Glukolos Tablet 80 mg

08 Jan 2021
Glukolos tablet adalah obat untuk membantu mengontrol kadar gula darah.

Deskripsi obat

Glukolos tablet adalah obat untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Glukolos tablet mengandung zat aktif glikazid.

Glukolos Tablet 80 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaGliklazid.
Kelas terapiAntihipertensi.
Klasifikasi obatSulfonilurea.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (80 mg)
ProdusenSanbe Farma

Informasi zat aktif

Gliklazid atau obat golongan sulfonilurea, bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin di situs target perifer dengan merangsang produksi insulin dari sel pankreas.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, gliklazid diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Secara cepat diabsorbsi dari saluran cerna.
  • Distribusi: Terdistribusi dalam cairan di luar sel yang mencangkup 45% dari cairan tubuh (ekstraseluler). Ikatan protein sekitar 92-99%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme hampir seluruhnya oleh hati menjadi hasil metabolisme (metabolit) yang tidak aktif.
  • Ekskresi: Diekskresikan terutama melalui urin dan sejumlah kecil dibuang melalui tinja. Pembersihan (klirens) ginjal dari glipizide dapat meningkat dengan meningkatnya pH urin. Durasi tindakan adalah 10-24 jam dan waktu obat dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh elimasi) adalah 2-4 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Membantu dalam mengontrol kada gula darah pada pasien diabetes melitus 1.

Gliklazid merupakan obat antidiabetes yang bekerja menurunkan kadar glukosa darah dengan merangsang pelepasan insulin dari sel beta yang berfungsi di pankreas. Insulin adalah hormon yang mengontrol kadar gula dalam darah Anda.

Komposisi obat

Gliklazid 80 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 40-80 mg/hari, lalu secara bertahap ditingkatkan hingga 320 mg/hari jika dibutuhkan. Bila dosis yang dianjurkan dokter adalah lebih dari 160 mg/hari, maka diberikan dalam dua dosis terbagi.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan makanan.

Efek samping obat

  • Sakit perut atau gangguan pencernaan.
    Cobalah istirahat dan rileks, makan dan minum secara perlahan. Letakan bantalan panas atau botol berisi air hangat tertutup di perut Anda juga dapat membantu meredakan sakit perut. Jika Anda sangat kesakitan, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.
  • Muntah atau diare.
    Cobalah minum banyak cairan, seperti air atau mengonsumsi buah labu untuk menghindari dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit tetapi sesering mungkin jika Anda sedang sakit. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau kencing berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare atau muntah tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Mual.
    Cobalah mengonsumsi tablet dengan makanan dan konsumsi makanan yang ringan serta hindari makanan yang berat atau pedas.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Cobalah mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayuran segar dan sereal, serta banyak minum air putih. Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari.
  • Berat badan bertambah.
    Perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah penambahan berat badan, seperti membuat pilihan makan yang lebih baik, membatasi porsi makanan Anda, dan berolahraga lebih banyak.
  • Kadar gula darah di bawah normal (hipoglikemia).

Perhatian Khusus

  • Pasien yang memiliki faktor risiko penurunan kadar gula darah di bawah nilai normal (hipoglikemia).
  • Pasien yang mengalami defisiensi atau kekurangan enzim G6PD yang menyebabkan masalah pada sel darah.
  • Pasien dengan asupan karbohidrat yang buruk atau diet yang tidak seimbang.
  • Pasien yang mengalami trauma, infeksi, dan menjalani pembedahan.
  • Pasien dengan gangguan hati dan ginjal ringan hingga sedang

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan glukolos tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap gliklazid.
  • Pasien yang memiliki komplikasi diabetes dengan produksi asam (keton) yang tinggi dalam tubuh (ketoasidosis diabetik).
  • Pasien dengan penyakit diabetes melitus tipe 1.
  • Pasien dengan kelainan darah dimana heme yang tidak dapat terbentuk sempurna (porfiria).
  • Pasien dengan gangguan hati dan ginjal yang parah.
  • Pasien yang menggunakan bersamaan dengan mikonazol.
  • Wanita hamil dan ibu hamil.
  • Anak-anak 18 tahun ke bawah.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Fenilbutazon, insulin, metformin, akarbose.
    Penggunaan gliklazid bersama salah satu obat tersebut dapat meningkatkan efek penurunakn gula darah di bawah nilai normal (hipoglikemia).
  • Kloramfenikol.
    Penggunaan gliklazid bersama kloramfenikol dapat menurunkan proses metabolisme salah satu obat.
  • Obat antikoagulan seperti warfarin.
    Penggunaan gliklazid bersama obat antikoagulan dapat meningkatkan efek mencegah penggumpalan darah dari obat antikoagulan sehingga dapat berisiko perdarahan.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Kulit kuning atau bagian putih mata Anda menguning.
  • Hal tersebut bisa menjadi tanda masalah pada hati.
  • Pucat dan pendarahan berkepanjangan, memar, sakit tenggorokan dan demam.
  • Hal tersebut bisa menjadi menjadi tanda kelainan darah.
  • Ruam, kemerahan, dan gatal-gatal, pembengkakan kelopak mata secara tiba-tiba, pembengkakan wajah, bibir, mulut, lidah atau tenggorokan yang mungkin membuat sulit bernapas.
  • Hal ini bisa menjadi tanda-tanda kelainan kulit yang disebut pembengkakan pada beberapa bagian tubuh (angioedema).

Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala, segera informasikan kepada dokter Anda. Jangan menghentikan obat tanpa persetujuan dari dokter.

MIMS. https://www.mims.com/philippines/drug/info/gliclazide?mtype=generic
Diakes pada 7 September 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/gliclazide/
Diakes pada 7 September 2020

HealthNavigator. https://www.healthnavigator.org.nz/medicines/g/gliclazide/
Diakes pada 7 September 2020

Glowm. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/g010.html
Diakes pada 7 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email