Irbemed Plus Tablet

27 Okt 2020
no-image-drug

Deskripsi obat

Irbemed plus tablet adalah obat untuk mengatasi dan mengontrol tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Irbemed plus tablet mengandung zat aktif irbesartan dan hidroklortiazid.
Irbemed Plus Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaIrbesartan dan hidroklortiazid.
Kelas terapiAntihipertensi dan diuretik.
Klasifikasi obatAngiotensin Receptor Blockers (ARBs) dan tiazid.
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet
ProdusenLloyd Laboratories

Informasi zat aktif

Irbesartan adalah turunan tetrazol nonpeptida yang menghalangi efek penyempitan pembuluh darah (vasokonstriktor). Hidroklorotiazid adalah diuretik yang bekerja terutama di salah satu bagian ginjal yaitu tubulus distal. Hidroklorotiazid meningkatkan pengeluaran (ekskresi) ion Na dan Cl, dengan mengurangi penyerapan kembali (reabsorpsi) elektrolit dari tubulus ginjal. Sehingga, dapat menurunkan dan mengontrol tekanan darah tinggi. Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, irbesartan dan hidroklorotiazid diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Irbesartan secara cepat dan sempurna di absorpsi dari saluran cerna dan kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 60-80% serta waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 1,5-2 jam. Hidroklorotiazid secara baik diabsorbsi dari saluran cerna dan kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 65-75% serta waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 1,2-5 jam.
  • Distribusi: Volume distribusi irbesartan sekitar 53-93 L dan ikatan protein plasma sekitar 96%. Hidroklorotiazid terdistribusi melewati plasenta dan memasuki ASI, volume distribusi sekitar 0,83-1,14 L/kg, dan ikatan protein plasma sekitar 40-68%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Irbesartan diekskresi melalui feses 80% dan urin 20%, hidroklorotiazid melalui urin lebih dari 61%. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) irbesartan sekitar 11-15 jam dan hidroklorotiazid sekitar 6-15 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Digunakan untuk mengobati dan mengontrol tekanan darah tinggi (hipertensi).

Irbesartan merupakan obat antagonis reseptor angiotensin yang bekerja dengan mengikat reseptor yang bernama angiotensin II AT1 sehingga menghalangi efek penyempitan pembuluh darah. Sementara, hidroklorotiazid adalah obat golongan tiazid yang menghambat reabsorpsi natrium di tubulus distal yang menyebabkan peningkatan ekskresi natrium dan air serta ion kalium dan hidrogen dari tubulus ginjal. Sehingga, irbesartan dan hidroklorotiazid dapat menurunkan dan mengontrol tekanan darah tinggi.

Komposisi obat

Irbesartan 150 mg dan hidroklorotiazid 12,5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 1 tablet/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, konsumsi tablet dipagi hari untuk menghidari gangguan tidur.

Efek samping obat

  • Nyeri pada perut.
    Cobalah istirahat dan rileks. Makan dan minum secara perlahan dan makan dalam porsi yang lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu. Menempatkan bantalan panas atau botol air panas tertutup di perut Anda juga dapat membantu. Jika Anda sangat kesakitan, segera hubungi apoteker atau dokter Anda.
  • Pusing.
    Cobalah bangun dengan sangat lambat atau tetap duduk sampai Anda merasa lebih baik. Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik.
  • Kepala berat.
    Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi sertralin. Bicaralah dengan dokter Anda jika berlangsung lebih dari seminggu atau parah.
  • Nyeri dada.
  • Penurunan tekanan darah yang mendadak ketika seseorang berdiri dari duduk (hipotensi ortostatik).
  • Detak jantung menjadi cepat (takikardia).
  • Nyeri pada persendian.
  • Kadar kalium lebih tinggi dari nilai normal (hiperkalemia).

Perhatian Khusus

  • Pasien yang mengalami kekurangan garam atau volume tubuh sebab penggunaan diuretik dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Pasien dengan gangguan katup jantung (stenosis mitral atau aorta).
  • Pasien dengan kadar kalium yang tinggi (hiperkalemia) sebab obat golongan tiazid seperti hidroklorotiazid dapat menurunkan pengeluaran (ekskresi) kalium.
  • Pasien dengan kadar asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia) sehingga dapat menyebabkan penyakit asam urat.
  • Pasien dengan kadar kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) sebab hidroklorotiazid dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida.
  • Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Ibu menyusui.
  • Lansia.

Kategori kehamilan

Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Ibu hamil pada trimester ke-2 dan ke-3.
  • Pasien yang mengalami kesulitan buang air kecil (anuria).
  • Jangan berikan bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes mellitus.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Omeprazol.
    Penggunaan obat-obatan kronis yang dikenal sebagai penghambat pompa proton termasuk esomeprazol terkadang dapat menyebabkan kadar magnesium dalam darah rendah (hipomagnesemia) dan risikonya dapat semakin meningkat bila dikombinasikan dengan obat lain yang juga memiliki efek ini seperti hidroklorotiazid.
  • Budesonid.
    Budesonid dapat mengurangi efek irbesartan dalam menurunkan tekanan darah. Interaksi paling mungkin terjadi ketika budesonid digunakan selama lebih dari seminggu karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penumpukan (retensi) natrium dan air.
  • Aspirin.
    Pengunaan bersama obat-obatan ini dapat mengurangi efek irbesartan dalam menurunkan tekanan darah. Selain itu, obat-obatan ini dapat memengaruhi fungsi ginjal Anda, terutama bila digunakan secara bersamaan.
  • Duloksetin.
    Pengobatan bersama dulokksetin terkadang dapat menyebabkan kadar natrium darah menjadi terlalu rendah (hiponatremia).
  • Pregabalin.
    Penggunaan bersama pregabalin dapat menyebabkan suatu kondisi yang berhubungan dengan pembengkakan pada wajah, mata, bibir, lidah, tenggorokan, dan kadang-kadang juga tangan dan kaki (angioedema).
  • Metoprolol.
    Penggunaan metoprolol dan hidroklorotiazid bersama dapat menurunkan tekanan darah dan memperlambat detak jantung Anda. Hal ini dapat menyebabkan pusing, atau perasaan seperti Anda akan pingsan, lemas, pingsan, detak jantung cepat atau tidak teratur.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Haus.
  • Mulut yang sangat kering.
  • Kram atau kelemahan otot.
  • Detak jantung cepat atau lambat atau tidak teratur.
  • Kebingungan.
  • Pingsan.
  • Penurunan penglihatan.
  • Sakit mata.
  • Gejala kadar kalium darah tinggi seperti kelemahan otot, detak jantung lambat atau tidak teratur..
  • Tanda-tanda masalah ginjal seperti perubahan jumlah urin.
  • Kemerahan (ruam).
  • Gatal atau bengkak terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan.
  • Pusing parah.
  • Kesulitan bernapas.

Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala, segera informasikan kepada dokter Anda. Jangan menghentikan obat tanpa persetujuan dari dokter.

MIMS. https://www.mims.com/philippines/drug/info/co-ivyzar
Diakses pada 9 September 2020

MIMS. https://www.mims.com/philippines/drug/info/irbesartan%20+%20hydrochlorothiazide?mtype=generic
Diakses pada 9 September 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/avalide-irbesartan-hydrochlorothiazide-342339#5
Diakses pada 9 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/hydrochlorothiazide-and-irbesartan.html
Diakses pada 9 September 2020

HealthLinkBC. https://www.healthlinkbc.ca/medications/fdb5372#fdb5372-04
Diakses pada 9 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email