Hufagesic Sirup 60 ml

21 Sep 2020| Aby Rachman
Hufagesic sirup adalah obat untuk meringankan sakit gigi, sakit kepala, dan menurunkan demam.

Deskripsi obat

Hufagesic sirup adalah obat untuk meringankan sakit gigi, sakit kepala, dan menurunkan demam. Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Hufagesic sirup mengandung zat aktif parasetamol.

Hufagesic Sirup 60 ml
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
HETRp 9.233/botol per November 2019
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenGratia Husada Farma

Indikasi (manfaat) obat

  • Menurunkan demam.
  • Meredakan nyeri seperti sakit gigi dan sakit kepala.

Parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin atau zat penyebab peradangan, penurunan prostaglandin dalam tubuh akan mengurangi gejela peradangan seperti demam dan nyeri.

Komposisi obat

Tiap 5 ml: parasetamol 120 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Anak-anak:

  • 0-1 tahun: ½ sendok takar 5 ml (2,5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari
  • 1-2 tahun: 1 sendok takar 5 ml sebanyak 3-4 kali/hari
  • 2-6 tahun: 1-2 sendok takar5 ml (5-10 ml) sebanyak 3-4 kali/hari
  • 6-9 tahun: 2-3 sendok takar 5 ml (10-15 ml) sebanyak 3-4 kali/hari
  • 9-12 tahun: 3-4 sendok takar 5 ml (15-20 ml) sebanyak 3-4 kali/hari

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Kondisi ketika jumlah sel neutrofil dalam darah menurun (neutropenia).
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Kondisi rendahnya jumlah trombosit di dalam tubuh (trombositopenia).
  • Kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).
  • Reaksi alergi.
  • Pada penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Ruam pada kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Urin berwarna gelap.
  • Mual.
  • Sakit pada perut bagian atas.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gatal.
  • Feses berwarna gelap.
  • Kelelahan.
  • Perubahan pada warna kulit atau sklera mata menjadi kekuningan.
  • Muntah.

Perhatian Khusus

  • Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi.
  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Pasien penderita gangguan ginjal berat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien kekurangan gizi kronis.
  • Dapat menyebabkan kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Hentikan penggunaan jika selama 3 hari mengonsumsi ini demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap parasetamol.
  • Pasien yang memiliki penyakit hati yang berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kolestiramin.
    Penggunaan bersama dengan kolestiramin dapat menurunkan penyerapan parasetamol.
  • Rifampisin, fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital.
    Penggunaan bersama rifampisin, fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital dapat menurunkan kadar parasetamol.
  • Metoklopramid dan domperidon.
    Jika dikonsumsi bersama metoklopramid dan domperidon dapat meningkatkan absorpsi parasetamol.
  • Kloramfenikol.
    Penggunaan bersama parasetamol dapat meningkatkan kadar kloramfenikol dalam tubuh.

Sesuai kemasan per November 2019

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol
Diakses pada 7 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-362/acetaminophen-oral/details
Diakses pada 7 Agustus 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681004.html
Diakses pada 7 Agustus 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 7 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email