Haloperidol

13 Des 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Haloperidol digunakan untuk mengatasi gangguan mental, seperti skizofrenia

Haloperidol digunakan untuk mengatasi gangguan mental, seperti skizofrenia

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Dores, Govotil, Haldol, Haldol dec, Seradol, Lodomer, Serenace, Upsikis

Deskripsi obat

Haloperidol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan mental, seperti skizofrenia, yaitu gangguan mental jangka panjang yang menyebabkan delusi dan halusinasi. Dengan mengonsumsi obat ini, pasien dapat berpikir lebih jernih, merasa tidak terlalu gugup, dan bisa menjalani kehidupan sehari-hari.

Obat ini juga dapat membantu mencegah keinginan bunuh diri pada orang yang cenderung ingin melukai diri sendiri, serta mengurangi agresi atau keinginan untuk menyakiti orang lain, pikiran buruk, dan halusinasi negatif.

Haloperidol pun dapat digunakan untuk membantu mengobati sindrom Tourette, yaitu kondisi dengan gejala berupa gerakan atau suara yang tidak terkontrol dan berulang-ulang. Obat ini juga digunakan untuk membantu mengatasi masalah perilaku parah pada anak-anak hiperaktif jikaa pengobatan lain tidak memberikan hasil.

Haloperidol termasuk dalam kelompok obat antipsikotik. Obat ini yang bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu di otak (neurotransmiter).

Haloperidol
Golongan

Kelas terapi : Antipsikotik Klasifikasi obat : Derivat butirofenon

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, suntik, obat tetes

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak berusia 3 tahun ke atas

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Intramuskular atau penyuntikan melalui otot

Psikosis dan skizofrenia

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 2-10 mg, diberikan setiap 60 menit sampai gejala terkontrol
    • Dosis lanjutan: 2-10 mg dengan interval 4-8 jam. 
    • Dosis maksimal: 18 mg/hari

Oral

Tics parah dan sindrom Tourette

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 0,5-5 mg,  2-3 kali/hari
    • Dosis pemeliharaan: 4 mg,1 kali/hari. Sesuaikan dosis menurut respons dan tolerabilitas.
    • Dosis maksimal: 30 mg/hari
  • Anak-anak 3-12 tahun:
    •  Dosis awal: 0,25 mg/hari
    • Dosis lanjutan:  0,5-3 mg/hari

Dosis maksimal: 3 mg/hari

  • Anak-anak 13-17 tahun:
  • Dosis awal:  0,25 mg/hari
  • Dosis lanjutan: 2-6 mg/hari
  • Dosis maksimal: 6 mg/hari

Mania, psikosis, dan skizofrenia

  • Dewasa: 
    • Dosisi awal: 0,5-5 mg.2-3 kali/hari
    • Dosis pemeliharaan: 3-10 mg/hari . Sesuaikan dosis menurut respons dan tolerabilitas.
  • Anak-anak 3-12 tahun:
    • Skizofrenia:
      •  Dosis awal: 0,5 mg/hari
      • Dosis lanjutan: 1-4 mg/hari
      • Dosis maksimal: 6 mg setiap hari
  • Anak-anak 13-17 tahun:
    • Skizofrenia:
      • Dosis awal: 0,5 mg/hari
      • Dosis lanjutan: 1-6 mg/hari
      • Dosis maksimal: 10 mg/hari
  • Lansia: 
    • Dosis awal: 0,5-2 mg, 2-3 kali/hari. Sesuaikan dosis menurut respons dan tolerabilitas.
    • Dosis maksimal: 20 mg/hari dalam dosis terbagi

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan haloperidol sebelum penggunaan.

Haloperidol dapat digunakan dengan cara berikut: 

  • Oral: 
    • Bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Konsumsi bersama makanan untuk meminimalkan iritasi saluran pencernaan
    • Telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
    • Teteskan obat tetes sesuai dosis dengan aplikator bertanda khusus yang disediakan dalam kemasan obat. Jangan gunakan penetes lain untuk menghindari dosis yang tidak akurat. 
    • Obat tetes tidak sebaiknya dicampur dengan air atau minuman, seperti jus jeruk, jus apel, jus tomat, atau cola, dan harus diminum segera setelah dicampurkan.
  • Injeksi: diberikan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

Jangan menghentikan penggunaan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter meskipun gejala telah membaik. Umumnya, haloperidol harus diminum selama beberapa hari hingga beberapa minggu untuk memberikan hasil yang optimal.

 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. 
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Efek samping obat

efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Haloperidol  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Mengantuk
    Beristirahatlah yang cukup hingga merasa kondisi Anda lebih baik. Jika masih merasa mengantuk atau lelah, jangan mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin.
  • Sakit kepalaPastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum alkohol saat mengonsumsi obat ini karena dapat memperburuk sakit kepala. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit.
    Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi obat ini. Bicaralah dengan dokter Anda jika berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
  • Pusing
  • Gerakan otot yang tidak terkontrol
  • Gelisah atau cemas
  • Kesulitan tidur (insomnia)
  • Pembesaran payudara
  • Periode menstruasi yang tidak teratur
  • Gejala ekstrapiramidal
  • Parkinsonisme
  • Efek antikolinergik, seperti mulut kering dan penglihatan kabur
  • Peningkatan berat badan
  • Disfungsi ereksi

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Masalah jantung
  • Nyeri dada (angina)
  • Gangguan irama jantung
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Kejang
  • Gangguan tiroid
  • Masalah penglihatan
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Anak-anak
  • Lanjut usia
  • Kehamilan
  • Penggunaan bersama antidepresan dan agen antikolinergik
  • Kanker payudara
  • Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar kalsium atau magnesium rendah dalam darah

Hindari penghentian secara mendadak. Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda memiliki:

  • Gerakan otot yang tidak terkendali di wajah, seperti mengunyah, mengerutkan kening, gerakan lidah, berkedip, atau gerakan mata
  • Kejang otot di leher Anda, sesak di tenggorokan, dan kesulitan menelan
  • Perubahan suasana hati atau perilaku yang cepat
  • Detak jantung cepat atau berdebar-debar, sesak napas, dan pusing tiba-tiba seperti akan pingsan
  • Batuk berdahak, nyeri dada, dan sesak napas
  • Gejala rendahnya jumlah sel darah putih, seperti demam, menggigil, seriawan, luka kulit, sakit tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernapas
  • Reaksi sistem saraf parah, seperti otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat, kebingungan, detak jantung cepat atau tidak seimbang, tremor, dan perasaan seperti akan pingsan.

Penyimpanan

  • Oral: Simpan pada suhu antara 20-25°C
  • Injeksi: Simpan pada suhu antara 20-25°C. Jangan didinginkan atau dibekukan, serta lindungi dari cahaya matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan haloperidol jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Pasien dengan riwayat alergi terhadap haloperidol
  • Penyakit Parkinson
  • Kondisi tertentu yang memengaruhi sistem saraf pusat, seperti rasa kantuk parah atau melambatnya pemikiran akibat mengonsumsi obat-obatan lain atau minum alkohol
  • Gangguan jantung
  • Menyusui

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi haloperidol dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Karbamazepin dan rifampisin
    Penggunaan bersama karbamazepin dan rifampisin dapat menurunkan kadar haloperidol dalam darah.
  • Alkohol, zat hipnotik, zat anestesi umum, anxiolytics, dan opioid
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan efek depresi sistem saraf pusat.
  • Guanetidin
    Dapat menurunkan efektivitas obat di atas dalam menurunkan tekanan darah.
  • Obat jantung dan golongan diuretik
    Dapat meningkatkan risiko aritmia bila digunakan dengan obat-obatan jantung yang memperpanjang gelombang QT (pada EKG) dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit bila digunakan dengan obat golongan diuretik.
  • Clozapin dan chlorpromazine
    Kadar haloperidol darah dapat meningkat bila digunakan bersama clozapin atau klorpromazin.
  • Litium
    Penggunaan bersama litium akan meningkatkan kadar litium dan memicu sindrom neuroleptik maligna, yaitu adanya komplikasi serius yang disebabkan penggunaan obat antipsikotik.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8661/haloperidol-oral/details
Diakses pada 28 November 2022

Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM RI. https://pionas.pom.go.id/monografi/haloperidol
Diakses pada 28 November 2022

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/haloperidol.html
Diakses pada 28 November 2022


Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_haloperidol_haldol/drugs-condition.htm
Diakses pada 28 November 2022

Healthline. https://www.healthline.com/health/haloperidol-oral-tablet
Diakses pada 28 November 2022

medicinenet. https://www.medicinenet.com/haloperidol/article.htm
Diakses pada 28 November 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682180.html
Diakses pada 28 November 2022

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/haloperidol?mtype=generic
Diakses pada 28 November 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email