Hufagesic Kaplet 500 mg

11 Jan 2021
Hufagesic kaplet adalah obat untuk meredakan demam serta nyeri seperti sakit kepala dan sakit gigi.

Deskripsi obat

Hufagesic kaplet adalah obat untuk meredakan demam serta meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit kepala dan sakit gigi. Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Hufagesic kaplet mengandung zat aktif parasetamol.

Hufagesic Kaplet 500 mg
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaParasetamol.
Kelas terapiAnalgesik dan antipiretik.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet (500 mg)
ProdusenGratia Husada Pharma

Informasi zat aktif

Parasetamol menunjukkan aksi analgesik dengan penyumbatan perifer pada generasi impuls nyeri yang menghasilkan antipyresis dengan menghambat pusat pengatur panas hipotalamus. Aktivitas antiinflamasi yang lemah terkait dengan penghambatan sintesis prostaglandin di susunan saraf pusat (SSP).

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, parasetamol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu puncak konsentrasi plasma: Sekitar 10-60 menit (oral).
  • Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma sekitar 10-25%.
  • Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi asam glukuronat dan sulfat. N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI), metabolit minor yang diproduksi oleh CYP2E1 dan CYP3A4, selanjutnya dimetabolisme melalui konjugasi dengan glutathione di hati dan ginjal.
  • Ekskresi: Terutama melalui urin (<5% sebagai obat yang tidak berubah; 60-80% sebagai metabolit glukuronida dan 20-30% sebagai metabolit sulfat). Waktu paruh eliminasi sekitar 1-3 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin atau zat penyebab peradangan, penurunan prostaglandin dalam tubuh akan mengurangi gejela peradangan seperti demam dan nyeri.

Komposisi obat

Parasetamol 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 0,5 g-1 g/4-6 jam.

  • Dosis maksimal: 4 g/hari.

Anak-anak:

  • 1-2 bulan: 30-60 mg/8 jam.
    • Dosis maksimal: 60 mg/kg BB.
  • 3-6 bulan: 60 mg.
  • 6 bulan-2 tahun: 120 mg.
  • 2-4 tahun: 180 mg.
  • 4-6 tahun: 240 mg.
  • 6-8 tahun: 240-250 mg.
  • 8-10 tahun: 360-375 mg.
  • 10-12 tahun: 480-500 mg.
  • 12-16 tahun: 480-750 mg.

Dosis dikonsumsi setiap 4-6 jam. Maksimal 4 dosis dalam 24 jam.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).
  • Kondisi rendahnya jumlah trombosit di dalam tubuh (trombositopenia).
  • Kondisi ketika jumlah sel neutrofil dalam darah menurun (neutropenia).
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Reaksi alergi.
  • Pada penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Ruam pada kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Urin berwarna gelap.
  • Mual.
  • Sakit pada perut bagian atas.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gatal.
  • Feses berwarna gelap.
  • Kelelahan.
  • Perubahan pada warna kulit atau sklera mata menjadi kekuningan.
  • Muntah.

Perhatian Khusus

  • Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi.
  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Pasien penderita gangguan ginjal berat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien kekurangan gizi kronis.
  • Dapat menyebabkan kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Hentikan penggunaan jika selama 3 hari mengonsumsi ini demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita penyakit hati yang berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

    • Kloramfenikol.
      Parasetamol dapat meningkatkan konsentrasi serum kloramfenikol.
    • Kolestiramin.
      Kolestiramin dapat mengurangi penyerapan parasetamol.
    • Probenesid.
      Probenesid dapat meningkatkan konsentrasi serum parasetamol.
    • Rifampisin dan antikonvulsan seperti fenobarbital, karbamazepin, fenitoin , dan primidon.
      Konsentrasi serum parasetamol akan menurun jika dikonsumsi dengan obat di atas.
    • Antikoagulan kumarin dan warfarin.
      Parasetamol dapat meningkatkan efek penghambat pembekuan darah warfarin dan kumarin jika digunakan dalam jangka panjang.
    • Domperidon dan metoklopramid.
      Parasetamol dapat meningkatkan penyerapan dari domperidon dan metoklopramid.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.

Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.

  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.

Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.

  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.

Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.

  • Sering lupa mengonsumsi obat.

Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Mengalami demam setelah 3 hari mengonsumsi obat ini.
  • Masih merasakan sakit setelah 7 hari penggunaan (atau 5 hari jika merawat anak).
  • Memiliki ruam kulit, kemerahan atau pembengkakan, serta sakit kepala berkelanjutan.
  • Gejala semakin memburuk atau timbulnya gejala baru.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol Diakses pada 4 Agustus 2020 WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-362/acetaminophen-oral/details Diakses pada 4 Agustus 2020 Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681004.html Diakses pada 4 Agustus 2020 Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html Diakses pada 4 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email