Ifosfamide

13 Des 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ifosfamide merupakan obat kemoterapi dalam pengobatan kanker tertis

Iifosfamide akan menghancurkan sel kanker yang tumbuh di dalam tubuh

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Holoxan

Deskripsi obat

Ifosfamide adalah obat kemoterapi yang digunakan bersama obat-obatan lainnya untuk mengobati berbagai jenis kanker. Antara lain kanker testis, limfoma, sarkoma, dan kanker paru-paru.

Ifosfamide termasuk ke dalam golongan agen alkilasi yang bekerja dengan cara mengganggu pertumbuhan sel kanker agar tidak dapat membelah dan tumbuh. Hal ini dapat menyebabkan kematian sel kanker. 

Ifosfamide
Golongan

Kemoterapi

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Suntik

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori D: Terbukti menimbulkan risiko terhadap janin manusia, tapi besarnya manfaat jika digunakan oleh wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya bila obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius karena obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Intravena 

Limfoma, Sarkoma, Tumor padat

Terdapat beberapa regimen dosis rekomendasi :

  • Dewasa:
    • Regimen I : 8-12 gr/m2 terbagi dalam 3-5 hari, ulangi regimen tiap 2-4 minggu.
    • Regimen II : 6 gr/m2 terbagi dalam 5 hari, regimen diulangi tiap 3 minggu
    • Regimen III : 5-6 gr/m2 (maksimal 10 gr) berikan sebagai dosis tunggal dalam infus selama 24 jam dan diulangi tiap 3-4 minggu

Intravena 

karsinoma sel germinal testis

  • Dewasa
    • Dosis awal: 1,2 gr/m2/hari selama 5 hari dengan infus laju lambat dalam 30 menit, ulangi terapi 3 minggu atau setelah pemulihan dari toksisitas hematologis. Lazimnya diberikan bersama dengan obat mesna dan hidrasi yang cukup(minimal 2 L cairan oral/infus perhari)

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan ifosfamide sebelum penggunaan.

Ifosfamide diberikan langsung kepada pasien oleh dokter atau perawat di bawah pengawasan dokter di rumah sakit atau pusat perawatan kanker. Obat ini diberikan melalui jarum yang diletakkan di salah satu pembuluh darah. 

Obat ini biasanya diberikan selama 5 hari berturut-turut. Perawatan 5 hari ini diberikan lagi setiap 3 minggu atau ketika tubuh Anda bisa menerimanya. Terkadang, ifosfamide diberikan bersama dengan obat-obatan lainnya. Jika dokter meresepkan kombinasi obat-obatan, pastikan Anda meminumnya pada waktu yang tepat dan jangan diminum dalam waktu yang sama antar obat.

Saat mengonsumsi ifosfamide, minum cairan ekstra agar tubuh dapat mengeluarkan urine lebih banyak, terutama pada malam hari. Hal ini akan membantu mencegah masalah ginjal dan kandung kemih Anda. Pasalnya, jika urine menumpuk dalam kandung kemih, akan meningkatkan risiko iritasi kandung kemih yang berbahaya.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Ifosfamide  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • kehilangan selera makan
  • Kebingungan, alopecia, mual, muntah, flebitis pada area suntikan, mengantuk, depresi, halusinasi.
  • Penyembuhan luka mungkin terganggu selama penggunaan ifosfamide.
  • Berpotensi Fatal: myelosupresi parah, sistitis hemoragik, nefrotoksisitas, kardiotoksisitas, koma.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Gangguan fungsi hati atau ginjal,
  • Cadangan sumsum tulang terganggu.

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan ifosfamide jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Hipersensitivitas
  • Depresi sumsum tulang yang parah
  • Kehamilan dan laktasi
  • Berencana atau baru saja mendapatkan vaksin berisi virus campak, gondok, rotavirus, rubella, varicella, dan zoster.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

  • Menyebabkan peningkatan toksisitas dengan allopurinol, cisplatin.
  • Ifosfamide meningkatkan efek antikoagulan warfarin.
  • Induktor CYP2A6 (mis. Amobarbital, pentobarbital, fenobarbital, rifampin, dan secobarbital) dapat mengurangi kadar serum ifosfamide
  • Inhibitor CYP2A6 (mis. Isoniazid, methoxsalen, dan miconazole) dapat meningkatkan kadar serumnya.
  • Induktor CYP3A4 (mis. Aminoglutethimide, carbamazepine, nafcillin, nevirapine, phenobarbital, phenytoin, dan rifamycins) dapat mengurangi kadar serum ifosfamide.
  • Inhibitor CYP3A4  (mis. antijamur azole, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid) dapat meningkatkan kadar serumnya.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/ifosfamide/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 7 Desember 2022

Mayoclinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ifosfamide-intravenous-route/description/drg-20064266
Diakses pada 7 Desember 2022

Cancer Research UK. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancer-in-general/treatment/cancer-drugs/drugs/ifosfamide
Diakses pada 7 Desember 2022

NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542169/#
Diakses pada 7 Desember 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email