Glamarol Tablet 4 mg

Glamarol tablet adalah obat untuk mengatasi kadar glukosa darah yang tinggi pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2.

Deskripsi obat

Glamarol tablet adalah obat untuk mengatasi kadar glukosa darah yang tinggi pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2. Glamarol tablet mengandung zat aktif glimepirid yang mampu mengontrol kadar gula yang tinggi dalam darah sehingga akan mengurangi ririko terjadinya serangan jantung atau stroke, obat ini bekerja dengan mendorong pankreas untuk menghasilkan insulin dalam tubuh.

Glamarol Tablet 4 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet (4 mg)
ProdusenGuardian Pharmatama

Indikasi (manfaat) obat

Menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang kadar gulanya tidak cukup terkontrol dengan diet, olahraga, dan penurunan berat badan.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dosis awal: 1-2 mg/hari. Dosis dapat ditingkapkan 1-2 mg dengan jarak 1-2 minggu.
  • Dosis perawatan: 4 mg/hari.
  • Dosis maksimal: 6 mg/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan, dikonsumsi segera sebelum makan utama pertama pada hari yang sama. Jangan mengurangi jadwal makan.

Efek samping obat

  • Penurunan kadar gula di bawah kadar normal dalam tubuh (hipoglikemia) yang disertai gejala berkeringat, gemetar, jantung berdetak cepat, lapar, pandangan kabur, pusing, dan kesemutan pada kaki atau tangan.
  • Gangguan saluran pencernaan.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Reaksi alergi kulit.
  • Mual.
  • Sakit perut.
  • Perubahan pada warna kulit atau sklera mata menjadi kekuningan.
  • Urin berwarna gelap.
  • Kelelahan.
  • Mudah memar.
  • Munculnya gejala infeksi seperti demam, sakit tenggorokan, perubahan mental atau mood, peningkatan berat badan, kejang.
  • Sakit kepala.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang berisiko hipoglikemia berat seperti pasien lanjut usia, pasien dengan kondisi lemah atau kurang gizi, pasien penderita gangguan fungsi adrenal, pasien yang mengalami stress karena infeksi, demam, trauma, atau operasi.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati atau ginjal.
  • Pasien penderita penyakit tiroid.
  • Hindari mengonsumsi alkohol.
  • Pasien penderita penyakit gagal jantung.
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
  • Anak-anak.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori C. Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita. Atau, belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan percobaan. Obat hanya boleh diberikan jika manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen ini.
  • Pasien penderita kencing manis tipe 1 (diabetes melitus tipe 1).
  • Pasien penderita komplikasi dari diabetes yang mematikan, akibat tingginya produksi asam darah tubuh (diabetik ketoasidosis) dengan atau tanpa koma.
  • Pasien penderita diabetes pada saat masa kehamilan dan hanya berlangsung hingga proses melahirkan (diabetes melitus gestasional).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Isulin.
  • Obat penurun kadar gula darah (antidiabetes oral) lainnya.
  • Obat penghambat ACE seperti lisinopril, perindopril, benazepril, dan kuinapril.
  • Allopurinol.
  • Steroid anabolik dan hormon seks pria.
  • Kloramfenikol.
  • Derivat kumarin.
  • Siklofosfamid.
  • Disopramid.
  • Fenfluramin.
  • Feniramidol.
  • Fibrat.
  • Fluoksetin.
  • Guanitidin.
  • Ifosfamid.
  • Obat penghambat monoamin oksidase.
  • Fenilbutazon.
  • Azapropazon.
  • Oksifenbutazone.
  • Probenesid.
  • Kuinolon.
  • Salisilat.
  • Sulfinpirrazon.
  • Sulfonamida.
  • Tetrasiklin.
  • Tritoqualine.
  • Trofosfamid.
  • Acetazolamid.
  • Barbiturat.
  • Kortikosteroid.
  • Diazoksida.
  • Diuretik.
  • Epinefrin.
  • Glukagon.
  • Obat pencahar.
  • Asam nikotinat.
  • Estrogen dan progestogen.
  • Fenotiazin.
  • Fenitoin.
  • Rifampisin.
  • Hormon tiroid.
  • Antagonis reseptor H2 seperti famotidin, simetidin, dan ranitidin .
  • Klonidin.
  • Reserpin.
  • Β-blocker seperti atenolol, acebutolol, betaxolol, bisoprolol dan labetalol.

Sesuai kemasan per Juli 2020

Guardian Pharmatama. https://www.guardianpharmatama.com/product/glamarol/
Diakses pada 1 Juli 2020

Kalbemed. https://kalbemed.com/Products-Diseases/Products/Read-Product-Article/ArtMID/458/ArticleID/413/METRIX
Diakses pada 1 Juli 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/glimepiride?mtype=generic
Diakses pada 1 Juli 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-12271/glimepiride-oral/details
Diakses pada 1 Juli 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/amaryl-glimepiride-342707#0
Diakses pada 1 Juli 2020

Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_glimepiride_amaryl/drugs-condition.htm#what_is_glimepiride_and_how_does_it_work
Diakses pada 1 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email

Penyakit Terkait