Ikaderm krim 10 g




Golongan obat | |
HET | Rp 44.688/tube (10 g) per November 2019 |
Kemasan | 1 tube @ 10 g |
Produsen | Ikapharmindo Putramas |
Deskripsi obat
Ikaderm krim sebagai pengobatan jangka pendek terhadap dermatosis yang resisten terhadap steroid yang kurang aktif, seperti psoriasis, ekzema rekalsitran, lichen planus, lupus eritematosus diskoid dan keadaan lain. Obat ini merupakan obat keras yang membutuhkan resep dokter. Ikaderm krim mengandung zat aktif clobetasol propionate.
Indikasi (manfaat) obat
- Pengobatan jangka pendek terhadap dermatosis yang resisten terhadap steroid yang kurang aktif, seperti:
- Peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas (psoriasis).
- Kelainan kulit dengan ciri peradangan atau bengkak, kemerahan, dan rasa gatal (ekzema rekalsitran).
- Peradangan yang terjadi pada kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir (lichen planus), penyakit inflamasi autoimun kronik yang muncul dengan gejala klinis yang hanya terbatas pada kulit (lupus eritematosus diskoid).
- Peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas (psoriasis).
Komposisi obat
Tiap 1 g: Clobetasol propionate 0,5 mg.
Dosis obat
1-2 kali/hari
Aturan pakai obat
Dioleskan tipis-tipis pada kulit yang sakit
Efek samping obat
- Penurunan hormon karena gangguan pada otak (supresi adrenal).
- Kumpulan gejala yang muncul akibat kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi dalam tubuh (cushing sindrom).
- Tingginya rasio gula dalam plasma darah (hiperglikemia).
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Rasa terbakar.
- Gatal.
- Atropi kulit.
- Iritasi.
- Kekeringan.
- Peradangan pada tempat rambut tumbuh (folikulitis).
- Pertumbuhan rambut yang tidak normal (hipertrikosis).
- Erupsi akne.
- Berkurangnya warna kulit (hipopigmentasi).
- dermatitis perioral.
- dermatitis kontak alergik.
- maserasi kulit.
- infeksi kulit.
- Strecth mark (striae).
- Biang keringat (miliara).
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
- Pasien infeksi kulit seperti lepuhan kecil berisi nanah (impetigo).
- Pasien kurap tubuh (tinea korporis).
- Pasien herpes simplex.
- Pasien yang memiliki jerawat (acne vulgaris).
- Penderita dengan kondisi timbulnyabintil yang padat atau berisi nanah, dan pembuluh darah menjadi tampak jelas di wajah (rosacea).
- Bayi berusia 0-28 hari (neonatus).
- Pasien yang hipersensitif terhadap clobetasol propionate atau kortikosteroid lain.
- Pasien dermatitis perioral.
- Perianal dan pruritus genital.
Perhatian khusus
- Wanita hamil dan menyusui.
- Bayi dan anak-anak.
- Penderita yang mendapat kortikosteroid dengan dosis besar.
Referensi
Sesuai kemasan per November 2019.
Artikel Terkait
-
Cara Menghilangkan Kerutan di Bawah Mata yang Bisa Dilakukan di Rumah
Kerutan dan garis halus, terutama di bawah mata, memang menjadi tanda penuaan kulit wajah karena kulit kehilangan elastisitasnya. Anda mungkin jadi tak pede dengan kemunculan kerutan tersebut. Beruntung, ada cara menghilangkan kerutan di bawah mata yang bisa dilakukan sendiri di rumah. -
Bahaya Sedot Lemak Bagi Tubuh, Apa Saja Risikonya?
Operasi sedot lemak bukanlah metode untuk menurunkan berat badan. Sebelum Anda menjalaninya, ada baiknya memahami berbagai efek samping dan bahaya sedot lemak bagi tubuh. -
6 Fungsi Kulit dan Cara Merawatnya agar Tetap Sehat dan Awet Muda
Sebagai organ tubuh yang paling luas, ternyata fungsi kulit bermacam-macam. Mulai dari mempertahankan suhu tubuh, melindungi tubuh dari berbagai penyakit, sebagai indera peraba, dan banyak lagi. Karena itu, kesehatannya harus senantiasa terjaga.
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!
© SehatQ, 2018. All Rights Reserved