  penyakit Addison, penyakit myxoedema).
  • Tidak boleh digunakan sebagai agen induksi anestesi tunggal satu-satunya pada keadaan gangguan ventrikel.
  • Gangguan hati.
  • Ibu hamil dan atau menyusui.

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan isoflurane jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Kerentanan genetik terhadap hipertermia maligna.
  • Alergi terhadap isoflurane.

Informasi lebih lengkap bisa dilihat pada kemasan.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi isoflurane dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Penggunaan isoflurane dengan dobutamine, dopamine, ephedrine, pseudoephedrine, epinephrine, norepinefrine, dan metafemtamin, berpotensi meningkatkan toksisitas yang memicu denyut jantung yang cepat (takikardia ventrikel) dan hipertensi.
  • Penggunaan bersamaan dengan fentanil memberikan efek sinergis, yang dapat menyebabkan depresi napas, tekanan darah rendah, koma, hingga kematian. Pertimbangkan untuk pengurangan dosis.
  • Penggunaan bersamaan dengan kaptopril memberikan efek sinergis. Kedua obat dapat menurunkan tekanan darah.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/isoflurane/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 7 Desember 2022

Drugs. https://www.drugs.com/cdi/isoflurane.html
Diakses pada 7 Desember 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email