Granesis, Granitron, Opigran, Granisetron, Granon
Granisetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah muntah dan mual akibat pengobatan kanker, seperti kemoterapi atau radiasi. Meskipun demikian, granisetron dapat digunakan untuk hal-hal lainnya.
Granisetron bekerja dengan menghalangi kinerja zat-zat kimia dalam tubuh yang mampu memicu muntah ataupun mual.
Granisetron (-) | |
---|---|
Golongan | Antimual dan muntah |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet dan koyo tempel |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun penelitian terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau penelitian terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat (selain penurunan kesuburan) yang tidak diperlihatkan pada penelitian terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya). Keamanan penggunaan granisetron selama menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. Penanganan dan pencegahan mual dan muntah pascaoperasi
Pencegahan mual dan muntah karena terapi radiasi Dewasa
Penanganan mual dan muntah karena kemoterapi kanker Dewasa
|
Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan granisetron sebelum penggunaan. Jangan mengonsumsi granisetron kurang atau lebih dari dosis yang seharusnya. Granisetron dapat dikonsumsi sebelum ataupun sesudah makan.
Jangan memberikan obat granisetron kepada orang lain dan obat ini tidak akan berfungsi secara efektif bila dikonsumsi secara terus-menerus ketika Anda tidak sedang menjalani terapi radiasi atau kemotrapi.
Granisetron umumnya diberikan pada hari yang sama kemoterapi atau terapi radiasi dilakukan dan diberikan sebanyak satu dosis setidaknya satu jam sebelum terapi radiasi atau kemoterapi dilakukan.
Bagi pasien yang sedang menjalani kemoterapi, dosis kedua granisetron mungkin akan diberikan 12 jam setelah dosis pertama diberikan.
Simpan obat granisetron pada suhu ruangan dan di tempat yang tidak lembab, serta jauh dari panas dan cahaya.
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Bila Anda mengalami reaksi alergi, seperti kesulitan bernapas, ruam-ruam, serta pembengkakan pada tenggorokan, lidah, bibir, dan wajah, segera konsultasikan pada dokter.
Granisetron umumnya dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami efek samping, berupa:
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:
Kontraindikasi
Jangan menggunakan granisetron jika mempunyai kondisi medis atau keadaan di bawah ini:
Interaksi
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi granisetron dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:
Informasi yg diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui BPOM.
Drugs.com. https://www.drugs.com/mtm/granisetron.html
Diakses pada 22 Agustus 2019
MIMS Indonesia. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/granisetron/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 22 Agustus 2019