Internolol mengandung atenolol yaitu beta adrenergik blocking agent yang secara singkat disebut juga beta-blocker, yang umumnya digunakan untuk pengobatan hipertensi step I dan step II. Efek ini menurunkan detak jantung, tekanan darah, dan tekanan pada jantung.
Internolol tablet 50 mg | |
Golongan Obat | |
HET | Rp 112.613/box (3 strip) per Maret 2019 |
Kemasan | 1 box isi 3 strip @ 10 tablet (50 mg) |
Produsen | Interbat |
Pengobatan pada penderita hipertensi, angina pektoris, takikardia, mencegah serangan akut infark miokard.
Atenolol 50 mg
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Dewasa:
-Antiangina dan Antiaritmia: 50 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan 100-200 mg/hari
-Jangka pemberian dapat diperpanjang pada penderita dengan kegagalan fungsi ginjal: Dosis maksimum 50 mg/hari, untuk penderita dengan creatine clearance < 15 ml/min/1.73 m2
-Antihipertensi Dewasa: 25 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 50-100 mg/hari untuk memperoleh efek yang dikehendaki
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Gangguan darah dan sistem limfatik: trombositopenia.
Gangguan jantung: bradikardia
Gangguan mata: mata kering, gangguan penglihatan.
Gangguan pencernaan: mual, diare, mulut kering.
Gangguan umum: kelelahan.
Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: sindrom mirip lupus.
Gangguan sistem saraf: pusing, sakit kepala.
Gangguan kejiwaan: halusinasi, depresi, mimpi buruk, psikosis.
Sistem reproduksi dan gangguan payudara: impotensi.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: reaksi kulit psoriasis, purpura, alopesia.
Gangguan pembuluh darah: hipotensi postural, ekstremitas dingin, fenomena Raynaud.
Penderita gangguan sirkulasi perifer yang ringan, gangguan jantung yang ringan, pemberian beta-blocker bersama digitalis, penghentian pemberian beta-blocker harus bertahap, hentikan pengobatan bila terjadi reaksi alergi (rash, demam, dan purpura), penderita diabetes, gangguan ginjal dan fungsi hati, pemberian pada orang tua, wanita hamil dan menyusui, bedah mayot (anestesia umum).
Pasien dengan bronkospasme atau penyakit saluran napas obstruktif reversibel, diabetes mellitus, penyakit pembuluh darah perifer, penyakit Raynaud, angina Prinzmetal, miastenia gravis, ibu hamil dan menyusui, psoriasis, gangguan ginjal, tua, dan penyakit tiroid. Hindari penarikan mendadak.
Atenolol, calcium antagonis, nitrat, hipnotik, neuroleptik, diuretik, clonidine.
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/atenolol?mtype=generic
Diakses pada 19 Maret 2019
Medscape. https://reference.medscape.com/drug/tenormin-atenolol-342356#91
Diakses pada 2 Agustus 2019