Ibuprofen

13 Des 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ibuprofen digunakan untuk meringankan demam dan menghilangkan rasa sakit

Ibuprofen digunakan untuk meringankan demam dan menghilangkan rasa sakit

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Arfen, Anafen, Arthrifen, Bufect, Brufen, Dofen 400, Dolofen-F, Ethifen, Farsifen, Fasih, Fenris, Iprox, Ibufens, Ostarin, Proris, Proris Forte, Prosic, Prosinal, Rhelafen, Rhelafen Forte, Spedifen

Deskripsi obat

Ibuprofen adalah obat yang digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan rasa sakit atau peradangan yang disebabkan berbagai kondisi, seperti sakit kepalasakit gigi, sakit punggung, radang sendi atau arthritis, kram menstruasi, dan cedera ringan. 

Obat ini merupakan obat golongan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) yang bekerja dengan menghalangi kerja enzim siklo-oksidase (COX) yang dapat memproduksi prostaglandin. Zat tersebut berperan dalam menyebabkan rasa sakit dan peradangan ketika adanya cedera atau kerusakan pada tubuh. Lebih sedikit prostaglandin yang diproduksi, maka rasa sakit dan peradangan juga akan berkurang.

Ibuprofen juga digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan akibat flu. Cara kerja obat ini adalah dengan mengurangi produksi hormon di dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri pada tubuh.

Ibuprofen dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 6 bulan. 

Ibuprofen untuk pasien yang terinfeksi virus corona

Di awal pandemi, penggunaan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen masih diperdebatkan. Beberapa menganggap penggunaan obat NSAID dapat meningkatkan keparahan infeksi Covid-19. Itu sebabnya, penggunaan paracetamol lebih disarankan dibanding ibuprofen.

Namun, penelitian terbaru yang dipublikasikan di Lancet Rheumatology mengungkapkan keamanan penggunaan ibuprofen untuk meredakan demam dan nyeri pada pasien yang terinfeksi virus corona. Penggunaan ibuprofen sendiri tidak dianjurkan untuk pasien Covid-19 yang memiliki gangguan ginjal atau gangguan pencernaan akibat tingginya asam lambung.

Ibuprofen (Ibuprofen)
Golongan

Kelas terapi: Analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Klasifikasi Obat: Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID).

Kategori obat

Obat bebas

Bentuk sediaan obat

Tablet, kapsul, sirup, injeksi, plester, suppositoria

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Infus

Demam

  • Dewasa:
    • Dosis awal: 400 mg. 
    • Dosis lanjutan: 400 mg/4-6 jam sekali, atau 100-200 mg/4 jam, sesuai kebutuhan. 
    • Dosis maksimal:3,2 gr/hari.
  • Anak-anak 6 bulan-11 tahun: 10 mg/kgBB selama 10 menit/4-6 jam, sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak dan remaja 12-17 tahun: 400 mg selama 10 menit/4-6 jam. Dosis maksimal 2,4 g/hari (400 mg/dosis).

Nyeri ringan hingga sedang

  • Dewasa: 400-800 mg/6 jam, sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 3,2 gr/hari.
  • Anak-anak 6 bulan-11 tahun: 10 mg/kgBB selama 10 menit/4-6 jam, sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak dan remaja 12-17 tahun: 400 mg selama 10 menit/4-6 jam. Dosis maksimal 2,4 gr/hari (400 mg/dosis).

Penyumbatan pembuluh darah

  • Anak-anak:
    • Dosis awal: 10 mg/kgBB melalui infus selama 15 menit. Kemudian, 2 dosis sebesar 5 mg/kgBB diberikan setelah 14 dan 48 jam. Dosis diberikan berdasarkan berat badan lahir.

Oral

Demam

  • Dewasa: 200-400 mg/4-6 jam. Dosis maksimal 1,2 gr (obat bebas), atau 3,2 gr/hari. Durasi maksimal penggunaan ibuprofen yang dijual bebas: 3 hari.
  • Anak-anak 6 bulan ke atas: obat diminum 5-10 mg/kgBB/6-8 jam. Dosis maksimal 40 mg/kgBB/hari (400 mg/dosis).

Rematik

  • Anak-anak: 30-40 mg/kg dalam bentuk tablet maupun kapsul diberikan per hari, dalam 3-4 dosis terbagi. Dosis maksimal 2,4 gram per hari.
  • Remaja di atas 12 tahun: mengikuti dosis orang dewasa.

Nyeri sendi, rematik

  • Dewasa: 
    • Dosis umum: 400-800 mg, 3-4 kali/hari. 
    • Dosis lanjutan: 1,6 gr, 1 kali/hari (di malam hari). Jika diperlukan, dosis bisa ditingkatkan menjadi 2,4 gr/hari dalam 2 dosis terbagi.
    • Dosis maksimal 3,2 gr/hari. 

Nyeri haid

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 200-400 mg/4-6 jam. 
    • Dosis lanjutan: hingga1,6 gr/hari (pada malam hari). Jika diperlukan, tingkatkan dosis menjadi 2,4 gr/hari, dikonsumsi dalam 2 dosis terbagi.
    • Dosis maksimal: 3,2 gr/hari. 

Nyeri ringan hingga sedang

  • Dewasa: 
    • Dosis umum:200-400 mg, dikonsumsi setiap 4-6 jam, sesuai kebutuhan. 
    • Dosis lanjutan: Dosis bisa ditingkatkan hingga 1,6 gr, sebanyak 1 kali/hari (di malam hari). Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2,4 gr/hari, dikonsumsi dalam 2 dosis terbagi.
    • Dosis maksimal 1,2 gr/hari (untuk obat yang dijual bebas), atau 3,2 grhari. Untuk obat bebas, durasi maksimal penggunaannya selama 10 hari. Anak-anak 6 bulan ke atas: tablet atau kapsul diminum dengan dosis 4-10 mg/kgBB/hari, setiap 6-8 jam. Maksimal 400 mg per dosis, 40 mg/kgBB/hari.
  • Remaja di atas 12 tahun: mengikuti dosis orang dewasa. 

Melalui dubur

Demam, nyeri ringan hingga sedang

  • Anak berusia 3-9 bulan dengan berat 6-8 kg: 60 mg6-8 jam, dalam 3 dosis/hari, dalam bentuk obat solid 60 atau 125 gr.
  • Anak berusia 9 bulan-2 tahun dengan berat 8-12,5 kg: 60 mg/6 jam, dalam maksimal 4 dosis/hari, dalam bentuk obat solid 60 atau 125 gr.
  • Anak berusia 2-4 tahun dengan berat 12,5-17 kg: 125 mg/6-8 jam, dalam maksimal 3 dosis/hari, dalam bentuk obat solid 60 atau 125 gr.
  • Anak berusia 4-6 tahun dengan berat 17-20,5 kg: 125 mg/6 jam, dalam maksimal 4 dosis/hari, dalam bentuk obat solid 60 atau 125 gr.
  • Anak berusia 8-12 bulan dengan berat 7,5-10 kg: 75 mg diberikan maksimal 3 kali/hari, dalam bentuk obat solid 75 mg.
  • Anak berusia 12 bulan-3 tahun dengan berat 10-15 kg: 75 mg diberikan maksimal 4 kali/hari, dalam bentuk obat solid 75 gr.

Topikal atau melalui kulit

Nyeri, peradangan otot, masalah sendi

  • Dewasa: gel, foam, atau spray dengan kandungan 5% atau 10 persen ibuprofen, diaplikasikan ke area yang mengalami masalah, sesuai petunjuk. Plester 200 mg bisa digunakan 1 plester per hari.
  • Anak-anak: aplikasikan gel, foam, atau spray dengan kandungan 5% atau 10 persen ibuprofen.
  • Anak-anak 12 tahun ke atas: mengikuti dosis orang dewasa. Plester 200 mg bisa digunakan remaja berusia di atas 16 tahun, 1 kali/hari.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan ibuprofen sebelum penggunaan.

Ibuprofen dapat dikonsumsi dengan cara berikut:

  • Oral: 
    • Dapat dikonsumsi bersama makanan. 
    • Telan utuh tablet atau kapsul, jangan digerus, dibuka, atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
  • Topikal: Dioleskan tipis-tipis pada area kulit yang sakit.
  • Injeksi: Dilakukan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
  • Suppositoria:
    • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat.
    • Buka bungkus suppositoria.
    • Gosokkan pelumas berbahan dasar air ke ujungnya atau celupkan ke dalam air. Cara ini akan membantu Anda memasukan suppositoria dengan lancar.
    • Anda dapat berdiri dengan satu kaki di atas kursi atau berbaring miring dengan satu kaki lurus dan kaki lainnya ditekuk ke arah perut.
    • Buka bokong Anda dengan perlahan.
    • Dorong suppositoria dengan hati-hati, ujung runcing terlebih dahulu, sekitar 1 inci ke bagian bawah Anda.
    • Tutup kaki Anda dan duduk atau berbaring selama sekitar 15 menit untuk membiarkannya larut.
    • Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Ibuprofen  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Buang angin
    Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung gas, seperti bawang dan kacang-kacangan. Anda juga dapat mengonsumsi obat, seperti karbon aktif atau simetikon.
  • Gangguan pada saluran pencernaan
    Jika mengalami gangguan pada saluran pencernaan secara berulang, hentikan mengonsumsi ibuprofen dan segera hubungi dokter Anda. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada perut sementara, Anda dapat mengonsumsi antasida.
  • Sakit kepala
    Pastikan untuk beristirahat yang cukup dan mengonsumsi banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol. Namun, jika sakit kepala tidak hilang selama lebih dari 1 minggu atau bertambah parah, segera hubungi dokter Anda.
  • Pusing
    Hentikan aktivitas kemudian duduk atau berbaring hingga Anda merasa membaik. Hindari mengonsumsi kopi, rokok, dan alkohol. Jika pusing tidak membaik dalam beberapa hari, segera hubungi dokter atau apoteker Anda.
  • Mual
    Hindari mengonsumsi makanan terlalu banyak dan hindari mengonsumsi makanan pedas.
  • MuntahMinumlah air dalam jumlah sedikit dan minumlah sesering mungkin. Namun, jika Anda mengalami gejala dehidrasi, seperti mengeluarkan urine berwarna gelap dan memiliki bau yang kuat, segera hubungi dokter Anda.
  • Nyeri pada perut bagian atas
  • Diare
  • Gangguan fungsi hati
  • Anemia
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
  • Kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah baru (anemia aplastik)
  • Penglihatan kabur
  • Reaksi alergi, seperti gatal dan ruam pada kulit
  • Reaksi alergi berat (reaksi anafilaksis)
  • Dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia)
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi)
  • Pembengkakan akibat adanya penumpukan cairan pada jaringan (edema)
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis)
  • Pusing
  • Tekanan darah menjadi tinggi atau di atas normal (hipertensi)
  • Telinga berdering (tinnitus)
  • Gangguan perubahan mood
  • Leher terasa kaku
  • Urine berwarna gelap
  • Perubahan warna pada kulit dan sklera mata yang menjadi kekuningan

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Serangan jantung
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kadar lemak tinggi dalam darah (hiperlipidemia)
  • Kencing manis (diabetes melitus)
  • Perdarahan pada saluran pencernaan
  • Anemia
  • Stroke
  • Gagal jantung
  • Asma
  • Lanjut usia
  • Pasien yang mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid lain, obat pengencer darah, dan obat yang menghambat pembekuan pada darah (antikoagulan)
  • Anak-anak, terutama bayi yang lahir prematur

Tidak untuk penggunaan jangka panjang. Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Masalah hati, seperti mual, sakit perut bagian atas, gatal, perasaan lelah, gejala seperti flu, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, tinja berwarna tanah liat, penyakit kuning seperti kulit atau mata yang menjadi menguning.
  • Masalah ginjal, misalnya sedikit atau tidak bisa buang air kecil, nyeri atau sulit buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, dan merasa lelah atau sesak napas.
  • Sel darah merah rendah, seperti anemia, kulit pucat, merasa pusing atau sesak napas, detak jantung cepat, kesulitan berkonsentrasi.
  • Reaksi kulit yang parah, seperti demam, sakit tenggorokan, bengkak di wajah atau lidah Anda, rasa terbakar di mata Anda, serta nyeri kulit diikuti dengan ruam kulit merah atau ungu yang menyebar terutama di wajah atau tubuh bagian atas dan menyebabkan lepuh serta pengelupasan.
  • Sesak napas.
  • Tanda-tanda pendarahan perut, seperti feses berdarah, batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
  • Gangguan penglihatan.
  • Peningkatan berat badan yang terjadi secara cepat.
  • Ruam pada kulit.

Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 25°C. Hindari tempat yang lembap dan terkena sinar matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan ibuprofen jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap komponen obat ini atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya
  • Riwayat gangguan perdarahan pada saluran pencernaan
  • Luka pada saluran pencernaan
  • Gagal jantung atau pasien yang telah menjalani operasi bypass
  • Gangguan ginjal atau hati
  • Kehamilan pada trimester ketiga

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi ibuprofen dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid lain seperti aspirin, obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan) seperti warfarin, dan obat kortikosteroid
    Penggunaan bersama salah satu obat tersebut dapat meningkatkan risiko luka dan perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Ciclosporin dan takrolimus
    Penggunaan ibuprofen bersama obat tersebut dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah dan menyebabkan keracunan pada ginjal.
  • Methotrexate dan lithium
    Penggunaan obat di atas bersama ibuprofen dapat menyebabkan keracunan.
  • Lisinopril, kaptopril, dan ramipril
    Ibuprofen dapat mengurangi efektivitas obat antihipertensi tersebut, sehingga tekanan darah tidak dapat menurun.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/ibuprofen-for-adults/
Diakses pada 7 Desember 2022

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ibuprofen
Diakses pada 7 Desember 2022

Drugs. https://www.drugs.com/ibuprofen.html
Diakses pada 7 Desember 2022

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/ibuprofen
Diakses pada 7 Desember 2022

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/161071
Diakses pada 7 Desember 2022

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5166-9368/ibuprofen-oral/ibuprofen-oral/details
Diakses pada 7 Desember 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682159.html
Diakses pada 7 Desember 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email