Imodium Tablet 2 mg

05 Jan 2021| Aby Rachman
Imodium tablet adalah obat untuk mengatasi diare, misalnya diare saat berpergian

Deskripsi obat

Imodium tablet merupakan obat untuk mengatasi diare akut, atau yang berlangsung kurang dari 2 minggu, misalnya diare yang terjadi saat bepergian. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati diare kronis, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu.
Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Imoidum tablet mengandung zat aktif lopermide. Obat loperamide juga dapat digunakan untuk mengendalikan diare yang disebabkan penyakit radang usus, yaitu kondisi saat seluruh atau sebagian lapisan usus bengkak, iritasi, atau luka. Loperamide juga dapat digunakan untuk mengurangi jumlah cairan pada orang yang melakukan prosedur ileostomy, yaitu pembedahan untuk membuat lubang pembuangan melalui perut.

Imodium Tablet 2 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 84.895/strip (10 tablet) per Desember 2019
Kandungan utamaLoperamide.
Kelas terapiAntidiare.
Klasifikasi obatAntipropulsives.
Kemasan1 box isi 1 strip @10 tablet (2 mg)
ProdusenTaisho Pharmaceutical Indonesia

Informasi zat aktif

Loperamide digunakan untuk mengobati diare. Ia bekerja dengan memperlambat pergerakan usus untuk mengurangi jumlah buang air besar dan memadatkan feses. Loperamide membantu meredakan diare tetapi tidak mengobati penyebab diare, seperti infeksi atau sakit perut.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, loperamid diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Buruk, diserap di saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 0,3%.
  • Distribusi: Buruk, didistribusikan ke otak. Memasuki ASI (jumlah kecil).
  • Metabolisme: Hampir sepenuhnya dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses (sebagai obat dan metabolit yang tidak berubah) dan urine. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira 10 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi diare akut dan diare kronis.
  • Mengatasi diare yang terjadi saat perjalanan atau berpergian.

Penyebab diare akut yang paling umum adalah infeksi karena bakteri, virus, atau kuman. Loperamide akan memengatasi diare dengan cara mengurangi aliran cairan dan elektrolit ke dalam usus serta memperlambat gerakan usus, sehingga mengurangi jumlah buang air besar. Selain mengonsumsi lorepamide, banyaklah minum air untuk mencegah dehidrasi.

Komposisi obat

Loperamid 2 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Diare akut:

  • Dosis awal: 2 tablet (4 mg) diikuti 1 tablet (2 mg) setiap selesai buang air besar.

Diare kronis:

  • Dosis awal: 2 tablet (4 mg). Dosis awal disesuaikan sampai 1-2 kali hingga feses menjadi lebih padat, biasanya dicapai dengan dosis 1-6 tablet (2-12 mg)/hari.
  • Dosis maksimal: 8 tablet (16 mg)/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan mesin ketika Anda pusing.
  • Sakit kepala.
    Istirahat yang cukup dan konsumsi banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Segera hubungi dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau memburuk.
  • Kesulitan buang air besar (sembelit).
    Hentikan penggunaan loperamide dan minum banyak air. Jika cara ini tidak membantu, segera hubungi apoteker atau dokter Anda.
  • Sakit perut.
    Konsumsi loperamid dengan atau setelah makan. Makanlah dalam jumlah sedikit dan hindari makanan pedas.
  • Gas atau cairan menumpuk di dalam perut yang menyebabkan perut atau pinggang mengembung melebihi ukuran normal (distensi abdomen).
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh, biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Pelebaran atau pembesaran usus besar (megakolon toksik).
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Kehilangan kesadaran sementara (sinkop).
  • Detak jantung berdetak terlalu cepat.
  • Lesu.
  • Ruam pada kulit.
  • Kelelahan.
  • Mual.
  • Otot usus mengalami kelumpuhan (ileus).
  • Nyeri pada perut.
  • Feses berdarah.
  • Nyeri perut.
  • Mulut kering.
  • Pusing.
  • Muntah.
  • Ruam pada kulit.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 30 °C dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Perhatian Khusus

  • Dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga harus mengonsumsi cairan dan elektrolit.
  • Hentikan penggunaan jika terjadi sembelit, perut kembung, dan kelumpuhan usus (ileus).
  • Pasien penderita acquired immune deficiency syndrome (AIDS).
  • Pasien yang mengalami pendarahan pada leher kandung kemih.
  • Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Pasien penderita penyumbatan pada pyloric.
  • Pasien penderita gangguan irama jantung (aritmia).
  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Anak-anak.
  • Wanita hamil dan menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Imoidum tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien dengan kondisi peradangan pada usus besar atau usus halus (enterokolitis).
  • Hindari penggunaan pada pasien yang mengalami kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Diare akut yang berkaitan dengan organisme yang mempenetrasi mukosa usus atau kolitis pseudomembranosa yang disebabkan antibiotik spektrum luas.
  • Pasien dengan kondisi distensi abdomen.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap loperamide.
  • Pasien yang mengalami demam tinggi.
  • Pasien penderita diare karena infeksi.
  • Pasien yang mengalami diare berdarah.
  • Pasien dengan kondisi kelumpuhan otot usus (ileus).
  • Pasien dengan peradangan kronis pada usus besar.
  • Pasien disentri akut.
  • Anak-anak berusia 2 tahun ke bawah.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kuinidin, amiodaron, ritonavir, gemfibrozil, ketokonazol, dan itrakonazol.
    Obat di atas dapat meningkatkan kadar atau efek loperamide, sehingga dapat menyebabkan konstipasi.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Diare berair atau berdarah.
  • Sakit perut atau kembung.
  • Diare memburuk.
  • Detak jantung cepat atau berdebar-debar, sesak napas, dan pusing tiba-tiba seperti akan pingsan.

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4789-4025/loperamide-oral/loperamide-oral/details
Diakses pada 23 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/loperamide.html
Diakses pada 23 Desember 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682280.html
Diakses pada 23 Desember 2020

Patient. https://patient.info/medicine/loperamide-for-diarrhoea-imodium-diah-limit-dioraleze-entrocalm-norimode
Diakses pada 23 Desember 2020

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/loperamide
Diakses pada 23 Desember 2020

Health Navigator. https://www.healthnavigator.org.nz/medicines/l/loperamide/
Diakses pada 23 Desember 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/imodium
Diakses pada 23 Desember 2020

Rxlist. https://www.rxlist.com/imodium-drug.htm#precautions
Diakses pada 23 Desember 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/loperamide/
Diakses pada 23 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email