Grafloxin Kaplet 400 mg

08 Jan 2021
Grafloxin kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri.

Deskripsi obat

Grafloxin kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan bawah, dan infeksi kulit. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Grafloxin kaplet mengandung zat aktif ofloksasin.

Grafloxin Kaplet 400 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 265.500/box per September 2020
Produk HalalYa
Kandungan utamaOfloksasin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatAntibiotik kuinolon.
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 kaplet (400 mg)
ProdusenGraha Farma

Informasi zat aktif

Ofloksasin adalah antibakteri fluoroquinolone yang menghambat pertumbuhan bakteri pada enzim topoisomerase IV dan DNA gyrase bakteri yang diperlukan untuk replikasi, transkripsi, perbaikan, transposisi dan rekombinasi DNA.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, ofloksasin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dan baik dari saluran pencernaan. Terawat dengan baik dalam lapisan film air mata setelah pemberian oftalmikus.Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 98% (oral). Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) selama 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke dalam cairan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi: 120 L. Pengikatan protein plasma: Sekitar 20-32%.
  • Metabolisme: Metabolisme terbatas pada metabolit desmetil dan N-oksida.
  • Ekskresi: Melalui urin (65-80% sebagai obat tidak berubah; kurang dari 5% sebagai metabolit); feses (4-8%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira 9 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti:

Ofloksasin merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan kuinolon. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Komposisi obat

Ofloksasin 400 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Infeksi saluran kemih: 200-400 mg/hari, dikonsumsi selama 1-10 hari.
  • Infeksi saluran pernapasan bawah: 400-800 mg/hari, dikonsumsi dalam 1-2 dosis terbagi selama 10 hari.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak: 400-800 mg/hari, dikonsumsi selama 10 hari.
  • Uretritis kencing nanah tak terkomplikasi: 400 mg sebagai dosis tunggal selama 1 hari.
  • Uretritis tidak kencing nanah: 300-600 mg/hari, dikonsumsi dalam 1-2 dosis terbagi selama 7 hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong.

Efek samping obat

  • Mual atau nyeri perut.
    Tetap konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa atau makanan pedas.
  • Diare.
    Minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Jika diare parah atau terus menjadi masalah, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.
  • Sakit kepala.
    Minumlah banyak air dan mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Jika sakit kepala berlanjut, beri tahu dokter Anda.
  • Pusing.
    Jangan mengemudi dan jangan gunakan alat atau mesin sampai Anda merasa sehat kembali.
  • Masalah tidur, iritasi mata, batuk, dan gatal-gatal pada kulit.
    Jika salah satu di antaranya mengganggu, bicarakan dengan dokter Anda.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Pasien psikosis atau pasien dengan riwayat penyakit psikiatrik.
  • Pasien lanjut usia.
  • Pasien penderita gangguan susunan saraf pusat.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak.
  • Pasien penderita gangguan mental.
  • Pasien yang mengalami kejang.
  • Tidak diindikasikan untuk pengobatan sifilis karena dapat menutupi gejala.
  • Penerima transplantasi organ.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan gratiflox kaplet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap ofloksasin atau antibakteri golongan kuinolon lainnya.
  • Riwayat gangguan tendon yang berhubungan dengan penggunaan kuinolon, epilepsi, atau penurunan ambang kejang.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kortikosteroid.
    Penggunaan ofloksasin dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko pecahnya tendon atau peradangan pada tendon.
  • Antiaritmia Kelas IA dan III, TCA, makrolida, dan antipsikotik.
    Penggunaan ofloksasin dengan obat di atas meningkatkan risko terjadinya gangguan irama jantung.
  • Antagonis vitamin K misalnya warfarin.
    Dapat meningkatkan risiko perdarahan bila dikonsumsi dengan obat di atas.
  • Antasida yang mengandung magnesium, kalsium atau aluminium, sediaan zink atau zat besi, sukralfat dan tab kunyah didanosin atau tab buffer.
    Ofloksasin dengan obat di atas dapat mengurangi penyerapan ofloksasin, sehingga efek obat akan berkurang.
  • Probenesid, furosemid, simetidin, dan metotreksat.
    Penggunaan ofloksasin dengan obat di atas dapat menurunkan klirens ginjal sehingga menimbulkan risiko terjadinya efek samping.
  • Glibenklamid.
    Ofloksasin dapat meningkatkan kadar glibenklamid sehingga menimbulkan risiko efek samping pada penggunaan glibenklamid.
  • Teofilin dan NSAID.
    Teofilin dan NSAID dapat menyebabkan penurunan ambang kejang otak jika dikonsumsi dengan ofloksasin.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan ofloksasin dan hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki gejala seperti sakit kepala, lapar, mudah tersinggung, mati rasa, kesemutan, nyeri terbakar, kebingungan, gelisah (agitasi), rasa takut berlebihan (paranoid), masalah dengan daya ingat atau konsentrasi, pikiran untuk bunuh diri, atau nyeri atau gerakan tiba-tiba masalah di salah satu persendian Anda.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/grafloxin?type=brief&lang=id
Diakses pada 16 September 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ofloxacin?mtype=generic
Diakses pada 16 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-7792/ofloxacin-oral/details
Diakses pada 16 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/ofloxacin.html
Diakses pada 16 September 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a691005.html
Diakses pada 16 September 2020

Patient. https://patient.info/medicine/ofloxacin-tablets-for-infection-tarivid
Diakses pada 16 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email