Gabapentin

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia
Epiven, Gabexal, Gapenal, Nepatic, Neurontin, Simtin, Sipentin, Tineuron, Alpentin, Gabasant 300, Galepsi, Ganin, Opipentin.
Deskripsi obat
Gabapentin yang termasuk dalam golongan obat anti kejang (antikonvulsan atau anti epilepsi) merupakan obat yang digunakan untuk mengontrol dan mencegah kejang ulangan dalam pengobatan epilepsi. Obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri neuropati (nyeri yang disebabkan oleh kerusakan atau penyakit pada sistem saraf) yang biasanya terjadi setelah infeksi herpes zoster.
Gabapentin (Gabapentin) | |
---|---|
Golongan | Obat antiepilepsi, antikonvulsan, dan pereda nyeri neuropati |
Kategori obat | Obat Resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet, kapsul, sirup |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek buruk terhadap janin dan tidak ditemukan studi yang memadai pada manusia. Namun, mengingat efektivitasnya, penggunaannya dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko. Selama menyusui, gabapentin harus digunakan dengan hati-hati karena data akan keamanan penggunaannya masih terbatas. Dosis awal selama menyusui selalu dimulai dengan dosis terendah, dan anak yang mendapatkan ASI harus dipantau secara ketat untuk mengetahui adanya efek samping obat. Konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaannya. |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat. Epilepsi
Nyeri Neuropati
Neuralgia postherpetik
|
Aturan pakai obat
Selalu ikuti anjuran dokter atau baca petunjuk di kemasan obat Gabapentin sebelum mengonsumsi. Obat ini dapat dikonsumsi dengan makanan atau tanpa makanan. Konsumsi obat ini secara utuh jangan di hancurkan atau dikunyah karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
Dosis diberikan sesuai dengan kondisi klinis dan saran dari dokter. Obat ini dapat bekerja maksimal bila kadar obat dalam darah tetap atau stabil, oleh sebab itu usahakan selalu untuk mengonsumsi obat tepat pada waktunya dengan jarak waktu maksimal antar dosis yaitu 12 jam. Jangan konsumsi obat ini lebih banyak, lebih sering, atau lebih lama dari yang disarankan karena dapat meningkatkan efek samping obat, serta jangan menghentikan penggunaannya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter Anda karena dapat memperburuk kondisi Anda. Dosis obat Anda perlu diturunkan secara perlahan sebelum penggunaannya dihentikan.
Beri tahu dokter jika kondisi Anda semakin memburuk.
Efek samping obat
Setiap pemakaian obat selalu mempunyai efek samping tertentu. Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat akan tetapi jika terjadi efek samping yang berlebihan, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Efek samping yang sering terjadi pada saat mengonsumsi Gabapentin yaitu mengantuk, kehilangan koordinasi, dan pusing. Jika efek samping semakin memburuk segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
Segera cari bantuan medis bila terjadi efek samping jarang terjadi namun serius seperti:
- Nafas lambat dan dangkal
- Depresi, adanya ide atau percobaan bunuh diri
- Kejang
- Reaksi alergi
- Kuning pada mata atau kulit
- Muntah darah
- Urin berwarna gelap
- Tinja berwarna seperti dempul
- Koma
- Kebingungan
Ada beberapa efek samping lain yang belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping lain diluar daftar di atas, konsultasikan segera ke dokter Anda.
Perhatian khusus
Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu bila Anda memiliki kondisi medis seperti:
- Penyakit ginjal
- Sedang menjalani hemodialisis
- Gangguan psikologis (seperti depresi atau adanya ide bunuh diri)
- Masalah pernafasan
- Kehamilan dan menyusui
Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)
Interaksi obat mungkin terjadi bila Anda mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Jika ingin menggunakan obat secara bersamaan harap konsultasi ke dokter Anda terlebih dahulu, dokter akan mengganti dosis obat tersebut jika memang harus digunakan secara bersamaan.
Mengonsumsi obat Gabapentin dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi seperti:
- Dapat menyebabkan meningkatnya kadar gabapentin dalam plasma bila dikonsumsi bersamaan dengan morfin.
- Dapat mengurangi penyerapan gabapentin bila dikonsumsi dengan antasida. Setelah mengonsumsi antasid tunggu paling tidak dua jam sebelum mengonsumsi Gabapentin.
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
BPOM. http://pionas.pom.go.id/monografi/gabapentin
Diakses pada 5 November 2018.
Davanzo R, Dal Bo S, Bua J, Copertino M, Zanelli E, et al. Antiepileptic drugs and breastfeeding. Italian Journal of Pediatrics. 2013.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/gabapentin-oral-route/description/drg-20064011
Diakses pada 5 November 2018.
MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/gabapentin/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 5 November 2018.
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-14208-1430/gabapentin-oral/gabapentin-sustained-release-oral/details
Diakses pada 5 November 2018.
Dokter Terkait
Artikel Terkait
-
Stroke, Penyebab Kejang paling Umum pada Lansia
Stroke adalah salah satu penyebab kejang yang paling umum pada lansia. Namun, orang yang mengalami stroke, belum tentu juga akan mengalami epilepsi. Meski jarang diketahui, hubungan antara stroke, kejang, dan epilepsi sebenarnya cukup erat. -
Memahami Beberapa Penyebab Epilepsi dan Faktor Risikonya
Epilepsi menjadi salah satu penyakit saraf yang banyak dialami masyarakat dunia, yang menimbulkan kejang pada penderitanya. Apa saja penyebab epilepsi dan faktor risikonya? -
Jangan Panik, Penyebab Anak Kejang Tidak Selalu Penyakit Mematikan!
Penyebab anak kejang biasanya karena adanya aktivitas listrik yang dikirim dalam waktu bersamaan oleh saraf ke otak. Pada kondisi normal, sinyal ini seharusnya dikirim secara bergantian.
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!