Infalgin Kaplet 500 mg

27 Okt 2020| Lenny Tan
Infalgin kaplet 500 mg sebagai derivat pyrazolon infalgin berkhasiat analgetik seperti neuralgia, dysmenoorhae, dan nyeri trauma

Deskripsi obat

Infalgin kaplet adalah tablet untuk meredakan nyeri seperti nyeri pada saraf, nyeri haid, dan nyeri trauma serta mengatasi peradangan. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Infalgin kaplet mengandung zat aktif antalgin.
Infalgin Kaplet 500 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 4.202/strip per Oktober 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaAntalgin.
Kelas terapiAnalgesik non opioid dan antipiretik.
Klasifikasi obatNon-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID).
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet (500 mg)
ProdusenGraha Farma

Informasi zat aktif

Antalgin merupakan obat golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) yang memiliki sifat analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi bekerja bekerja dengan menghambat siklooksigenase (COX)-1 dan 2 dengan demikian, juga menghambat sintesis prostaglandin atau zat yang menyebabkan peradangan.

  • Absorpsi: Dihidrolisis di saluran gastrointestinal menjadi metabolit aktif 4-methyl-amino-antipyrine (MAA). Ketersediaan hayati sekitar 90% dan waktu puncak konsentrasi plasma 1-2 jam.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma adalah 58% dalam bentuk 4-methyl-amino-antipyrine (MAA), 48% dalam bentuk 4-amino-antipyrine (AA), 14% dalam 4-acetylamino-antipyrine (AAA), dan 18% dalam bentuk formyl-amino-antipyrine (FAA).
  • Metabolisme: Dimetabolisme dalam hati menjadi 4-formyl-amino-antipyrine (FAA) dan metabolit lain.
  • Ekskresi: Diekskresi terutama melalui urin dalam bentuk metabolit sebanyak 90% dan feses sebanyak 10%.

Indikasi (manfaat) obat

  • Pereda nyeri seperti pada gangguan saraf (neuralgia), nyeri haid di daerah perut maupun panggul (dismenore) dan nyeri ringan lainnya.

Antalgin merupakan obat golongan NSAID yang dapat bekerja dengan menghambat senyawa yang dapat menyebabkan peradangan yaitu prostaglandin, dengan penghambatan prostaglandin maka gejala peradangan seperti demam dan nyeri dapat berkurang.

Komposisi obat

Antalgin 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 1 kalpet sebanyak 3 kali/hari.

Anak-anak:

  • Usia 6-12 tahun: ½ kaplet sebanyak 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Sensasi seperti rasa terbakar pada kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Demam.
  • Kelainan darah (porfiria).
  • Pusing.
  • Sakit kepala yang membuat pasien merasa seperti sekelilingnya berputar (vertigo).
  • Sesak nafas.
  • Kemerahan pada kulit.
  • Ruam pada kulit.
  • Urin berwarna kemerahan.
  • Gangguan kesulitan berkemih.
  • Terdapatnya protein dalam urin (proteinuria).
  • Kelainan serius pada mata, kulit, bagian dalam mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson).
  • Gangguan sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah (anemia aplastik).
  • Hancurnya sel darah putih lebih cepat dari pembentukan sel darah (anemia hemolitik).
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Penurunan tekanan darah hingga di bawah batas normal (hipotensi).
  • Rendahnya jumlah sel darah putih dalam tubuh (leukopenia).
  • Mual atau muntah.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Nyeri pada perut.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung (tukak lambung) atau luka pada dinding usus 12 jari (tukak duodenum).
  • Pasien penderita asma bronkial.
  • Pasien kelemahan otot.
  • Pasien penderita kekurangan darah dan cairan dalam tubuh (hipovalemia).
  • Pasien yang mengalami dehidrasi.
  • Pasien penderita penyakit kardiovaskuler yang tiidak stabil.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien dengan gangguan hati dan ginjal ringan hingga sedang.
  • Anak-anak.

Kategori kehamilan

Pada trimester pertama dan kedua:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan infalgin kaplet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Pada trimester ketiga:
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia.
Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang mengalami kekurangan porfiria.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap metamizol, turunan pirazolon, NSAID lain atau analgesik lainnya seperti mengalami rhinitis, asma, dan biduran (urtikaria).
  • Pasien yang mengalami supresi sumsum tulang atau gangguan pada darah seperti gangguan sumsum tulang belakang dalam memproduksi sel darah (anemia aplastik), kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis), dan rendahnya jumlah sel darah putih dalam tubuh (leukopenia).
  • Pasien yang memiliki tekanan darah di bawah batar normal (hipotensi).
  • Anak-anak usia 3 bulan ke bawah atau anak dengan berat badan 5 kg ke bawah.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat metotreksat.
    Penggunaan bersama natrium metamizol meningkatkan efek keracunan darah (hematotoksisitas).
  • Obat antidiabetik oral, sulfonamid, fenitoin.
    Penggunaan bersama natrium metamizol meningkatkan efek dari obat antidiabetik oral, sulfonamid, fenitoin.
  • Bupropion dan siklosporin.
    Penggunaan bersama natrium metamizol mengurangi kadar dari bupropion dan siklosporin.
  • Obat antikoagulan.
    Penggunaan bersama natrium metamizol meingkatkan risiko penurunan kadar trombosit di bawah nilai normal (trombositopenia).
  • Fenotiazin dan klorpromazin.
    Penggunaan bersama natrium metamizol meningkatkan risiko penurunan suhu tubuh secara drastis (hipotermia).
  • Obat antidepresan trisiklik, kontrasepsi oral, monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), dan allupurinol.
    Penggunaan bersama natrium metamizol meningkatkan efek keracunan (toksisitas) obat-obat tersebut.
  • Barbiturat, glutetimid, dan fenilbutazon.
    Penggunaan bersama natirum metamizol menurunkan efektivitas dari barbiturat, glutetimid ,dan fenilbutazon.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sesuai kemasan per Oktober 2019

Graha farma. https://www.grahafarma.com/productdetail.php?XA=0035
Diakses pada 21 Agustus 2019

Pediatriconcall. https://www.pediatriconcall.com/drugs/dipyrone/503
Diakses pada 21 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metamizole
Diakses pada 21 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email